Hi, Handsome Doctor! (2)

4.6K 420 364
                                    


Heran sama kalian, suka banget sama part 2 😂😂 Yaudah karena kalian baik let's get it!

NB : Ini panjang banget jadi kuat-kuatin aja ya 😭😂

NB : Ini panjang banget jadi kuat-kuatin aja ya 😭😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23.04


Di sinilah Junkyu saat ini, duduk di kursi ruang tunggu administrasi sendirian. Sedari tadi pemuda itu sibuk mengangkat panggilan teman-temannya. Mungkin mereka semua khawatir kala mendapat kabar tidak mengenakkan darinya.

Beberapa waktu yang lalu perawat menginterupsikan Junkyu untuk segera mengurus pendaftaran pasien rawat inap, lantaran kondisi Yedam yang tidak memungkinkan untuk di bawa pulang. Sebab Yedam perlu penanganan khusus dan intensif di bawah pengawasan tenaga medis.

"Iya Hoon, santai. Yedam udah ditangani dengan baik. Ga usah ke sini, udah malem. Besok aja sama Bang Hyunsuk. Lagi pula Doyoung udah jalan ke sini."

"Oke, oke bye~"

Junkyu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi di sana, tangannya jatuh terkulai lemas. Ruangan ini nampak sangat dingin dari sebelumnya. Ia merasakan kepalanya terus berputar searah dengan jarum jam.

Hal sama juga terjadi pada gerakan peristaltik di ususnya, Junkyu  mendadak merasa seperti diremas berlebihan.

Jika di ingat-ingat lagi, hari ini memang cukup melelahkan untuk ukuran mahasiswa pengangguran sepertinya. Eh, Junkyu masih termasuk mahasiswa'kan? Walaupun ia sudah lulus yudisium namun ia masih harus di wisuda.

Saking paniknya tadi, Junkyu sampai-sampai tidak sempat mengganti bajunya. Alhasil darah bekas mimisan Yedam masih melekat sempurna di lengan kemeja putih miliknya.


Drrrrttt....

Drrrrttt....



Junkyu menghela napas, ingin sekali ia hiraukan panggilan itu. Namun, ia takut membuat orang di seberang sana khawatir. Demi apapun mengkhawatirkan seseorang itu bukanlah sebuah mainan. Hati akan merasa terancam oleh kemungkinan-kemungkinan buruk hasil pemikirannya sendiri.

Dengan keyakinan penuh, Junkyu akhirnya mengangkat ponselnya perlahan, melihat siapa lagi yang menghubunginya kali ini.

"Halo Cio? Udah sampai kontrakan?"

Sembari menahan ringisan, si manis dengan sekuat tenaga mengangkat panggilan itu.

Sapaan lembut Junkyu dibalas teriakan panik oleh dua bocah di seberang sana. Si manis mau tidak mau sedikit menjauhkan ponselnya dari telinga. Pekikan itu cukup membuat telinganya berdengung.

Namun, bukannya marah ia justru terkekeh gemas. Mendengar demikian, Mashiho serta Asahi kompak kembali berteriak.

"Aduh santai, telinga kakak pengang tau. Udah nggak papa aman di sini. Kalian ke sini besok aja. Istirahat dulu dan jangan lupa makan!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harehareya 💊 HARUKYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang