Note : Ga nyangka banyak peminat nya 😭🔫 Yaudah ini aku buatin part 2 buat kalian
Warn! Bijaklah kalian dalam membaca dan menyikapi suatu hal 🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jurusan Farmasi -ikut menyusul kedokteran- menjadi jurusan yang paling banyak diidamkan banyak orang di Universitas Treasure. Selain jaminan sukses setelah lulus, jurusan ini memiliki kurikulum yang sedikit berbeda dari kampus lain. Tidak heran jika banyak mahasiswa yang kelimpungan menghadapi padatnya jadwal mata kuliah yang telah diberikan. Laporan dan tugas yang menumpuk serta-merta mengganggu ketenangan, hingga membuat mereka tak bisa mencicipi manisnya masa muda.
Siang ini sinar matahari terasa menyengat. Semakin ikut memperkeruh suasana otak yang kian mendidih seiring dengan laporan praktikum yang memuakan. Ke-empat sekawan Junkyu -yang kebetulan satu kelas- memilih berselonjor ria di depan laboratorium IATO, menikmati angin sepoi yang beterbangan membelai rambut. Ada yang mengerjakan laporan sementara, melakukan maserasi dan remaserasi, adapula yang memasang ekstraktor soxhlet di dalam ruangan.
Setiap praktikum bahan alam, dosen membebaskan mahasiswanya untuk praktik di depan teras maupun di dalam laboratorium. Maklum saja, laboratorium bahan alam memang selalu panas dan sengaja tidak diberi pendingin ruangan.
Setelah selesai merendam serbuk biji pala ke dalam botol coklat besar. Junkyu, Yedam dan Jihoon kini tengah disibukan dengan laporan praktikum sementara. Ke-tiganya kompak menunduk, menggoreskan tinta hitam di atas buku biru kebanggaan kampusnya. Sambil sesekali bergosip ria, Jihoon dengan segala informasinya sanggup berbicara panjang lebar tanpa lelah. Ngomong-ngomong, pemuda cerewet itu tengah membicarakan salah satu dosen IATO yang terkenal sangat menyebalkan dan hampir dibenci semua mahasiswa farmasi.
"Kesel banget gila gue sama Bu Han, bisa-bisanya dia ngejulidin gue di depan anak-anak se-kelas. Kalah cantik bilang dong!" Cibir Jihoon sarkas, matanya tak henti menatap sengit dosen wanita yang tengah terduduk di meja depan praktikum.
Yedam tertawa kencang seraya merogoh cermin kecil di celananya lantas diberikan kepada sang sahabat, "Nih ngaca dulu coba."
Sedari tadi Jihoon tak henti-hentinya melayangkan doa-doa jahat yang barangkali bisa segera dikabulkan, karena dirinya merasa telah menjadi korban. Ia begitu membenci Bu Han si dosen sensian yang notabenenya adalah fans fanatik BTS -boygroup asal negeri gingseng-. Hampir setiap minggu dosen itu selalu mengomentari apapun yang Jihoon kenakan.
"Liptint lo ketebelan bodoh! Lo juga kalo pakai baju suka ga ngotak! Tau sendiri itu kucing garong engga suka lihat mahasiswanya lebih cantik dari dia." Junkyu ikut menimpali. Jelas sekali sudah jengah dengan sikap tulalit sahabatnya.
"Ya terus kenapa?! Suka-suka gue lah duit-duit Om Hyunsuk juga bukan duit dia." Ketus Jihoon tak terima.
"Itu kucing garong emang cuma gatel ke cowok ganteng doang! Noh, lihat deh-" Jihoon menunjuk salah satu temannya yang paling tampan di kelas.
