Chapter 5

114 84 78
                                    

Happy reading ෆ╹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ෆ╹ .̮ ╹ෆ

***

Tiga hari kemudian...

Setelah kesehatannya membaik, akhirnya Bima bersekolah kembali seperti biasa.

Bima berjalan melewati koridor tapi ada yang aneh, semua orang memperhatikannya dengan tatapan yang tidak biasa.

"Aku tidak menyangka dia dalang dari semua ini?"

"Dasar brengsek!"

"Mending lo yang mati!"

Bima yang mendengar celoteh siswa di koridor hanya kebingungan. Ada apa dengan mereka semua?. Apakah dia melakukan sesuatu yang salah?.

Saat hendak memasuki kelasnya,semua teman sekelasnya pun menatap sinis kearahnya. Bima benar benar tidak tahu apa yang terjadi.

Dia terkejut bangku dan mejanya penuh dengan coretan.

"Dasar pembunuh!"

"Cowok brengsek!"

"Mati aja lo!"

Dan masih banyak coretan lainnya. Bima tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Semua orang berbicara omong kosong.

Ivan dan Daniel yang baru masuk kelas bingung, kenapa kelasnya begitu ramai. Apalagi ada siswa dari kelas lain yang berkerumun di depan kelasnya.

"Ada apa ini?" Tanya ivan.

Daniel melihat sekeliling dan melihat kondisi bangku dan meja Bima, dia baru menyadari apa yang terjadi. Dia melihat Bima tak percaya.

"Daniel..." Ucap Bima lirih.

Bima tak menyangka apa yang terjadi hari ini,bahunya bergetar ia tak kuasa menahan tangis.

Daniel hanya bisa diam dan lebih memilih duduk di tempatnya. Dia bingung apakah harus mempercayai apa yang dilihatnya atau percaya pada teman sebangkunya.

"GUE GA BUNUH RENI!!!"

"Cukup!" Ucap leona.

"Bima,kamu dipanggil sama bu tiara." lanjutnya.

***

"Bu, aku tidak melakukannya!"

Berapa kali dia mengatakan hal yang sama. Bima tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

"Tapi kamu salah Bima."

"Apa kesalahan yang telah aku perbuat?!"

"Kamu telah menghamilinya."

Bima tidak bisa membantah apa yang baru saja dikatakan oleh wali kelasnya. Dia menyadari bahwa dia memang salah untuk menghamilinya, tetapi dengan tuduhan membunuh Reni dia tidak melakukannya.

"Tapi bu,bukan saya yang membunuhnya!"

Bima menunduk pasrah sambil mengacak-acak rambutnya karena frustrasi. Bima kemudian keluar dari ruang BK dan berlari secepat mungkin.

Bu Tiara kaget dan langsung menyuruh Ivan ketua OSIS untuk mencari Bima.

Anak-anak sekelasnya langsung membantu berpencar mencari keberadaan Bima. Mereka mencari berkeliling sekolah tetapi masih tidak dapat menemukannya.

"I..ITU BIMA!!"

***

ikutin terus ya ceritanya..

Jangan lupa vote dan komennyaa
See u next chapter 👋

NUMB | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang