Aku dan Han sudah sampai di Hideout saat sore hari. Kita langsung masuk ke villa pesanan Han. Tempat ini bener-bener tenang, ada di tengah hutan dengan sungai di sekelilingnya.

Malam harinya aku menikmati suasana villa yang tenang. Terdengar suara sungai dan serangga malam yang asyik berdendang.
Aku mendudukkan diriku di salah satu tempat duduk yang beralaskan cushion besar.Han menghampiriku sambil membawa dua cangkir kopi. "Tempatnya enak banget ya, Kal."
Aku tersenyum mengangguk sambil menerima uluran kopi dari Han.
"Tenang .. Asri ... Bener-bener kayak tarzan yaa ..."Han tergelak mendengar pernyataanku.
"Kamu balik kapan, Kal?" tanya Han tiba-tiba. Aku yang lagi asyik memandangi langit menoleh seketika waktu mendengar pertanyaan Han.
"Mungkin lusa. Kamu?"
Ada rasa berat meninggalkan Bali, aku sudah telanjur jatuh cinta dengan pulau ini. Atau aku takut aku masih dibayang-bayangi pikiranku tentang Lino.Han mengangguk, "Aku masih lama disini. Dan kayaknya aku bakal kerja dari sini aja, toh kerjaanku bisa di remote."
Aku mengangguk pelan.
"Kal .." ucap Han lirih yang membuatku menoleh, "Hmm ..." ucapku sambil mengangkat alis."Thanks yaa, udah nemenin aku." ucapnya sambil mengelus puncak kepalaku. Aku terdiam dan tersenyum canggung.
Ada debar aneh saat Han menyentuh puncak kepalaku.
"Aku laper, aku masak yaa ..." kataku sambil beranjak menghindari Han.
Aku pun sibuk berkutat di dapur setelah meninggalkan Han yang masih asyik menikmati kopi dan langit malam.
Saat sedang asyik memasak, tiba-tiba aku rasakan kehadiran Han di sampingku. Aku menoleh dan mendapati Han yang sedang menatapku.
"Kenapa Han?" tanyaku.
Han tersenyum, "Udah jadi makanannya?" tanyanya sambil melihat ke arah tanganku yang sedang menumis."Dikit lagi, sabar yaa." ucapku.
Han tertawa, "Santai aja, aku mandi dulu ya." ungkapnya sambil lagi-lagi mengusap rambutku. Aku berdehem sambil mengangguk.Aku sebisa mungkin menahan salting. Entah nggak tahu kenapa ada perasaan aneh tiap Han mengusap rambutku. Atau mungkin saja aku cuma terbawa perasaan.