Bagian 05 : Isabella Freditha Portmaine

55.2K 6.9K 67
                                    

••• I'M [NOT] YOUR WIFE, DUKE •••

Melihat ekspresi Anne tersebut, Edith langsung terduduk lemas di lantai. Anne sontak ikut duduk dan memohon maaf sebanyak-banyaknya.

"Maafkan saya, Nyonya. Maafkan saya karena tidak bisa menjaga Nyonya dengan baik dan menyebabkan semua masalah ini." Anne menggosok-gosokan tangannya sambil bersujud di lantai, dia merasa sangat bersalah. Ia masih teringat ketika dirinya hendak masuk ke dalam kamar Duchess untuk mengambil cangkir kotor dan melihat Duchess Isabel sudah tersungkur di lantai dengan darah keluar dari mulutnya.

Plak!

Anne terkejut, ia mendongak dan melihat Duchess menampar pipinya sendiri dengan keras hingga merah dan bengkak.

"N-nyonya Isabel?"

Plak!

Kali ini giliran pipi kirinya yang ia tampar sendiri. Tangan Edith hendak menampar pipinya lagi, namun Anne segera menghentikannya.

"Apa yang anda lakukan sebenarnya? Saya mohon jangan sakiti diri anda seperti itu lagi, Nyonya Isabel."

"Lepaskan aku, Anne. Aku harus memberi pelajaran pada orang bodoh ini," Edith menatap tajam pada Anne. Meski ketakutan, namun Anne menggeleng keras dan tetap menggenggam kedua tangan Edith dengan erat dan sedikit gemetar.

"Anne," Edith meminta sekali lagi, namun Anne masih menggeleng kuat.

"Saya mohon jangan sakiti diri anda seperti itu, Nyonya."

Edith menghela napas, ia kemudian melepas tangannya sendiri dengan paksa dan menangkup kedua pipi Anne, Edith memaksanya untuk menatap kedua matanya. "Dengarkan aku, orang yang bunuh diri tidak patut dikasihani. Mereka harus diberi pelajaran tentang betapa berharganya kehidupan itu dan bagaimana agar mereka tidak menyia-nyiakannya hanya karena masalah yang terus-terusan bertumpuk. Anne, apa kau tahu diluar sana ada banyak yang menginginkan untuk terus hidup namun mereka justru mati dini karena takdir mereka? Aku hanya ingin wanita bodoh ini mengerti hal itu, Anne."

Anne berkaca-kaca, dia tak kuasa menahan tangis saat mendengar suara teduh milik Duchess yang ia layani tersebut. "Maafkan saya, Nyonya Isabel."

Edith memutar matanya jengah, ia kemudian melepaskan tangannya dan duduk bersandar di pinggir ranjangnya. "Berhentilah memanggilku seperti itu."

"Kenapa, Nyonya?"

"Apa aku tidak punya nama selain Isabella atau Porvich?" tanya Edith, ternyata ia jengah juga ketika terus-terusan dipanggil dengan nama orang lain meski itu adalah dirinya.

Anne berpikir sejenak, ia kemudian berdiri lalu berlari menuju rak buku dan mengambil sebuah buku tebal. Ia lalu kembali dan menyodorkan buku tersebut pada Edith.

"Ini adalah silsilah keluarga anda, saya mengetahuinya karena anda selalu melihat ini setiap malam." Edith menerima buku bersampul kuning kecoklatan tersebut dan mengusap sampulnya yang sedikit berdebu. Ia membuka buku tersebut dan melihat lambang singa dengan sulur emas di halaman pertama.

"Silsilah keluarga kerajaan Portmaine."

Edith membalik halaman selanjutnya, ia melihat lukisan keluarganya (keluarga Isabel). Ada raja, ratu, dua orang kakak laki-laki, dirinya, dan satu orang adik perempuan. Edith membalik halaman selanjutnya dan membaca nama-nama yang tertera di sana.

"Raja Regnald Francus Portmaine, Ratu Fredita Juliana Portmaine, lalu ..." Edith sedikit menyipit karena tulisan latinnya memiliki font miring dan menyusahkan otak rata-ratanya untuk berpikir.

"Oh, Putra Mahkota Norman Carpenter Portmaine dan adiknya pangeran kedua, Arthur Shilan Portmaine. Ahhh! Kenapa nama mereka sangat panjang dan menyebalkan, membuatku susah untuk mengingatnya saja."

[END] I'm [Not] Your Wife, DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang