Seorang gadis berjalan tertatih oleh beberapa orang yang menggandengnya masuk kedalam rumah yang bisa dibilang cukup besar.
"Cheoncheonhi bisa ngak sih!". Kesal gadis itu pada beberapa pria yang berjalan cepat.
Brukkk
Gadis itu didorong kedepan sampai menabrak pintu utama rumahnya."Awh". Ringis gadis itu.
Klekk
Pintu utama rumah terbuka dan keluar lah 2 orang dewasa dengan raut wajah yang sangat khawatir."Kamu kemana saja, eoh, eomma sama daddy khawatir". Ibu dari gadis itu langsung memeluk sang anak.
"Eomma, daddy! Kalian yang mengirim mereka untuk mencariku?". Tanya gadis itu penuh selidik.
Ibu dan ayahnya hanya saling pandang kemudian mengangguk.
"Cih". Gadis itu tersenyum kecut.
"Kalian mengirim pria-pria kasar!". Ucapnya dan sepersekian detik kemudian gadis itu masuk meninggalkan mereka semua.
Sang ibu menyusul masuk, dan sang ayah menatap tajam pada orang-orang kepercayaannya.
'Terlihat seorang gadis berjalan-jalan ditrotoar seorang diri, tatapan yang kosong dan muka yang lecek.
Udara malam itu dingin, tapi gadis itu berjalan dengan santainya tanpa merasakan udara dingin itu menerpa kulit tangan dan wajahnya.
Srekk
Gadis itu menoleh pada orang yang berani lancang menarik tangannya.Saat berbalik, gadis itu melayangkan satu bogem dan mendarat tepat dipipi orang yang sedang memegang pergelangan tangannya.
Bughh
Pegangan itu terlepas, onix sipitnya meneliti siapa orang itu dan beberapa orang dibelakangnya."Ya! Nuguseyo?". Tanya gadis itu.
Dugh
Pria yang tadi dipukul kini membalasnya dengan menendang kaki gadis itu."Awh".
"Sungguh merepotkan". Ucap pria itu.
"Sialan!". Gadis itu kembali melayangkan tinjuannya, namun pria itu malah memegang tangan gadis itu dan melipatnya kebelakang tubuh gadis itu.'
"Kamu dari mana saja, hah! Eomma khawatir banget tahu".
"Jalan-jalan, sekarang eunbi kan sudah dirumah, eomma jangan khawatir lagi".
"Kamu sudah makan belum?".-tanya sang ibu dan eunbi menggeleng.
"Yasudah ayo turun, isi dulu perut kamu baru tidur". Eunbi mengangguk, dan sang ibu meninggalkan kamarnya.
Beberapa menit kemudian eunbi turun dan menuju meja makan dimana disana sudah ada orang tuanya dan satu pria lagi yang eunbi tidak menggenalnya.
"Eo, duduk sayang".
Eunbi duduk tepat disebelah pria itu karena sang ibu yang menyuruhnya.
Makan malam terlaksana dengan khikmat tanpa ada satupun yang mengeluarkan suara.
Setelah selesai makan malam, eunbi membereskan piring kotor itu dan mencucinya.
"Eomma, siapa pria itu?".-tanya eunbi yang masih mencuci piring dan sang ibu yang mencuci tangan.
"Ah, calon kamu".
"Jadi dia orangnya?".-gumam eunbi.
"Kenapa? Kalau kamu tidak mau eomma akan bilang pada daddy untuk membatalkan nya saja".
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE ME TO LOVE [Hiatus]
AksiSelamat membaca!! NC nya ngak banyak hanya lewat dan sebagai pemanis! Cinta salah satu cara mengekspresikan kalau kita sayang dengan seseorang, cinta juga dapat merubah segalanya. Jadi, berhenti untuk berspekulasi kalau kalian tidak pernah mendapatk...