selamat membaca
📖setelah pertengkaran sore itu kondisi kembali normal bright melupakan kemarahan nya kepada win, sudah di bilang bright gak bisa marah lama sama istri nya
Win juga udah mulai bersikap biasa saja hanya saja sedikit trauma melihat bright marah seperti kesetanan untuk pertama kali nya dia ketakutan
Dia masih waras berpikir jika bright pergi bagaimana dirinya dan kim bisa hidup, apalagi kim lebih akrab dengan daddy nya ketimbang win
Malam itu maria menginap menemani win dan kim , Bright pergi ke rumah sakit .
Win menemani kim main didalam kamar, dia terlihat bahagia berlari kesana kemari melompat kesofa berjoged ala bayi satu tahun
Bagaimana bisa win hampir saja melenyapkan tawa dari putra nya sendiri
"Dadaaa , Ain tama tim " kim manarik tangan papa nya untuk ikut bermain maria terkekeh . melihat cucu dan menantu kesayangan nya tertawa dia ikut bahagia
🍂🍂🍂
bright berjalan angkuh masuk kerumah sakit , menuju ruang inap ranty, dia membuka pelan pintu kamar inap ranty, ternyata ranty bersama dengan papa tirinya Gun ataphan
Bright tersenyum ramah pada gun
Ranty tampak sumringah saat bright datang padahal sebelum nya ia lemas
"Bright " lirih nya mata nya berbinar senang
"Nak bright , masuk " Gun mempersilah kan bright untuk duduk di kursi yang tadi dia duduki
"makasih paman " Katanya sopan
"Duduk lah aku akan menunggu diluar "
Gun pun keluar dari ruang inap putri tirinya
Kini bright duduk ranty terus menatap bright penuh bahagia , Senyuman nya tak kunjung pudar dari bibir manis nya
"terimakasih sudah menyelamatkan kim dan kuga istriku , aku baru tahu kalau kalian berteman. aku akan bertanggung jawab atas apa yang menimpa mu semua biaya sampai kamu sembuh total aku janji" kata bright tapi wajah nya begitu dingin, mendengar cerita win rasa nya bright geram
"Sama sama bright , aku tulus kok ! oh ya apa win sudah mengatakan sesuatu padamu ?" Tanya ranty excited dengan jawaban bright
"Ya istriku selalu mengatakan apapun padaku , dia adalah sahabat yang baik sampai dia rela melepas kan aku untuk sahabat nya, Tapi ran ? aku sendiri tidak merelakan diriku untuk menikahimu. maaf ! bahkan sampai aku mati cinta ku tetep untuk win seorang gak akan pernah ada yang lain ! aku harap kamu mengerti dan jangan memaksanya lagi "