— Mengenalmu, rasanya aku memiliki sesuatu yang dulu pernah hilang yaitu kebahagiaan
ECHAFatih POV
Gue menyetir mobil mini cooper pemberian ayah dengan kecepatan sedang, Jakarta lagi lagi macet. Gue melirik ke arah kursi penumpang disamping gue, gadis dengan rambut ombre pink nya lengkap dengan celana jeans hitam hoodie berwarna ungu muda dan sepatu sneakers nya. Terlihat sangat.. Cantik?
'Astaghfirullah, apa barusan gue muji dia cantik?!'— batin gue
"Ekhem"
Gue melirik kegadis disamping gue ini, dia berdehem pelan
"Kenapa?" Tanya gue bingung
"Pengen ngobrol aja, lo lulusan SMP mana?". Tanya nya
"Pesantren di bogor" Jawabku dengan singkat dan padat
"Ohhhh.. anak santri ternyata hihihi"
Gue meliriknya sekilas, jujur gue bingung kenapa cewek disamping gue ini gampang banget ketawa?
"Kenapa emang kalo gue anak santri?"
"Ya.. lucu aja, ternyata anak santri bisa keren juga yahh"
"Maksud lo gimana sih gue nggak ngerti cha sumpah". Ucapku bingung
"Iihhh.. Fatih! Dengerin ya, biasanya nih ya gue liat anak anak santri cowok make sarung make baju koko terus kopeah hahaha, sekalinya nggak make sarung pasti make celana cingkrang gituuu hahahahaha beda sama lo. Elo mah ganteng, putih, mulushhh kek bihun rebus, fashion manteb, gaya ok. Kemeja yang lo pake aja merek terkenal, harganya 6 juta kan? Jam lo harganya 27 juta. Jeans gue nggak tau pasti sih, cuman gesper lo 4 juta. Sepatu lo keluaran 3 bulan lalu dengan harga 12 juta kurang seratus ribu. Bahkan selera mobil lo oke juga".
Ucapnya Panjang X Lebar"Paham banget lo urusan fashion"
"Iya lah, impian gue dari dulu tuh jadi designer dan punya produk yang terkenal diseluruh dunia". Ucapnya berbinar
"Gue yakin, lo pasti bisa kok! yaa.. kalo lo mau usaha sih intinya". Ucap gue menyemangatinya
"Hmm thanks. Tapi nggak akan mungkin kayaknya"
"Lah gimana sih, tadi katanya pengen kok sekarang jadi nggak mungkin. Nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini cha"
"Yailah mulai dah jiwa ke Ustadz an nya keluar"
"Yee dibilangin"
"Nggak akan bisa fatih, bokap nyokap nggak izinin gue buat jadi designer"
Gue melihat ada raut sedikit kecewa diwajahnya,
"Yaudahlah, lo kerja nggak kerja juga idup lo terjamin. Harta bokap nyokap lo nggak akan abis 7 turunan"
"Lebay banget, emang tau darimana lo harta bokap gue nggak akan abis 7 turunan 8 tanjakan 9 belokan?"
"Keliatan aja, dari tempat tinggal lo yang elite nya naudzubillah itu. Sampe fasilitas rumah lo. Bahkan yang gue liat baru sekilas depannya aja, pasti isinya lebih bagus kan. Gue juga yakin bokap lo bukan orang sembarangan"
"Eh iya ngomong ngomongin rumah, lo tau darimana alamat gue?"
"Sebelum kerumah lo, gue ke Ruang Tata Usaha {TU} dulu. Nyari tau alamat lo"
"Oh gitu.. eh iya ini kok kaya jalan arah ke sekolah sih?"
"Iyaa, nyokap gue emang beli tanah depan sekolah. mungkin 2 hari yang lalu masih sengaja ditutup kain hitam besar biar nggak keliatan"
"Ohhhhh yang persis di depan sekolah?! Leuga sih enak tempatnya. Nanti gue bisa tiap hari kesana deh hehehe"
Setelah mendengar banyaknya bacotan eh omongan yang cewek disampingku ini , kami pun tiba di cafe baru milik bundaku
Baru saja melangkah memasuki cafe yang dihias secara meriah, teriakan bunda menggelegar satu cafe
"FATIHHH"
Teriak bunda seraya sedikit berlari kearahku"Astaghfirullah bunda, apasih bun?! Baru dateng anaknya malah ditereakin. Nggak malu sama tamu tamunya?! Liat noh mereka liatin bunda". Ucapku kesal
"Ehehe hehehe, nggak tuhh.. bunda nggak malu. B ajaahh, eh ntar dulu. KAMU NYULIK CEWEK DIMANA ASTAGHFIRULLAH FATIH?!". Teriak bunda dengan histeris sampai sampai membuat aku dan echa terlonjak kaget
"Astaghfirullah bunda! Bun—"
Belum sempat aku berbicara tibatiba echa sudah memperkenalkan dirinya"Hallo bundanya Fatih, nama aku Echa sarasvati panggil aja Echa. Tapi kalo mau manggil cantik juga nggak papa kok. Aku ikhlas". Ucap echa seraya tersenyum manis kepada bunda
"Ya ampun sayang, duh manis banget deh senyumnya. Jadi keinget bunda waktu muda dulu hihihi". Bunda terkekeh kecil
"Eh iya, kalian pacaran?!".
Tanya bunda penuh selidik"Nggak"
"Iya"
Ucapku dan echa bersamaan, bukan. Bukan aku yang mengatakan 'nggak'. Astaga rasanya ingin menghilang tibatiba. Kenapa aku mengatakan 'iya' ?!
"Eh maksud aku nggak lah bun, kita aja baru kenal 2/3 hari ini. Ya kan cha?"
"Iya bun kita baru kenal jadi masih temen nggak tau deh kalo nanti hihihi, oh iya bunda udah punya banyak cafe?". Tanya echa mengalihkan topik pembicaraan
"Aduh aduhh bunda sih mau, punya mantu kaya gini. Cantik bangetttt ihh. Oh iya sayang sini duduk dulu baru bunda jawab pertanyaannya masa kita berdiri aja disini"
Ajak bunda kesalah satu meja"Jadi gini Echa sayang, bunda baru buka cafe pertama kali. Bunda punya banyak cabang restoran makanan khas indonesia, tapi kalo untuk cafe ini baru pertama kalinya. Coba coba, lagian ini permintaan anak ini nih punya cafe"
"Oh fatih yang minta bun?". Tanya echa
"Iya, katanya dia mau ngurus cafe ini. Uangnya buat jajan katanya"
"Berarti kalo echa jadi pelanggan setia, bisa dapet diskonan donk nichh". Ucap echa seraya mengedipkan matanya padaku
"Apalo ngedip ngedip?! Minta dicolok matanya?!". Ucapku jutek
"Ih anak bunda lagi PMS ya? Sensi bangett". Bisik echa pada bunda yang masih bisa kudengar
"Kayaknya gitu deh". Ucap bunda santai
"BUNDA!!". Ucapku geram
"HAHAHAHAHAHAHHA ASTAGA HAHAHAH ANYING NGAKAK"
Suara tawa nan mengelegar itu berasal dari 2 wanita dihadapanku ini, Bunda dan Echa. Mereka masih menertawakanku, BAHKAN SETELAH BEBERAPA MENIT BERLALU!
"Eh iya sayang, kamu mau makan apa? Di cafe ini bunda khususin makanan berbahan dasar coklat, jadi kamu mau apa nih? Sekalian bunda minta rate rasa makanannya". Tanya Bunda pada echa
"Bunda nggak nawarin Fatih?". Ucapku
"Males!"
"Ihhh bunda jahat sama anak sendiri!"
"Bodoamat wlee, eh iya calon mantu bunda jadi mau pesen apa?". Tanya bunda dengan nada SANGAT RAMAH pada echa, wait.. 'CALON MANTU'
"Eh iya calon mertua, echa cantik mau pesen waffle with ice cake sama milkshake chocolate nya bun"
"Oke calon mantu cantikku". Ucap bunda seraya pergi memanggil salah satu pelayan
"Jangan dimasukin hati ya omongan bunda, dia emang suka bercanda". Ucapku pada echa
Echa menaikkan sebelah alisnya,
"Tenang aja, Gue ikhlas kok dijadiin calon mantu beneran"
🦋☁️🦋