Go (Back) You

9.7K 988 264
                                    



🌷THE ASSISTANT🌷



🌷THE ASSISTANT🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Aku selesai."

Jim dan beberapa anak buah lain seketika mengerutkan kening saat mendadak Jungkook melempar dokumen berisi data diri berupa nama, usia, dan asal serta foto para gadis yang dijual atau yang ditemukan secara sukarela. Jungkook bahkan baru memeriksanya kurang dari sepuluh menit, hanya membolak-balik tanpa menatapnya—lantas bagaimana bisa itu selesai dengan mudah?

"Tuan, maaf, tapi kau—"

"Berisik, pergi sana." Ketus Jungkook berjalan ke arah balkon dan merapihkan kemejanya sendiri, pandangannya mengedar melihat sejauh matanya bisa memandang hamparan padang rumput. "Belum 24 jam, aku rasanya ingin pulang. Aku merasa gelisah, apa yang terjadi disana?"

Jungkook mengusap wajah lalu dilanjutkan menyugar rambut, Jim dan yang lainnya sibuk merapihkan berkas yang tercecer karena Jungkook membuangnya tadi tanpa ada rasa berdosa sedikitpun, Jungkook lalu duduk disisi pembatas balkon. Pria itu mengeluarkan sesuatu dari saku celana—rokok dan pematiknya.

"Tuan—" Jim belum selesai bicara saat Jungkook mengangkat satu tangan dan mengibaskannya, Jungkook sedang ingin sendiri.

Jim paham, pria itu membungkuk hormat padahal Jungkook sama sekali tak melihatnya lalu pergi bersama anak buahnya yang lain tetapi baru sampai pintu, Jungkook menghentikannya—bukan ingin menahan mereka tetapi memberikan sebuah perintah.

"Jim"

"Iya tuan, saya disini."

Jungkook menghisap rokoknya sebanyak dua kali lalu terbatuk, ia memang tidak bisa menghirup benda yang katanya bisa menjadi penenang dikala suntuk atau merasa gelisah seperti sekarang ini, tetapi tetap rasanya tidak seenak Lisa.

"Siapkan helikopter, aku mau pulang."

Alis Jim sampai tertaut, Jungkook bilang apa tadi? Mau pulang? Bagaimana bisa, bahkan mereka belum menghabiskan satu malam disini. Jim ingin berkata tetapi Jungkook menyela lebih dulu, alhasil bibir Jim langsung terkatup rapat-rapat.

"Hanya aku,"Jungkook menekankan. "Hanya aku yang pulang, kukirim Jaehyun ke sini nanti. Seleksi saja mereka berdasarkan ukuran, paham?"

Jim mengangguk, dan menyingkir dari jalan Jungkook. "Paham tuan, tetapi berapa ukuran yang pas untuk lingkar dada dan bokong yang anda inginkan?"

Jungkook berhenti melangkah, ekspresi wajahnya berubah. Jim yang berdiri disisinya sampai ciut terutama saat Jungkook menoleh dan menatapnya tajam.

"Ukuran pinggang, Jim." Terang Jungkook.

Jim kikuk, makin menunduk dengan pipi merah. "Anu..ma-maaf, tidak fokus tuan." Sesal Jim dibalas dengusan tak peduli dari Jungkook yang sudah melengos pergi.

THE ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang