Hi, Handsome Doctor!

3.8K 399 126
                                    

Tidak banyak yang Kim Junkyu lakukan dewasa ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak banyak yang Kim Junkyu lakukan dewasa ini. Ia sedari pagi hanya berbaring, tertidur, lalu bermalas-malasan hingga menjelang sore.  Sebagai mahasiswa pengangguran, Junkyu hanya bisa menikmati hari-harinya dengan bermodalkan wifi dan netflix gratis. Begitu saja seterusnya sampai seseorang datang mengajaknya keluar.

Jika ditanya bosan atau tidak, tentu saja sangat membosankan. Hidup menjadi salah satu beban negara bukan perkara yang mudah. Ia setiap hari harus berperang batin dengan dirinya sendiri. Memilih bekerja namun seadanya atau bersabar menjadi tidak berguna sembari menunggu waktu wisuda-nya datang.

Omong kosong jika ada yang berkata kehidupan setelah tugas akhir itu indah. Nyatanya Junkyu merasa dirinya kosong, tidak berguna, menunggu kepastian wisuda yang lagi-lagi terpaksa harus ditunda karena suatu hal. Penundaannya pun tidak main-main, hampir setengah tahun lamanya.

Hei, ia juga butuh ijazah untuk melamar pekerjaan.

Hidup ini terasa mengambang dan tidak jelas. Untuk lulusan tiga setengah tahun seperti Junkyu, rasanya tidak adil dan menyebalkan. Bukan perihal gelar dan prestasi, semua ini berawal dari kemampuan diri sendiri. Sejauh mana ia mampu bertahan dan bersaing di dunia luar.

Tapi sadar atau tidak sadar banyak orang yang ingin sepertinya. Banyak orang ingin cepat lulus dan membantu meringankan beban orang tua. Banyak orang yang ingin lulus dengan baik tanpa predikat buruk. Tuhan itu baik, Junkyu saja yang tidak pandai membaca situasi.

Di kontrakan ini hanya dirinyalah yang tertua, tiga orang lainnya berbeda satu tingkat di bawah Junkyu. Naasnya, hari ini ketiganya kompak meninggalkan kontrakan untuk menjemput kesibukan masing-masing.

Asahi dan Mashiho harus pergi mencari rumah sakit untuk pengambilan data penelitian, maklum saja keduanya kini sudah hampir sibuk-sibuknya dengan tugas akhir. Sedangkan untuk Yedam, ia harus menyelesaikan praktik kerja lapangan di Apotek.

Semua itu sudah berhasil ia lalui dengan baik. Saat ini, ia berada di titik di mana semua itu tidak lagi berat. Junkyu melipat kedua tangan di depan dada, lalu tersenyum sambil bernostalgia betapa cengengnya ia dulu. Bagaimana pun juga apa yang dilaluinya dulu adalah bentuk dari proses. Proses menuju dewasa yang tak bisa semua orang hindari.

Pemuda Kim sayup-sayup menangkap mendung di balik jendela kamarnya. Pancaran cahaya laptop yang diiringi angin dari kipas angin menerpa wajah cerahnya. Seolah membelai pelan pipi berisi itu untuk mengarungi derasnya dunia mimpi.

Ting!

Ting!

Ting!





Jihoon
Di mana?
Buruan ke Kafe Garuda
Mrs. Jung minta ketemu
Kita ada projek

Gagal sudah niat awalnya mengarungi samudera mimpi. Setidaknya, meski pengangguran. Para dosen masih membutuhkan bantuannya. Itulah sebabnya Junkyu harus banyak bersyukur. Karena hidup itu bukan perihal apa yang kita inginkan, melainkan apa yang kita butuhkan.

Harehareya 💊 HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang