No Hurt

6.8K 894 415
                                    



Holaa!
Selamat menikmati,
istirahat makan siang!!




🌃THE ASSISTANT🌃






"Bersihkan sudut bibirmu dengan benar"

"Jangan pegang sendok seperti itu, kau bisa terluka."

"Habiskan makannya, beberapa suap lagi. Buka mulutmu, aku yang suapi"

Lisa tertegun pelan saat sendok digenggamannya baru saja diambil alih dengan mudahnya oleh sosok pria yang duduk dihadapannya. Lisa masih diam saat sendok yang semula kosong kini membawa potongan kentang dan wortel diatasnya. Sarapan paginya hari ini adalah sup buatan Jungkook.

"Kenapa melamun?" Jungkook menegur Lisa karena dirasa beberapa hari terakhir ini gadis itu suka merenung sendiri lalu tersentak saat ditegur. "Ada sesuatu yang menganggumu? Tanyakan saja jika itu bisa membantumu lebih baik"

Seolah mendapat kesempatan, Lisa sedikit melengkungkan senyum. Ada banyak hal yang ingin Lisa tanyakan termasuk soal undangan yang Vante kirim fotonya melalui pesan chatting. Undangan yang diperuntukan bagi para pemilik Casino di Las Vegas, peraturan yang tertera ; apabila hadir maka harus membawa pasangan masing-masing. Melalui Vante, Lisa tau kalau  nama Jungkook terdaftar sebagai tamu yang akan datang besok malam tetapi sampai sekarang tak ada penjelasan lebih lanjut mengenai Jungkook akan hadir dengan siapa.

Pikiran-pikiran itu mulai menganggu Lisa. Sudah seminggu dan Jungkook bersikap seolah-olah tidak terjadi apapun, Jungkook memang tidak membuat Lisa tetapi tindakan itu.. apakah dibenarkan? Tindakan dimana Jungkook tetap bersama Lisa, merawat Lisa, tidur bersama Lisa dalam artian tidur yang sesungguhnya ; kedua mata terpejam, bukan terbuka sampai pagi.

"Uhm.." Lisa menggigit bibir dalamnya merasa ragu. "Apakah ada sesuatu yang mungkin..ah, lupakan saja" Lisa mengakhiri kalimat ucapannya dan menundukan kepala saat merasa tidak pantas untuk protes atau bertanya.

"Kau tidak harus memendamnya jika merasa tidak suka. Gadis gila makan itu menganggumu?" Jungkook menebak asal, ia tak sungguh-sungguh bisa membaca isi kepala Lisa. "Aishh..gadis itu benar-benar ingin mencicipi rasanya tenggelam di selokan"

Lisa menggeleng. "Jangan.." Kedua tangannya memegang lengan Jungkook erat. "Aku hanya merasa sedikit pusing, Tuan" Ucapnya mengalihkan topik.

Jungkook meletakkan mangkuk berisi seperempat sisa sup dimeja, mengambilkan segelas air yang tersedia lalu meminumkannya kepada Lisa secara perlahan. Jungkook tersenyun tipis karena gadisnya sudah baik-baik saja, sementara Lisa merasakan atmosfer canggung ketika bersama Jungkook sebab tau hal yang disembunyikan olehnya.

"Tidurlah dengan benar, apa mungkin karena aku berkunjung tiap malam makanya kau jadi tidak bisa tidur karena gugup?"

"Tidak!" Lisa membantah sambil menunduk, meremas jemarinya saat merasa kalau Jungkook sedang mengomporinya supaya keceplosan. "Aku hanya sedikit pusing karena memikirkan banyak hal"

"Memikirkan banyak hal?" Mendengar jawaban dari Lisa sontak Jungkook mengerutkan kening sehabis mengembalikan gelas ke tempat semula, Jungkook menatap Lisa dari jarak dekat lalu mengusap lembut surainya. "Hal apakah yang menyita banyak perhatianmu itu?" Tanya Jungkook terpancing rasa penasaran.

Jemari Jungkook bermain-main diujung rambut Lisa yang tidak sama panjang, pria itu memilingkan sebagian kecil ujung rambut Lisa ditelunjuknya lalu menyeringai kecil kala merasa senang tapi tidak tau apa alasannya. Mungkin Lisa adalah alasannya. Gadis itu selalu membuat Jungkook meninggalkan pekerjaan menghitung grafik penghasilannya, biasanya Jungkook tidak seceroboh ini dalam masalah bisnis. Rasanya seperti ini diluar kebiasaan seorang Jeon Jungkook.

THE ASSISTANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang