Punishment (2)

9.4K 600 158
                                    

Aku merasa berdosa sama adek-adek 🙏 Jadilah pembaca yang bijak ya

Aku merasa berdosa sama adek-adek 🙏 Jadilah pembaca yang bijak ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Do you wanna do punishment with me, hmm?"

Junkyu mengedipkan matanya, siaga satu. Ia yakin telinganya saat ini masih berfungsi dengan baik. Tapi perkataan Haruto nyaris membuat jantungnya melompat keluar dari singgasananya. Junkyu tidak salah dengarkan? Seorang Haruto yang notabene-nya setara dengan beruang kutub seketika berubah drastis saat ini.

"Ha-Haruto, apa yang kau lakukan?" Ujar Junkyu takut sesaat mendapati tangan Haruto yang semula membelai tengkuknya, kini turun mengusap punggung Junkyu. Haruto, pria itu masih santai menatap wajah Junkyu yang memerah sekaligus panik.

"Tidak ada. Kenapa Hyung?" Timpal Haruto seraya menunjukkan seringaian kecil, namun mampu membuat Junkyu tercekat.

"Jangan seperti ini, nanti yang lain melihat." Cicit Junkyu lirih, kepalanya menunduk malu.

Haruto ingin sekali menertawai Junkyu. Lelaki yang lebih tua darinya ini sungguh menggemaskan. Tingkahnya begitu lugu, membuat Haruto gencar menggodanya. Padahal ia tidak ingat kapan terakhir kali dirinya dan Junkyu berbicara sedekat ini.

"Memangnya kita melakukan apa, hmm?" Bisik Haruto tepat di telinga Junkyu. Sengaja menghembuskan napasnya di sana. Junkyu itu wangi, sangat wangi. Hampir saja Haruto terlena jika ide jahil tak melintas di otaknya.

Haruto merapatkan kungkungannya. Tersenyum semanis mungkin. Tidak tahu kah dia, tanpa tersenyum pun Junkyu sudah tergila-gila. Apalagi saat ini dengan kurang ajarnya pemuda itu tersenyum seolah hal itu menjadi sebuah kewajaran. Junkyu benar-benar dibuat terpana.

Junkyu itu tergolong pria yang lemah. Sedikit saja digoda, darahnya langsung merespon dan mengeluarkan keringat di mana-mana. Haruto mengusap kening Junkyu, sambil terkekeh.

"Kenapa Hyung sudah berkeringat? Bahkan aku belum menyentuhmu." Junkyu ingin sekali memukul Haruto saat ini juga. Bagaimana ia dengan santai berbicara se-frontal ini dihadapannya.

Junkyu sendiri bergerak gelisah, ia tidak suka suasana seperti ini. Rasanya seperti sesuatu tengah mendesaknya untuk keluar. Haruto benar-benar mempermainkannya.

"Ha-haruto sebaiknya kau kembali ke kamarmu, Hyunsuk Hyung pasti mencarimu." Junkyu susah payah berucap demi membuat Haruto menjauh darinya. Bukannya Junkyu tidak suka, hanya saja ia tidak pernah berada dalam situasi seperti ini. Ia takut sesuatu di luar kendali akan terjadi nantinya.

"Lalu, bagaimana denganmu Hyung?" Haruto menimpali. Lagi-lagi dengan wajah yang kelewat santai. Membuat Junkyu tidak mengerti. Memangnya ada apa dengannya?

"Haru-"

"Kau bahkan tidak menyadari bahwa seseorang juga tengah menunggumu." Dari nadanya Haruto terlihat sedikit menggeram. Tapi apa-apaan wajah itu, Junkyu tidak bisa menilai dengan baik. Pemuda tampan di depannya ini sangat pintar menyembunyikan raut wajahnya.

Harehareya 💊 HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang