part 18

187 29 3
                                    

Di sisi lain villa, Febby menemui Fiki di meja makan.

"Fik ini aku baru lanjutin dikit, susah juga ternyata buatnya," kata Febby begitu menemui Fiki.

"Santai, kita juga gak ngejar target kok. Eh buat mie instan yuk, laper." Ajak Fiki.

"Yuk," kata Febby menerima tawaran Fiki.

Mereka pun membuat mie dan setelah mie instan jadi mereka melanjutkan apa yang membuat mereka bertemu malam ini.

Malam yang semakin gelap ternyata tak mampu membuat semua orang terlelap. Buktinya, Gilang dan Abel menyusul Fiki dan Febby ke meja makan.

"Enak ya berduaan, nyanyi nyanyi, sambil makan mie," kata Gilang.

eh abang, laper bang makanya masak mie, jawab Febby sabil nyengir karena sebenernya gilang sangat membatasi febby untuk makan mie instan.

"Buat apaan sih kalian sampe malem gini?" Tanya Abel.

"Ini loh, adeknya Gilang Dika tapi gak mirip ini kan pinter buat puisi. Nah aku kepikiran buat bikin aransemen biar jadi lagu sekalian. Nah dia setuju ya udah kita buat lagu deh," jelas Fiki.

"Anjay keren amat adek gue," kata Gilang sambil mengacak acak rambut Febby.

"Perasaan yang punya ide gue," kata Fiki pelan. Tapi semua orang bisa mendengarnya dan tertawa karena itu.

"Eh besok jalan jalan yuk ber-empat. Kemana gitu yang seru." Ajak Abel.

"Bolehh. Yukk, untuk tempat kita nanya aja sama kak Yupur." Jawab Febby.

"Mantap sekali pendekatanmu Sabrina Crystabel," ledek Fiki ke Abel.

Abel berdecak kesal ke fiki, lalu ia membisikkan sesuatu ke febby,lalu febby juga membisikkan sesuatu ke abel. Fiki dan gilang yang melihat itu pun penasaran.

lemes nian mulut kau tu, ucap abel ke fiki.

astaga jadi tadi nanyain Bahasa Palembang ke febby? Niat bangrt ngebales ledekan gue nya kata fiki tertawa. Ia tertawa karena abel berbicara pakai Bahasa Palembang dengan logat jawa. Itu terdengar aneh dan lucu di telinga fiki

"Besok mau pergi kan? Dek, tidur ko sekarang. Jangan begadang lagi," perintah Gilang ke Febby.

"Iya bang," jawab Febby menurut.

kak abel,tidur yuk. Ajak febby dan di jawab anggukan oleh abel.

Febby pun masuk ke kamar di ikuti oleh Abel.

Sekarang di meja makan hanya tersisa Fiki dan Gilang.

"Lo besok ikut kita jalan jalan ya, siapa tau lo dapet inspirasi," kata Gilang.

"tadi kak abel juga bilangnya jalan berempat lang. lagian maksud lo itu biar lo sama kak abel gak keganggu kan? pengen berduaan kan? Kebaca lang sama gue," kata Fiki tertawa.

"sok tau lo anak kecil. KTP aja baru dapet kemaren." ledek gilang.

"untuk tau maksud omongan orang gak perlu KTP paman."

Gilang hanya cemberut lalu pergi ke kamar. Tak lama Fiki juga masuk ke kamarnya.

Keesokan pagi nya, Abel sudah mengutarakan rencananya kepada Yupur. Yupur juga menyarankan beberapa tempat yang bagus untuk mereka jalan jalan.

"Kalo daerah Kuta, Denpasar, dan sekitarnya aku kurang tau sih, kalo di Tabanan yang pernah aku kunjungin yaa Kebun Raya Bedugul, disitu asri banget sih parah karna di daerah pegunungan gitu jadi sejuk banget. Terus cocok banget buat piknik disitu. Ada beberapa spot foto, namanya Taman Kaktus, Botanical Garden, tapi dimana-mana juga bisa dijadiin spot foto sebenernya. Setau aku sekarang ada taman bermain gitu. Cocok lah buat kalian yang mau refreshing." Jelas Yupur kepada Abel, Gilang, Fiki, dan Febby.

"Oke Yupur, terimakasih sarannya," kata Abel sambil sedikit membungkuk.

"khamsahamidaa," kata Febby ikut ikutan membungkuk.

Fiki tertawa kecil melihat kelakuan febby yang menurutnya gemas. "dasar mesin fotokopi," kata Fiki sambal mengacak rambut febby.

"ck fik. aku udah sisiran tadi. kamu mah di acak acak lagi." gerutu febby sambil merapikan rambutnya kembali.

Setelah mendapat saran dari Yupur, mereka pun pergi ke Kebun Raya Begundul. Benar kata Yupur, disana sangat asri, nyaman dan sejuk.

"Ini mau barengan apa mau mencar berdua berdua?" Tawar Gilang.

"Berdua berdua aja bang, biar project gue sama Febby lancar." Usul Fiki.

Gilang hanya mengacungkan jempol tanda setuju.

"Abang, abang mau modus ya ke kak Abel? Cie abang cie," bisik Febby di telinga Gilang.

Gilang melotot ke arah Febby. Febby yang melihat respon dari Gilang tertawa puas, ledekannya berhasil membuat sang kakak kesal sekaligus malu.

"Anak kecil, mending kamu sama fiki cepet selesain project nya deh, sana sana jangan ganggu," kata Gilang menahan kesal kepada Febby.

"Nghokey," kata febby sambil mengandeng fiki menjauh dari Gilang dan Abel.

"Feb ini mau gimana? Jalan jalan aja?" Tanya Fiki.

"Iya jalan jalan aja, nanti kalo nemu inspirasi atau kata-kata yang pas, langsung aku catet di note handphone." Kata Febby.

Mereka pun berjalan jalan, menikmati sajian alam yang asri, hijau nya dedaunan. Tak jarang Fiki mengeluarkan leluconnya recehnya dan membuat Febby tertawa. maklumlah, jokes mereka nyambung. sama sama receh.

Tak terasa, mereka sudah mengelilingi Kebun Raya Begundul. Beberapa kalimat yang menurut febby dan fiki bagus pun sudah banyak dan telah di catat di dalam note hp febby. febby juga banyak memotret tanaman tanaman yang menurutnya lucu.

"Fiki, ini udah terlalu sore, nyusul Bang Gilang yuk," kata Febby.

"Okey," Fiki pun langsung membuka Hp dan mengecek notifikasi dari Gilang.

"Hmm, Feb, ini Gilang sama Abel udah keluar dari sini, kita di suruh pulang sendiri," kata Fiki.

"Ya ampun aku di lupakan. jahat banget abang aku. dahlah aku juga mau keluyuran lagi. Fik, ke pantai yuk, aku mau liat sunset," pinta Febby yang hanya di balas anggukan oleh Fiki.

Mereka berdua pun memesan taksi online dan menuju ke pantai.

Saat di taksi online fiki bertanya kepada febby,

kamu suka senja feb?

suka. Senja tuh indah banget fik. Walau sementara, tapi bermakna. emangnya kamu gak suka?.

enggak,

lah kenapa? Kan bagus,

ya karena kalau senja datang dan kamu gak dirumah, apalagi keluarnya sama aku, pasti aku di telfonin woi fiki bawa pulang adek gue kata fiki menirukan suara dan gaya bicara gilang saat panik adiknya tidak ada di rumah.

Febby yang mendengar itu tertawa terbahak bahak. Fiki lucu sekali saat menirukan gaya abangnya itu.

Mereka banyak bercanda dan tertawa, bahkan sampai mereka sudah sampai di pantai pun mereka masih tertawa tawa. Tapi tawa mereka terhenti saat mereka melihat satu kejadian yang sangat manis. Fiki dan febby saling bertukar pandang. Sedangkan 2 manusia yang tadi menarik perhatian mereka belum menyadari kehadiran fiki dan febby.

will you be my thinkerbell?

kyaaaaaa finally aku punya waktu buat nulis. alhamdulillah mental pun semakin membaik.

jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara memberi vote yaa!!!!

love u para readers<333

Bukan Sekedar Chemistry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang