5. Aghasa

79 26 2
                                    

Hari ini,Ember dan Via berada di tempat biasa yaitu halaman belakang. Tapi hari ini spesial,karena tidak ada manusia es itu lagi.

"Kak,emang si Fardan itu tipikal dingin ya dari dulu?" Ember bertanya kepada kak Agra yang kebetulan  nongkrong bareng mereka.

"Iya,tapi mulai zaman B" tutur Kak Agra.

"Zaman B?" Sahut Via.

"Zaman sesudah A. Ini rahasia negara ya! Jangan kasih tau siapapun! Termasuk semut sekalipun!!"

Ember dan Via hanya mengangguk.

"Begini,Pada zaman A Fardan kan masih murid baru,dia di sini itu bareng saudaranya. Mereka selisih satu tahun,tapi mereka menempati angkatan yang sama. Fardan dulu itu menurut gue sih nggak dingin dingin amat dah,gue tau karena gue dulu pernah jadi pembimbingnya. Nah,entah karena apa dia sama saudaranya itu nggak akur terus sifat mereka tuh jadi berubah"

Berubah?

Faktornya apa?

Sebelum itu mending kita mengulik,siapa saudaranya itu?

"Saudaranya itu sekelas dengan Fardan?"

"Mereka seangkatan tapi beda jurusan. You know,Fardan itu masuk jurusan Rätsel,sedangkan oknum saudaranya itu jurusan Zahlen. Gue pusing dah kalau mikirin mereka berdua,nggak ada akur-akurnya. Bener sih nggak pernah berantem,tapi kalau kalian lihat mereka berpapasan gitu,pasti saling melayangkan tatapan tajam masing-masing. Ngeri tau"


Menurut Author enak nya si Agra ini ganti peran jadi Lambe Turah mungkin enak deh. Haha.

"Iya sih kak. Aku aja pertama ngeliat Fardan tuh langsung getir sendiri" Via menimpali.

"Tapi kalian pasti pertama kali lihat gue langsung terSEPONA!! Yakan!!"

Ember hanya merolling eyes. Dan Via menepuk jidatnya pelan dengan tangannya.



Setelah kurang lebih 20 menit mereka berbincang-bincang,akhirnya Kak Agra mengajak mereka mengelilingi asrama.

"Kajja!! Kita keliling asrama" Ajak Kak Agra kepada Ember dan Via.

Dan dengan senang hati mereka menyetujuinya.

"Kajja!!" Ucapnya serempak.

Mereka berjalan beriringan melewati seluruh bangunan yang ada di asrama.

[Sekedar info: Jika kalian bertanya asrama sama tempat yang pertama kali Ember dan Via Dateng dulu (kastil) itu sama atau tidak? Jawabannya tidak. Asrama yang mereka tempati ini berada di belakang kastil yang digunakan untuk tempat istirahat. Ya biasa disebut kos-kosan gitu. Sedangkan kastil itu biasanya menjadi tempat ujian para siswa nanti,tempat organisasi dan tempat para pengajar atau pembimbing.]


Tiba-tiba Kak Agra berhenti lalu diikuti Via dan Ember .

"Eh liat itu!" Tunjuk Kak Agra yang mengarah kepada sosok lelaki yang bisa dikata datar nan dingin. Lelaki itu berjalan di depan mereka. Tidak ada senyum atau ketulusan dalam sorot mata dan wajahnya. Hanya berupa ketegasan.

"Itu saudaranya Fardan" Ujar Kak Agra.

"Siapa namanya kak?" Via bertanya seolah kepo dengan sosok yang daritadi di omongin.

"Aghasa. Lebih tepatnya Aghasa Alexandra Gottardo."

"Dia itu emang sebelas dua belas sama Fardan ya kak" Itu Ember yang menilai.

"Yap. Mereka sama-sama dingin,tegas,nggak pernah senyum,disiplin,dan lebih parah lagi mereka tuh anak jenius di sini"

Via dan Ember hanya melongo.

Fardan jenius?

'Aku pikir dia anak yang biasa aja' Gumam Ember.

" kalau kalian ketemu lagi sama si Aghasa itu coba kalian sapa kek gitu. Barangkali di sahuti"

"Mana mungkin kak. Orang dia kayak ubin di rumah,datar banget."

"Coba aja"

"Yaudah aku coba deh kapan-kapan" Itu Via yang menjawab.

"Sip. Entar kalau dia ngerespon,bilang ke gue ya"

"Siap kak"

"Yaudah,Kajja! Kita lanjutin tour hari ini berhubung si Fardan itu tidak kelihatan batang hidungnya"

Ember dan Via mengangguk. Lalu berjalan kembali di samping Kak Agra.
























Hello chingu.

IM comeback.

Gimana kabarnya? Masih betah waitnya?

Pertama-tama,Author minta maaf karena up nya lama. Author banyak tugas dan sibuk nih. Maaf banget ya.

Sekian dah....

Memory is True Light : Eternal Story'✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang