{𝐓𝐨 𝐛𝐞 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞...}
-
Y/n adalah gadis yang memiliki kemampuan spiritual. Ia memiliki teman sekelas bernama Minamoto Kou, kelas 3 SMP, dan memiliki kakak kelas bernama Yashiro Nene yang dekat dengannya. Y/n dapat melihat makhluk yang su...
Drekk!! Kou diseret Hanako menjauh dari jangkauan 'mereka', sementara aku masih tersender meja sebelah dinding.
"Uwahh! Ada Amane!" -???
"Sudah lama nih! Kira berapa tahun ya? 10? 20? Hihi~ sudah lama gak ketemu!" -???
Sementara si kembar berbicara, Kou menyamperi ku. Tapi aku bilang, aku baik-baik saja, dan menyuruh untuk pergi ke Mitsuba. Aku berusaha menopang tubuh ku yang lemas, perlahan bisa dan menuju kearah Mitsuba. Aku memeluknya erat.
"Mit - suba. . . Kenapa bisa seperti ini?! Hikss! P , pa - dahal , kau.. sudah berjanji untuk mencuci foto bersama besok!!!(ᗒᗣᗕ)՞" -Y/n
Kou dan aku menangis, meratapi sahabat, yang kini akan menghilang. Kami tidak terima. Tiba-tiba Hanako menghampiri kami berdua.
"Andai aku sekuat kak Teru, pasti aku bisa melindunginya!" Kou mulai melepaskan Mitsuba, karena pasrah. Aku masih memeluk Mitsuba, tetap tidak terima.
"Sudahlah kalian berdua, sebenarnya pengusiran adalah yang terbaik untuknya, tapi malah seperti ini" -Hanako
"TIDAK!" Teriak ku dan Kou bersamaan.
"Mana mungkin pengusiran, adalah hal yang terbaik, aku tidak akan memaafkan orang itu!!" -Kou
"Kalian berdua harusnya tidak boleh terlalu baik pada arwah.. karena kami sudah tidak punya masa depan." ucap Hanako yang menusuk bagian lubang Mitsuba.
Perlahan Mitsuba memudar, aku semakin memeluk erat. Dan akhirnya tidak ada siapa-siapa di tangan ku. Hanya Kamera Mitsuba yang penuh kenangan. Aku berdiri menopang tubuh ku sendiri, sambil memegang kamera Mitsuba.
"Kou.. ada yang ingin kutunjukan, kau ingin ikut atau tidak?" -Y/n
"Bocah.. ikut saja, pasti ini mengenai anak itu." Bisik Hanako pada Kou, lalu Kou beranjak dan mengikuti ku.
❦︎❦︎❦︎
❦︎❦︎❦︎ .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Langit senja masih terlihat. Aku mengajak Kou ke 'rumah kecil' itu, sambil berjalan tenang, walau masih kaget dengan kejadian tadi.
"Itu".
Aku merogoh kunci di saku ku, yang selalu kubawa kemana-mana, untuk membuka pintu rumah kecil kami.
"Selamat datang Kou, di perpustakaan foto ku dan Mitsuba" -Y/n
Kou terpukau melihat keadaan, cat dinding putih, dan 1 lampu yang terang. Dilihatnya ada rak besar penuh buku, yang berisikan ilmu tentang fotografi.
Ada meja berbentuk V, diujung sudut ruangan. Kipas angin, alat tulis, 1 kamera, dan beberapa roll film. Terkadang tempat ini dijadikan tempat penginapan ku dengan Mitsuba, itu mengapa ada 2 futon tergulung.
Tempatnya tidak luas, hanya berbentuk persegi.
"Ini rumah keduaku, Perpustakaan foto. Aku dan Mitsuba yang menamainya" -Y/n
"Uwahh, sejak kapan kalian berdua membuat rumah kecil ini? Dan kalian kan baru kenal waktu 2 bulan lalu" -Kou
"Gimana ya, orang tua kami pernah saling kenalan waktu kecil. Setelah itu ibu ku memberi tahu, bahwa Mitsuba teman kecilku. Karena hanya bertemu sesekali waktu dulu, lalu tidak bertemu sekitar 10 tahun, jadi lupa deh" Jelasku panjang lebar.
"Owhh..." -Kou
"Tapi aku juga senang, karena bertemu dia. Dia itu imut, kadang baik hati, kadang juga arogan".
"Sekarang hanya tersisa kenangan dirumah ini, aku senang walau hanya bertemu 2 bulan".
Aku tersenyum pada Kou. Ia terkejut, padahal tadi dia kehilangan temannya, dan sekarang berhasil tersenyum.
"Ini... ada 3 album foto. Album pertama milik Mitsuba, yang kedua punya ku, yang ketiga milik kami berdua. Mitsuba suka sekali memotret pemandangan, benda, atau hewan. Beda denganku, aku suka memotret kegiatan dan aktivitas orang-orang".
"Tidak kusangka kita sama-sama menyukai foto".
Kou diam saja mencerna apa yang kukatakan. Jelas sekali, daritadi aku bercerita panjang lebar, disambi mencuci foto.
"Ya! Tinggal dikeringkan!".
"Kou, aku ingin kau mengambil beberapa foto ini setelah dikeringkan, habis ada yang penting".
"Ah! Baiklah" -Kou
Begitu sajalah yang terjadi hari ini. Menyenangkan dan memburukkan. Bertemu dan pergi. Mengenang kenangan yang ada. Teman memang segalanya.
Pikir ku begitu.
Bersambung... . . . Maaf huaaa, chapter nya pendek. Lagi menyesuaikan sama cerita yang kubuat dulu hiks. Btw makasih 300 likenya.
