setelah menempuh perjalanan selama 15 menit kami berdua sampai disekolah , karena kepadatan jakarta dipagi hari membuatku dan Arkhan sedikit berkeringat
"Duh gila jambul gua ga kece lagi cha". ucap Arkhan padaku
"ceilah tibang jambul , nih lo liat rambut gue berantakan kena angin"
"sini gue bantu rapihin , liat rambut lo ternyata udah kaya gembel haha". ucap Arkhan
mau ga mau gue mendekat ke arah Arkhan untuk menerima bantuannya merapihkan rambutku yang benar benar sangat berantakan dan lepek karena terkena angin dan juga keringat , tinggiku yang hanya sebahu arkhan membuatnya lebih mudah merapihkan rambutku .. kegiatan itu diarea parkir dan mau tidak mau disaksikan oleh banyak siswa/i yang baru tiba di sekolah
'gila ganteng banget tuh cowo'
'sama njir cewe nya juga cantik mana bahenol banget'
'sweet banget sih pagi pagi'
'demi apazii dia masih kelas X ya'
'eh itu cewe namanya echa ya'
'gue mau stalk instagram tuh cowo deh'
'ke Uwu an apalagi ini ya robb'
'itu yang cewe juara umum lo katanya'
'udah cantik pinter gilaaa sempurna banget'
'mereka pacaran ya ?'
'itu cowo boyfriend able banget coi'
sekiranya begitulah bisikan beberapa siswa/i yang sempat kudengar . i don't care selama itu ga tentang keburukan gue ga masalah
"Nih udah lumayan rapih". ucap Arkhan
"Thanks sayang"
"My pleasure honey"
lalu aku dan Arkhan berjalan beriringan menuju kelas kami , tatapan iri memuja bahkan benci bisa kulihat dari mata mereka yang menatapku
"biasa aja kali , daridulu tuh emang lo jadi sorotan satu sekolah ya". bisik Arkhan seraya terkekeh
"biasalah". ucapku pada Arkhan
kami pun tertawa terbahak bahak tanpa memperdulikan bisikan dan tatapan warga sekolah , sampai tiba tiba kami dihadang Galih diujung koridor kelas XI
"Hai cantik .. selamat pagi"
sapa Galih yang terdengar sangat menjijikan ditelingakuaku dan Arkhan serempak menoleh lalu berjalan kembali menuju kelas tanpa mau membalas sapaan menjijikan dari seorang Galih
"sombong banget sih , nanti naksir sama gue lo". ucap Galih seraya menarik tanganku
aku yang tidak siap pun hampir terjatuh kalau saja Galih tidak memeluk pinggangku
"hati hati cantik"
Arkhan melihat itu , ia sengaja diam
kenapa ? karena dia tau aku selalu bisa menyelesaikan masalah dengan lelaki brengsek seperti Galihaku yang berada didekapan Galih dan ia yang masih memeluk pinggangku diujung koridor kelas XI membuat warga sekolah yang melihat itu heboh , karena Galih yang sudah terkenal Fuckboy selalu mendapat mangsa yang sangat cantik cantik tanpa penolakan. tapi gelar itu sepertinya sebentar lagi akan lenyap.