The Meaning of a Bond part 8 - Jealoused

34 6 0
                                    

TMOAB 8. Jealoused

***

Terima kasih, Ara. Has come in my life.
—Zayn Javadd Malik

🍁🍁🍁

"Jadi, Dok, apa yang harus kita lakukan terhadap pasien?"

"Jadi, Dok, apa yang harus kita lakukan terhadap pasien?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zayn menggigit ujung ibu jari. Tatapannya kosong, tetapi isi kepala Zayn berkelana pada ucapan Keira. Gadis itu tidak memberitahukan Mommy dan Daddy di mana keberadaannya, itu jauh dari prasangka Zayn. Zayn pikir, Keira sudah memberitahukan semua orang di mana ia berada saat ini.

Zayn ingat salah satu kalimat Keira. Bahwa Mommy kurang tidur, dia bisa sakit. Tanpa sadar menggigit keras ibu jarinya, Zayn tidak ingin itu terjadi. Almira harus tetap sehat sampai kapan pun. Zayn tidak ingin Almira sakit, terlebih jika itu disebabkan olehnya.

"Dokter Zayn?"

Zayn tersentak, membuatnya tersadar bahwa ternyata ia masih di ruang pemeriksaan bersama perawat dan pasiennya. Zayn menghela napas seraya memijat pelan pelipisnya.

"Tolong siapkan alat echocardiography. Saya perlu memeriksa tekanan jantung dan volume darah pasien," ujar Zayn sembari menunjukkan senyum pada pasien, berusaha kembali bersikap profesional.

"Baik, Dok," ujar perawat yang mendampinginya.

Zayn sedikit menjauh dari pasien, untuk sekadar mengatur napas dan menjernihkan pikirannya. Berkali-kali menarik dan membuang napas, Zayn memijat pelipisnya. Beberapa kali pun sempat mengusap wajahnya kasar.

Tenang, Zayn. Fokus. Fokus. Mommy enggak papa. Mommy baik-baik saja. Nanti kamu bisa bertanya pada Abrisam bagaimana kondisi Mommy. Saat ini kamu harus fokus, Zayn.

Zayn tersenyum tipis—teramat tipis, lalu kembali mendekati pasiennya untuk melanjutkan pemeriksaan.

***

Keira menutup wajah, terisak pelan di sana. Sungguh, ia tidak bermaksud menyakiti perasaan Jav, seseorang yang notabene selalu bisa membuat perasaannya lebih baik.

Apa yang dilakukan Keira tidak sebanding dengan perlakuan baik Jav padanya, tapi Keira benar-benar tidak memiliki maksud menyakiti lelaki itu. Jika Keira tahu akan seperti ini, Keira pasti akan memilih diam dan tidak mengatakan apa pun.

"Maafin aku, Kak Jav ...," lirih Keira serak, kentara belum selesai menangis. Sedari tadi ia enggan pulang sekalipun jadwal jaganya telah selesai.

Keira mengusap air mata dengan sapu tangan yang diberikan Jav. Menghirup aroma parfum yang ada pada sapu tangan tersebut, aromnya masih sama seperti dulu. Parfum favorit seorang Jav, dan juga favorit Daddy Regan.

The Meaning of a Bond Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang