7

11 2 0
                                    

Setelah matahari sudah hampir tenggelam aku dan Han memutuskan segera pergi ke Rock Bar. Dengan jarak tempuh tidak lebih dari 7 menit kami berdua sudah sampai. Sebenarnya Rock Bar ini berada di dalam hotel. 

"Mbak, sudah reservasi untuk 2 orang atas nama Han." tutur Han kepada waitress.

"Atas nama Bapak Han, 2 orang ya? Mari di sebelah sini." kita berdua pun mengikuti arahan waitress dan duduk di tempat yang sudah disiapkan untuk kita.

Pemandangan disini benar-benar bagus apalagi diwaktu matahari terbenam seperti ini.

Pemandangan disini benar-benar bagus apalagi diwaktu matahari terbenam seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasanya benar-benar romantis dan nyaman.

"Han, i like this." kataku sambil melihat sekeliling. Han tersenyum sembari memperhatikan hamparan laut di depan kami, "No wonder banyak banget yang rekomen tempat ini."

Kita berdua menghabiskan petang di Rock Bar, setelah menghabiskan makan malam, aku dan Han sedang berdiri di pagar pembatas sambil menikmati suasana. "Aku nggak nyangka kalau di Bali aku bakal ketemu temen baru, Kal." kata Han.

Aku menoleh ke arah Han dan tersenyum, "Iya, thanks to you I have a wonderful trip." jawabku.
Han menyampirkan jaketnya padaku, "Pulang yuk, dingin kena angin pantai, nanti masuk angin." Aku mengangguk, dan berakhir kami berdua meninggalkan Rock Bar.

Selama perjalanan, aku hanya diam saja tanpa berceloteh seperti biasanya, "Kala, kamu ngantuk?" tanya Han waktu kami berhenti di lampu merah.

"Nggak, lemes aja kena angin seharian," kataku dengan lemas. Han menarik kedua tanganku dan melingkarkannya di perutnya.

"Kamu sandar aja, takutnya ketiduran, daripada nanti jatuh" kata Han lembut. Aku pun menurut dan bersandar di punggungnya.

Aku selalu tersentuh sama sikap-sikap Han yang gentle, I think he knows how to treat a woman. Bahkan padaku yang hanya seorang teman. Teman? Aku rasa kami belum cukup untuk dibilang teman. Kami hanya sepasang orang asing yang bertemu secara kebetulan dan menghabiskan waktu bersama. 

PERFECT STRANGER ; HAN JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang