•15•

196 24 0
                                    

"SELAMAT PAGI DUNIA TIPU TIPU"
Teriakku dari lantai 2 menggema keseluruh penjuru rumah

"Dek!"
tegur bang rizky yang ternyata berada dipijakan tangga terakhir

"Oopps Sorry bang hehe kebiasaan"

"Chaaa!! dekk .. tolongin abang dong siniiii"
Teriak bang rezky dari dalam kamarnya

"Kenapasihhhhh ?!! Echa mau kebawah mau sarapan!! Kalo mau minta cariin dasi , semalem udah echa rapihin dikotaknya sesuai warna"

Aku pun turun dan langsung menuju ke meja makan yang tentunya sudah terdapat abang dokter kesayanganku itu

"Abang .. makan dulu !! jangan sambil belajar ! lagian udah jadi dokter ngapain masih belajar terus". Ucapku seraya memakan omelet yang sudah disediakan bibi

"Adikku sayang .. mau udah jadi dokter atau belum , Belajar juga sebuah keharusan dan kewajiban! buat nambah wawasan tau"

"What ever!"

Saat sedang menikmati sarapan , tiba tiba aku dan bang rizky dikejutkan dengan kedatangan bang rezky yang terlihat sedikit gusar mungkin lebih tepatnya acak acakan

"kenapa lo ?". Tanya bang rizky

"Ganesh hamil"
Bang Rezky bersuara

semuanya hening

aku tidak terkejut sama sekali , sebelum bang rezky mengatakan

"Gue belum siap nikah apalagi jadi ayah"

PRANGG

sendok dan pisau yang kugunakan untuk sarapan terhempas dari genggamanku. aku terdiam termangu

"Lo keterlaluan Rezky". Ucap bang rizky dengan nada yang tegas

"Abang jangan egois! Kalo abang belum siap nikah apalagi punya anak , kenapa abang lakuin hal yang harusnya dilakuin pasangan suami istri ?!". Teriakku marah

"Kamu masih kecil jangan ikut campur". Balas bang rezky

"Aku mungkin masih kecil tapi aku ga bodoh apalagi brengsek kaya abang!"

"DIAM! GUE GA BUTUH CERAMAH LO!". Teriak bang rezky

"TUTUP MULUT LO BRENGSEK". Ucap bang rizky

Aku terdiam menatap kedua abangku yang sedang berselisih dengan mata yang satu sama lain menatap tajam

"Siap ga siap , harusnya dari awal lo tau konsekuensinya"
Ucap bang rizky dengan nada yang sudah lebih rendah dari sebelumnya

"Mungkin aja dia bukan hamil anak gue". Jawab bang rezky dengan tampang tak berdosa nya

Aku tersenyum getir .. rasanya sial sekali memiliki abang se brengsek Rezky

Aku berdiri dari dudukku , berjalan menghampiri Abang tertuaku itu lalu

PLAKK

Aku melihat raut terkejut dari bang rezky atas tamparanku barusan

"LO—"
Ucap bang rezky seraya menunjuk kearahku

irreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang