30

14.6K 1.2K 17
                                    

Apakah ini sudah mendekati akhir cerita?

~*~

Hana semakin kuat meremas gaun yang yang dia pakai, kali ini dia benar-benar marah, memangnya apa urusan Lisa ingin mengetahui isi dari buku itu

"Kenapa Anda begitu penasaran dengan isi buku itu Yang Mulia?" tanya Hana dingin.

Hana maju selangkah untuk lebih dekat dengan Lisa, dirinya menatap tajam wajah Lisa, jangan pernah berpikir hanya karena sebuah status kau bisa seenaknya menginjak orang yang ada dibawah mu, terkadang orang bisa menilai dengan jelas bukan karena status atau pun jabatan yang tinggi tapi sikap dan etika orang itulah yang dilihat.

"Memangnya jika Anda sudah tau isi dari buku ini Anda mau apa?" tekan Hana

"Beraninya Anda melawan Permaisuri! Apa Anda tidak sadar dengan posisi Anda saat ini!" teriak Dayang Lisa.

Hana langsung menatap tajam Dayang Lisa, dia pikir Hana takut dengan Lisa hanya karena dia berstatus Permaisuri, tidak dia salah Hana sama sekali tidak takut dengan Lisa.

"Melawan? Bina apa tindakan ku ini sedang termasuk melawan Permaisuri?" tanya Hana pada Bina.

"Ya nyonya?" tanya Bina mengulang.

"Dibanding melawan, bukankah ini lebih tepat pada bertanya?" tekan Hana menatap tajam wajah Dayang Lisa.

Mendapatkan tatapan tajam dari Hana Dayang Lisa tanpa mengeluarkan suara langsung menundukkan kepalanya, ini aneh kenapa dirinya sama sekali tidak bisa melawan Hana padahal ada Lisa yang berada disampingnya.

"Cukup Salsa, biar aku saja yang menangani ini," ucap Lisa dengan tenang.

"Ya... Yang mulia," jawab Salsa.

Hana diam menatap wajah Lisa yang terlihat tenang mengambil secangkir teh yang ada diatas meja.

"Kau bertanya jika aku sudah tau ini semua, aku mau apa?" tanya Lisa mengulang.

"Bukankah ini sudah jelas," ucap Lisa tersenyum.

"Aku hanya ingin tau apa sebenarnya isi dari buku ini, agar aku tidak menaruh curiga pada mu, nah... sekarang aku ingin bertanya pada mu, kenapa buku ini ada pada mu? Apa yang sedang kau pelajari? Dan apa arti dari tulisan ini?" tekan Lisa menatap tajam wajah Hana.

Suasana di dalam ruangan itu menjadi tegang karena tekanan dari Lisa, namun dibalik itu semua Hana masih menampilkan wajah tenang karena dirinya tidak takut sama sekali berhadapan dengan Lisa.

"Isi dari semua buku itu adalah kegiatan keseharian ku, apa perlu aku jelaskan semua yang sudah ku tulis di sana?"

Lisa langsung tersenyum menatap wajah Hana, "Ya jelaskan lah isi dari semua buku ini," ucap Lisa.

BRUK

"NYONYA!"

"YANG MULIA!"

Suara teriakan dari Bina serta Dayang Lisa terdengar secara bersamaan saat mereka melihat aksi Hana yang diluar pemikiran mereka, Hana dengan emosinya memukul sebuah meja yang ada dihadapannya, dirinya benar-benar sangat marah saat ini, melihat sikap Lisa yang seenaknya pada dirinya.

"Apa saat ini Anda tidak punya sopan satu Yang Mulia permaisuri?" tekan Hana pada Lisa.

"Jangan berpikir hanya karena Anda Permaisuri, Anda bisa seenaknya memakai kekuasaan Anda di sini, apa lagi itu berhubungan dengan privasi orang!" ketus Hana.

"Yang mulia."

"Cukup!"

Lisa dengan wajah yang datar merentangkan tangannya saat Sasa Dayangnya ingin melawan ucapan Hana.

Ibu Untuk Erin "Sudah Terbit"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang