yang anak anime pasti tau lagu ini :)
~*~
Di sebuah ruangan yang berada di Istana, para tetua dan beberapa mentri sedang berkumpul dalam satu ruangan membahas masalah permaisuri kerajaan Rosemord yang sudah lama kosong, Ian yang saat ini sedang duduk dikursi singgasananya menatap serius para tetua yang sedang memberi pendapat dan kadang dibalas langsung oleh mentri kerajaan.
"Menurut saya yang mulia selir Lisa adalah orang yang cocok untuk menduduki kursi permansuri, mengigat saat ini catatan sikap perilaku beliau dikenal baik dikalangan bangsawan."
"SAYA TIDAK SETUJU!" salah satu mentri langsung angkat bicara.
Ian menatap mentri itu dengan santai dan menyuruh Adam untuk memberikan kesempatan mentri tersebut berbicara, saat Adam memberikan mentri itu berpendapat, dengan senang hati mentri itu angkat bicara.
"Saya Duke Castello merasa keberatan dengan usul yang diberikan oleh tetua saat ini."
"Apa yang membuat anda keberatan tuan Duke?" tanya Ian.
"Seperti yang kita tau yang mulia, nyonya Lisa memang dikenal baik dikalangan bangsawan tapi tidak menutup kemukinan, dia belum pernah sama sekali melakukan perkerjaan istana, bahkan ada gosip beredar bahwa yang mulia pangeran Evan saat ini terlihat tidak harmonis pada ibunya," ucapnya.
"YANG MULIA!" sahut salah satu mentri disana.
Ian menatap mentri yang tadi mengangkat tangannya, Adam dengan sigap langsung memberi mentri tersebut kesempatan untuk berpendapat.
"Terima kasih yang mulia, saya Duke Samona, memberi pendapat, nyonya Lisa memang belum berpengalaman dalam mengurus istana, akan tetapi dia adalah orang yang sangat pantas untuk menjadi ibu negara kerajaan Rosemord, walau hubungannya dengan pangeran tidak baik, tapi diluar sana, nyonya Lisa sering kali terlibat dalam urusan membantu masyarakat yang kurang mampu, bisa kita liat disebuah laporan milik kuil suci disini dikatakan bahwa nyonya Lisa sering sekali ikut berperan aktif dalam membantu masyarakat miskin, berbeda sekali dengan nyonya Hana yang tidak pernah turun ke lapangan langsung."
"Baik Duke Samona saja terima usul anda, apa ada lagi yang ingin bependapat?" tanya Adam.
"Yang mulia" sahut salah satu tetua disana.
"Ya tuan, silahkan." sahut Adam.
"kami para tetua tidak memihak pada siapa gelar permaisuri ini akan jatuh, namun yang harus yang mulia tau, tugas permaisuri bukan hanya mengurus istana saja, tetapi juga berperan aktif dalam membangun kerajaan, semoga dengan ini yang mulia tau maksud dari ucapan kami."
Ian terdiam mendengar usulan dari salah satu tetua, tak lama dari itu rapat pemilihan permaisuri berakhir, semua para mentri dan juga para tetua keluar dari ruang rapat, Ian berjalan menyusuri lorong dengan ditemanin Adam sebagai kaki tanganya dan beberapa pelayan yang ikut dibelakang mereka, langkah Ian terhenti saat melihat Hana yang sedang terseyum ramah pada para pelayan yang sedang membersihkan istana.
Entah kenapa tubuhnya seperti terpaku di tempat itu saat melihat senyum Hana yang begitu tulus dia berikan, Hana yang ada dihadapanya ini sangat berbeda dengan Hana yang dulu dia kenal, Hana yang dia kenal sekarang terlihat seperti tidak tertarik sama sekali pada dirinya, padahal dulu Hana dikenal begitu terobsesi pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Untuk Erin "Sudah Terbit"
FantasíaHana dikenal baik dan ramah terhadap anak kecil itu sebabnya dia berkuliah jurusan pendidikan PAUD. Selain jadi guru PAUD, Hana juga suka membaca novel, namun ada satu novel yang berhasil membuat hatinya sakit, yaitu Novel yang berjudul Mother's lov...