Malam itu, usai Zweitson menelpon mamanya, ia tak langsung pergi ke kamarnya untuk istirahat seperti perintah Sang Kakak, Irma. Ia menikmati dulu langit malam di pulau Bali dari teras villa.
Angel yang saat itu tak sengaja melihat nya, datang menghampiri Zweitson.
"Son? Kok sendirian disini?" Kata Angel.
"Bosen gue di kamar, pengen liat langit," jawab Zweitson.
Angel terkekeh mendengar jawaban Zweitson. "Gak ada bintang son, bulannya juga ketutupan."
"Tapi cahayanya masih keliatan, bagus tau," kata Zweitson sambil memotret beberapa gambar langit malam.
Setelah memotret, Zweitson menunjukkan hasil potretan nya ke Angel. Angel yang melihat hasil nya berdecak kagum.
"Bagus banget son, bakat lo jadi fotografer," puji Angel.
Zweitson hanya tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Lalu mereka sama sama melihat langit malam.
"Hmm son, gue boleh nanya sesuatu gak sama lo?" Tanya Angel hati-hati.
"Tanya aja," jawab Zweitson.
"Lo udah pernah pacaran?"
"Udah, pas SMA. Terus putus pas lulus."
"Kalo kak Irma?"
"Enggak, dia selalu fokus sama apa yang jadi tujuannya. Ambisi dia buat bikin mama papa bangga besar banget. Paling dia cuman sekedar kagum sama lawan jenis, abis itu udah ilang gak tau kemana perasaanya," jawab Zweitson.
"Pantesan...," ucap angel pelan. Sangat pelan hingga tak terdengar oleh Zweitson.
"Eh son, tebak tebakan yuk. Setelah banghan sama kak Yupur, siapa lagi di antara kita yang akan jadian?"
Zweitson berpikir sebentar, lalu menjawab, "menurut aku Gilang sama Abel. Mereka udah deket banget, Abel ke Febby juga deket banget. Ya istilahnya udah dapet restu lah."
"Iya sih mereka deket banget. Tapi, Bang Shandy sama kak Annisa juga agak mencurigakan. Aku pernah mergokin mereka saling tatap pas makan siang."
"Kalo Aji sama Rere?" Tanya Angel.
"Ah Aji mah gombal mulu nembak kagak. Sama noh kayak ricky, Tyas di kasih pantun mulu," jawab Zweitson sambil tertawa.
"Eh kak Irma Sama Fenly gimana ya? Tanya Zweitson sambil tertawa.
"Kalo mereka kayaknya bakal rumit deh. Sama sama misterius," jawab Angel sambil tertawa juga.
"Kalo Fiki Febby? Aku ngerasa mereka lebih kayak partner dari pada buat pasangan pasangan gitu. Lebih kayak sahabatan daripada pacaran," Kata Angel, menilai kedekatan Febby dan Fiki.
"Njel..," panggil Zweitson.
"Yaa?"
"Kalo kita gimana?" Tanya Zweitson serius.
Angel yang mendengar hal itu langsung terdiam. Ia rasa belum ada rasa di hatinya untuk Zweitson. Ia hanya merasa nyaman karena Zweitson adalah orang yang asik untuk di ajak bicara.
Menyadari perubahan raut wajah Angel, Zweitson terkekeh kecil.
"Gak usah di pikiran njel, kita jalanin aja dulu. Urusan rasa mah belakangan. Lagian kan kita gak harus pacaran," kata Zweitson seolah bisa membaca apa yang sedang Angel pikirkan.
Angel hanya tersenyum.
Mereka sama sama diam. Sama sama larut dalam pikiran masing masing.
Tak lama berselang Fiki datang menghampiri mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sekedar Chemistry
Fanfictionkisah 8 cowok ganteng. boyband un1ty yang kan melakukan project film. mereka di tantang untuk menyatukan chemistry selama 2 bulan dengan lawan mainnya, 8 cewek dengan sifat yang berbeda beda. bukan hanya menyatukan chemistry, ternyata persahabatan m...