Cipta masih terdiam dikamar itu, setelah tadi menidurkan adia dan adilla, dia masih tidak tahu harus bagaimana bersikap di hadapan keluarga besar raka, sebagian pikiran nya juga masih memikirkan perkataan wanita tadi, wanita itu adalah tunangan raka dulu, dan cipta begitu penasaran kenapa raka menyembunyikan kebenaran itu darinya.
"Ibuu.. nata kapan beltemu ayah? Nata bosan!!..."ucap nata yang entah keberapa kalinya semenjak mereka ada dikamar itu, dia terus saja merengek meminta cipta untuk segera keluar dan menemui raka.
"Baiklah...ayo kita bertemu ayah.." ucap cipta, dia akhirnya mengalah pada anaknya itu, cipta juga tidak mungkin bersembunyi disini terus menerus, dia setidaknya harus keluar dan sedikit membatu dalam acara keluarga Raka ini dan jangan membuat raka merasa tidak nyaman atas tingkahnya yang terlihat begitu menghindari keluarganya itu.
Cipta keluar dari kamar itu, setelah memantapkan diri, serta dia sudah memikirkan apa yang akan dilakukannya setelah dia keluar kamar ini, cipta mengecek anak kembarnya sekali lagi sebelum keluar dari kamar, memastikan mereka masih tertidur lelap, karena memang Sekarang waktu tidur siang mereka, Meskipun sudah sangat lewat karena jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, anak kembarnya pasti akan nyenyak tertidur setelah barusan mereka menyusu padanya.
Cipta menggeenggam tangan nata anaknya, yang masih ceroboh saat berjalan, cipta takut nata jatuh.
Disana cipta bisa melihat raka sedang mengobrol dengan seseorang tidak jauh darinya, nata yang melihat ayahnya juga dengan semangat Langsung berlari dan menghampirinya.
"AYAHHH!!..." Nata berteriak membuat orang-orang yang ada sekitar situ menoleh melihat nata berlari menuju Raka, cipta hanya bisa menundukkan kepalanya merasa tidak enak, atas perilaku anaknya barusan.
Raka yang melihat nata anaknya akan menerjangnya, hanya tersenyum, lalu menangkap nata dan menggendong anaknya itu.
"Nata kenapa lama?" Ucap Raka pada anak pertamanya itu.
"Ayahh, tadi ibu dimalahi-"
"Nata!!..." Ucap cipta setelah dia akhirnya sampai dihadapan Raka juga anaknya, dia juga beruntung bisa menghentikan ucapan anaknya itu, yang pasti akan bercerita tentang kejadian yang terjadi dikamar tadi.
Cipta tidak mau raka tahu, dan malah mengacaukan acara ini, dia tahu raka akan bersikap tegas jika ada orang yang mengganggunya.
"Kamu bilang apa tadi nata?" Ucap Raka pada nata, dia penasaran akan ucapan anaknya ini, karena raka mendengar kata 'dimarahi' yang diucapkan anaknya itu.
"Raka!, Kemari bapak ingin membicarakan sesuatu..." Ucap ayah raka tiba-tiba, membuat cipta bernafas lega karena raka tidak jadi mendengar ucapan nata.
"Raka kalau begitu aku akan membantu didapur untuk memasak makan malam, aku tidak mau mengganggu, biar bapak juga lebih leluasa bicara sama kamu-... nata ayo ikut ibu saja.." Ucap cipta, dia ingin mengambil nata dari gendongan Raka, tapi anaknya itu menolak.
"Biar nata sama aku, kamu juga ngga perlu membantu didapur, disana sudah ada pekerja bapak yang masak, kamu disini aja sama aku...." Ucap raka, dia memang begitu protektif pada cipta.
"Ngga apa-apa raka, aku hanya ingin sedikit membantu, aku juga tidak mau meganggu kamu sama bapak...
bapak juga udah lama ngga ketemu kamu... Dan kalau aku ikut kamu, aku ngga akan mengerti apa yang kalian omongin, aku akan bosan..." Ucap cipta dia menatap Raka dengan sedikit memelas agar raka mengijinkannya untuk membantu didapur."Yasudah, tapi jangan terlalu cape.." ucap Raka akhirnya dia mengusap rambut cipta lembut, dan mengiyakan hal yang dia inginkan.
"Iyaaa raka.... Ayok nata ikut ibu lagi, kamu ingin kue kan?" Ucap cipta dia ingin mengambil anaknya nata dari gendongan raka,. Tapi nata malah semakin mengeratkan rangkulannya pada Raka dan menolak untuk bersama cipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
want you (mpreg the series) (ON GOING)
Historia Cortaini cerita sebelum nya udah dibikin two shoot nya di book aku judulnya "sekali tamat mpreg", tapi karena banyak banget yang pengen cerita ini dibikin panjang lagi, maka author yang baik ini mengabulkan permintaan para readers semua. Jadi cerita in...