Chapter 13

51 18 4
                                    

Happy reading ෆ╹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ෆ╹ .̮ ╹ෆ

***

20.00 WIB

Malam hari tiba dimana semua siswa tidak sabar menantikan acara BBQ!

"Kalian ga sabar ya?" Ucap panitia.

"Iya kak!"

"Cepat dong, lapar nih!"

Acara BBQ ini diadakan perkelas. Setelah semua alat dan bahan siap dan sudah dibagikan perkelas akhirnya acarapun dimulai.

"Daniel, Asep , Candra , dan saya yang akan melakukan bakar-bakar. Sisanya atur sendiri!" Ucap Ivan.

"Buset dah! atur sendiri ceunah"

"Sstt! biar saya yang atur sisanya!" Ucap Leona

Semua orang bersenang-senang dan sibuk dengan kerjanya masing-masing.

Dari kejauhan Rian memperhatikan gerak-gerik seseorang di kelas XI. Sorot matanya tampak seperti dia ingin membunuh orang itu.

Kemudian Rian menghampiri Area Kelas XI dan dia mengambil segelas air panas. Leona yang sedang sibuk dengan pekerjaannya menyadari bahwa seseorang yang mencurigakan sedang mendekatinya.

"MATI!!!!" Teriak Rian

Lalu Rian melemparkan segelas air panas ke arah Leona, dengan sigap Ivan yang berada di sampingnya, menangkis gelas tersebut dan air panas itu akhirnya mengenai tangannya.

"LEONA?!" Teriak Daniel.

Daniel lalu menghampiri Leona yang masih terkejut.

"Leo kamu gapapa?"

"LO GILA?!" Ucap Daniel lalu mencekram baju Rian.

"Udah Daniel aku gapapa, tapi Ivan kamu gapapa? tangan kamu melepuh gara gara aku." Ucap Leona khawatir.

"Ga..gapapa ko" Jawab Ivan sembari menahan sakit.

Sejujurnya Ivan kini menahan rasa sakit yang menyiksa, akhirnya ivan segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

***

"Rian! saya kecewa ya sama kamu!" Ucap wali kelas Rian.

Rian yang dimarahi wali kelasnya hanya duduk diam dan santai seolah tidak terjadi apa-apa. Wali kelasnya yang melihat tingkah Rian semakin kesal.

"Kurang ajar! kamu nanti besar mau jadi apa hah?! mau jadi preman?!"

"Berisik!" Ucap Rian

Semakin menjadi-jadi, wali kelas Rian menarik telinga Rian dengan keras. Rian mengeluh kesakitan karena jeweran wali kelasnya sangat keras.

NUMB | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang