Cause you ...

8.4K 937 400
                                    


Holaa!
Setelah sekian purnama
Setelah ada drama,
kembali juga akhirnya..
Yuk, dinanti antusiasnya^^





🌷THE ASSISTANT🌷



"T-terlalu dalam.."

Punggung Lisa melengkung indah, diantara dua kakinya yang tertekuk terdapat Jungkook tengah bekerja keras mengejar pelepasannya yang akan genap menjadi ke sepuluh, pria itu menghajar milik Lisa habis-habisan hingga memerah dan berkedut serta nyeri.

Jungkook mengabaikan ucapan Lisa, ia semakin dalam menghentak kejantanannya yang berkali-kali sampai dan menggesek hingga pintu rahim gadis tersebut. Remasan pada sprei berantakan makin kuat, terkesiap Lisa saat Jungkook menghentak lebih dalam juga keras lalu mengeluarkan cairan hangat itu seperti biasa-di dalam.

Napas Jungkook perlahan normal, meresapi bagaimana ia keluar dengan sangat luar biasa dan meledak-ledak. Wajahnya menurun ke bawah, menemukan Lisa yang masih terengah lalu tanpa mengatakan apapun ia mencabut miliknya dan menatap bagaimana putihnya meleleh keluar lalu mengucur sampai terkena sprei saat gadis itu mencoba menegakkan tubuh supaya posisinya menjadi duduk.

"Tuan-" Baru Lisa mau bicara tetapi Jungkook membungkamnya dengan sebuah kecupan kecil yang membuat seluruh tubuh Lisa merinding.

Jungkook memegang masing-masing bahu Lisa dan meremasnya pelan sampai tatapan gadis itu sepenuhnya mengarah padanya saja, lalu Jungkook berpindah menangkup rahang Lisa dan tanpa mengatakan apapun ia kembali membawa gadis itu ke dalam situasi panas yang tidak dapat dihindarkan.

Ciuman panas Jungkook membuat seluruh tubuh Lisa bergetar ringan, Lisa membalas tiap lumatan dan pangutan bibir itu, ia terengah saat Jungkook menelusupkan lidahnya masuk dan mengabsen segalanya seperti yang sudah-sudah, Lisa hanya bisa memejamkan mata lalu memeluk pinggang pria itu erat-erat, merasakan bagaimana tubuh Jungkook juga sama berkeringat seperti tubuhnya.

Aroma wangi yang menyeruak membuat pipi Lisa memerah panas, dengan mata setengah terpejam sesekali Lisa mengintip bagaimana wajah tampan pria itu berada didekatnya tanpa ada jarak.

Tak lama Jungkook menarik diri, memutus benang saliva yang tercipta kemudian menatap Lisa lekat sebisanya. Jungkook mendekat lagi, mencium banyak tempat dipermukaan wajah Lisa.

"Jangan lakukan itu lagi." Jungkook memperingati secara tegas. "Aku tidak suka saat kau bersama Vante, maksudku.."

Jungkook berdehem, sedikit meralat supaya Lisa tidak salah menangkap maksud dari perkataannya. "Maksudku, selama kau masih dipekerjakan denganku, kau hanya boleh melayaniku tetapi jika sudah berakhir maka terserah." Ungkapnya seraya memalingkan wajah dari Lisa.

Lisa sedih sekali mendengarnya, matanya berkaca-kaca tapi buru-buru ia berkedip supaya terlihat biasa saja dan menyahuti. "I-iya Tuan, maaf.."

"Buka mulutmu," Jungkook memberikan titah, mendekatkan pil tersebut pada bibir Lisa lalu saat bibir Lisa terbuka, Jungkook segera menyuapkan dua butir pil pada Lisa dan meraih segelas air. "Minum, habiskan. Pastikan tidak tersangkut ditenggorokkanmu."

Lisa melaksanakan perintah Jungkook, meminum tiga perempat dari seluruh jumlah air digelas tinggi itu lalu memperhatikan Jungkook saat kembali menaruhnya ke meja tanpa melepaskan rengkuhannya terhadap Lisa. Guratan merah dipipi Lisa semakin tebal terutama saat melihat pahatan otot perut sempurna, kekokohan lengannya dan semakin ke bawah, tatapan Lisa dipertemukan pada milik Jungkook yang begitu tegang, besar, panjang dan ...

"Hei, matamu lihat kemana?" Belum selesai Lisa mendeskripsikan Jungkook, pria itu lebih dulu mengacaukan dengan menegur Lisa dan membuat gadis itu merasa malu sampai menggeleng padahal sudah jelas tidak bisa berbohong lagi.

THE ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang