Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kim terbangun dari tidurnya melihat kesamping kanan kiri tak ada papa dan daddi nya dia menangis sedih , Melirik ranjang adiknya pun sun tak ada di sana semakin sedih , Dia pikir Kedua orang tuanya pergi tanpa mengajak dirinya
"Hiksss! dadaa daddy tahat!"
Kim perlahan turun dari ranjang menghusap air matanya lalu mengucek mata itu sampai merah , Iya berjalan ke arah pintu berjinjit lalu menarik gagang pintu sampai dia bisa membuka
"Hiksss daddy ! dadaa temana tih!"
kim turun menapaki anak tangga pelan melirik kanan kiri tak ada suara apapun dia berjalan ke arah kamar ton , Mengetuk pintu kamar ton berulang kali
"Mbak tong buta! butain!hiksss"
pintu itu ditendang oleh kim
"Sialan ! satu dakjal aja ribet nambah satu dakjal lagi " Ton mendengus kesal lalu membuka pintu , Menunduk menatap kim yang sedang menangis tersedu
"Kenapa?" ton masih membopong Sun
"Daddy tama dadaa mana "
"Dasar emang tuh orang berdua gak akhlak ! indehoy anak ditinggal semua sama gue! mereka pikir gue siapa coba ? babu , sial"
Ton melirik sebal anak kim yang masih menunggu jawaban nya
"Tuh diruang musik , sanah samperin !"
Kata ton
Kim langsung lari naik lagi ke atas ke arah ruang musik daddi nya , Pintu nya di gedor sama kim
"Dadaa! butain ! daddy butain gak! tim dobag nih!"
ciuman panas yang bahkan sudah di iringi oleh sentuhan nakal jemari bright di puting win harus terhenti , bright kesal
dia rapikan lagi kancing pajamas win
cup
"don't be sulking na " Kata win
dia turun dari pangkuan suami nya lalu berjalan ke arah pintu bright mengekor dibelakang
Jadi karna papa nya gak kunjung bukain pintu kim kesel akhirnya dia coba coba buat dobrag tuh pintu , ancang ancang jauh banget terus lari mau nabrak pintu ternyata pas pintu itu hampir dia tabrak tiba tiba terbuka, spontan wajah kim nabrak paha win , dan kim jatuh ke belakang
"Akhhh! cakit!" kim mengusapi pantat nya yang kesakitan