My Lecturer

5.1K 547 236
                                    

"Pak, pak! Turun sini aja pak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak, pak! Turun sini aja pak!"

Teriak Junkyu dengan nada melengking. Setelah dirasa ojek yang ia tumpangi berhenti, si manis bergegas turun dan melepas helm yang dikenakannya. Tak lupa memberikan beberapa lembar uang kepada sang pengantar sebelum berlari meninggalkannya.

"Dek! Uangnya kelebihan?!"

"Ambil saja pak, makasih banyak udah dianterin." Pekik Junkyu tanpa sedikit pun menoleh ke sumber suara. Si tukang ojek hanya menggelengkan kepalanya maklum, bersyukur juga dapat orderan orang baik.


Hari ini, Junkyu dirundung kesialan. Sudah bangun telat, terjebak macet pun ikut menambah kesengsaraannya. Terpaksa pemuda itu meninggalkan mobilnya di tengah jalan dan menghentikan ojek online yang kebetulan melintas disana. Tenang saja, Junkyu sudah menghubungi supir pribadi ibunya untuk membawa pulang mobilnya.

Ini bukan perkara bodoh, ini menyangkut Mr. Watanabe. Dosen killer pengampu pelajaran farmakoterapi yang ditakuti hampir seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Farmasi di Universitas Treasure.

Sialnya, hari ini Junkyu memiliki kelas dengan dosen itu. Dan dengan bodohnya ia berani datang terlambat disaat mahasiswa lain saling berdatangan tiga puluh menit sebelum kelas dimulai. Junkyu seolah tahu bahwa dirinya akan mati, karena Mr. Watanabe sangat membenci orang yang tidak disiplin.

"Gawat, gawat, gawat!" Gumam Junkyu dengan napas memburu. Pemuda manis itu kini berlari memasuki gerbang Fakultas Farmasi yang menjulang tinggi bak tembok maria.

Sesekali melirik arloji mahal di lengannya. Memastikan keterlambatannya tidak lebih dari lima belas menit. Jika itu terjadi, sudah sangat jelas pintu kelas Mr. Watanabe tidak akan pernah bisa ia masuki.

Junkyu berlari secepat kilat mengabaikan orang-orang yang berlalu lalang di sepanjang koridor. Jarinya menelisik ruang bertuliskan 'A13'. Entah perasaannya yang tengah kalut atau memang ruangan itu mendadak bersembunyi hingga Junkyu tidak bisa menemukannya. Tingkat kepanikan tinggi cenderung membuat orang menjadi pelupa.

"Sial!"

Junkyu berbalik, menelusuri koridor sebelah kiri. Berlari lagi mencari letak ruangannya. Dan Gotcha! Ia akhirnya mendapatkannya. Kim tersenyum bangga walaupun ini semua belum berakhir.

Sekarang permasalahannya adalah bagaimana Junkyu bisa masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa diketahui Mr. Watanabe.

Demi Tuhan, ia tak mau dihukum mengerjakan kasus-kasus penyakit yang memuakkan itu.

"Psst, Kyu! Buruan masuk!"

Junkyu tersadar dari lamunannya sesaat setelah suara Jihoon menggelegar di sudut jendela.

"Lo gila?! Gue bisa dihukum!" Junkyu berjalan menunduk menghampiri sudut jendela.

"Mr. Watanabe baru aja izin keluar sebentar, buruan! Keburu dia datang."

Harehareya 💊 HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang