Cobalah untuk berbagi, agar kau bisa lebih banyak bersyukur
~*~
Perjalanan menuju desa ternyata cukup jauh dari yang Hana pikirkan, pepohonan yang tubuh lebat serta perkebunan milik warga desa yang rapi terlihat disepanjang jalan.
"Apa anda merasa nyaman nyonya?" tanya Kevin.
"Tuan Kevin?" pekik Hana saat Kevin tiba-tiba saja bekuda disamping kereta kudanya.
"Ya... Saya merasa nyaman, apa lagi pemandangannya begitu indah, kira-kira kapan kita sampai?"
"Syukurlah jika anda merasa nyaman nyonya, kurang lebih 20 menit lagi kita sampai di Desa."
"Benarkah? Tuan Kevin... Tidak perlu buru-buru santai saja," seru Hana.
Kevin hanya mengaggukkan kepalanya memandang wajah Hana, berbeda dengan sifatnya dulu yang banyak perotes, kali ini Hana yang ada dihadapannya terlihat lebih bersahabat dan mudah diajak bicara.
Setelah lamanya perjalanan, akhirnya rombongan Hana berhasil memasuki desa Barat, awal masuk ke desa Hana dibuat terkejut saat dirinya melihat penampilan dari desa itu, tanah yang kering pepohonan yang banyak mati, serta rumah warga yang jabuk.
"Nyonya apa anda baik-biak saja?"
Kevin terdiam menatap wajah Hana yang sedang terpaku melihat kondisi dari desa itu, Hana menutup mulutnya dengan kedua tangannya, menatap tak percaya apa yang sedang dia liat saat ini begitu banyak warga desa yang terlihat menyedihkan bahkan anak-anak yang harusnya tumbuh sehat dan aktif, terlihat lesu bahkan ada anak yang menatap kosong ke arah depan.
"Astaga... ada apa dengan tempat ini?" tanya Hana tak percaya.
"Seperti yang anda liat nyonya, desa barat adalah desa yang paling jarang dijumpai kelurga bagsawan karena desa ini yang begitu jauh dari jarak ibu kota," jawab Kevin.
"Aku tak percaya ada tempat seperti ini di Rosemord," ucap Hana dengan sedih.
Kevin hanya diam mendengar perkataan Hana, dia sungguh tak percaya bahwa apa yang dia pikirkan teryata diluar pemikirannya, awalnya Kevin menolak perintah dari Ian yang menyuruhnya untuk mengawal Hana ke desa.
karena pernah saat itu dirinya mendampingi Hana berjalan ke kerajaan Timur, selama perjalanan Hana sama sekali tidak bisa tenang bahkan dia terus mengeluh masalah jalanan yang kurang nyaman, dan jarak ke tempat itu yang begitu jauh.
Namun berbeda saat dia melihat Hana yang ada dihadapanya, Hana yang ada dihadapannya ini terlihat begitu manusiawi, tidak banyak protes, bahkan saat diperjalanan dia hanya terdiam menikmati perjalanan yang cukup panjang.
"Nyonya apa anda ke sini membawa makanan?"
Sosok anak laki-laki dengan pakaian lusuh memohon pada Hana dengan tangannya yang menyentuh gaun Hana, membuat Hana seketika langsung menoleh ke arah anak itu.
Kevin yang melihat anak itu mendekati Hana, dengan cepat langsung mendorong anak itu hingga terjatuh, membuat Hana yang melihat anak itu didorong langsung menegur Kevin dengan keras.
"TUAN KEVIN!"
"Nyon-"
"Apa kamu baik-baik saja nak?" tanya Hana.
Kevin terpaku begitu pula dengan beberapa orang disana yang tidak percaya dengan apa yang mereka liat saat ini, Hana dengan tanganya sendiri menolong anak itu yang telah Kevin dorong.
"Te... terima kasih nyonya."
Hana tersenyum melihat anak itu yang ketakutan, tangannya terulur mengelus kepala itu dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Untuk Erin "Sudah Terbit"
FantasiHana dikenal baik dan ramah terhadap anak kecil itu sebabnya dia berkuliah jurusan pendidikan PAUD. Selain jadi guru PAUD, Hana juga suka membaca novel, namun ada satu novel yang berhasil membuat hatinya sakit, yaitu Novel yang berjudul Mother's lov...