5

10 1 0
                                    

Aku sedang sarapan dengan Han waktu ponselku kembali bergetar. Aku hanya melihat sekilas, tertera nama Lino disana.

Aku membalik ponselku dan melanjutkan makan dengan wajah muram.

"Kenapa nggak diangkat, Kal?" tanya Han.

"Nggak papa, Han." jawabku sambil menggeleng.

"Lino ya?" tanyanya lagi, aku hanya mengangguk.
Saat ponselku bergetar lagi, Han menyambar ponselku dan menjawab panggilan dari Lino.

Dan ternyata itu adalah panggilan video.

"Halo .." kata Han.
"Loh, kamu siapa? Kala mana?"
"Aku .. Aku Han, pacarnya Kala." aku terbelalak saat Han bilang adalah pacarku.

"Kalanya lagi masak," lanjut Han dengan suara manja yang dibuat-buat.

"Kamu siapa? Nanti aku sampein ke Kala." kata Han lagi.

"Kayaknya di kontak udah ada namanya deh. Aku Lino, mantannya Kala." jawab Lino dengan jutek.

"Oh mantannya, bentar aku tanya Kala dulu."

"Sayang, ini Lino telepon. Kamu mau ngobrol dulu apa gimana?" tanya Han dengan suara keras seolah aku beneran ada di dapur.

Aku yang di hadapannya hanya bisa menahan tawa.

Aku cuma melambaikan tangan seraya menahan tawa.

"Apa, yang? Nanti aja? Oke." 
Han melihat ke layar ponselku lagi, "Kata Kala nanti aja dia masih repot. Atau mau titip pesen?" tanya Han pada Lino yang langsung memutus sambungan.

"Lah, dia marah." kata Han sambil tergelak kecil, akupun tertawa, "Biarin aja Han."

"Maaf yaa Kala, aku lancang." Han menyodorkan ponsel padaku.

Aku menggeleng sembari mengambil alih ponsel, "Nggak papa, Han. Lagian aku juga males."

"Siang ini aku mau ke Tegalwangi. Nggak siang sih, sore jam 3 an gitu." kataku mengalihkan pembicaraan.

"Mau ikut nggak?" tanyaku.

Han dengan muka antusiasnya mengangguk dengan semangat. "Mauuuu ..."

Aku cuma tersenyum, Han terlihat begitu lucu dan menggemaskan padahal usianya 4 tahun lebih tua dari aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku cuma tersenyum, Han terlihat begitu lucu dan menggemaskan padahal usianya 4 tahun lebih tua dari aku.

"Trus sambil liat sunset kita makan di Rock Bar yuk," usul Han.

"Rock Bar?" tanyaku.
"Iyaa, yang restoran di tepi tebing, deket kok sama Tegalwangi."

"Boleh, tapi kali ini aku yang traktir yaaa .." Aku agak tak enak karena sejak kemarin Han yang selalu mentraktirku. "Deal."

PERFECT STRANGER ; HAN JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang