"HELLO GUYS. I'M COMEBACK NOWW!!" Suara melengking dari oknum bak tiang listrik membuat penghuni di dalam ruangan tersentak kaget.
"Eh buset,telinga gue mumpung masih nempel"
Sang oknum selaku tersangka hanya cengengesan. Ingin rasanya menyumpal mulut comberannya pake kertas buluk. Tapi apalah daya kondisi fisik yang tak memungkinkan.
160 : 186 kayak bocil aja kalau berdiri di sampingnya.
"Hei guys pada ngapain?" Tanya oknum tersangka yang telah ditelusuri ternyata ia adalah sosok Agra Winarki Bagaskara.
"Pada belajar kak" ucap Ember menanggapi.
Udah tau dan udah liat mereka ada di kelas,masih aja nanya.
"Btw girls,Fardan mana?"
"Oh tadi dia pamit ke toilet. Bentar lagi juga balik"
"Oh gitu. Yaudah gue mau pergi dulu. Please! Sampein ke Fardan suruh ke perpustakaan,bilangin udah ditunggu Sir"
Ember dan Via mengangguk.
"Oke dah. Gue pergi dulu girls. Belajar yang rajin,nanti pinter kayak gue"
Selepas itu Agra keluar dari ruangan. Selang beberapa menit,Fardan muncul dari arah pintu."Kamu yang ngomong loh Ember! Aku nggak berani" ucap Via kepada Ember.
Ember mengangguk.
Fardan duduk di depan keduanya. Lalu ia membuka buku teori yang tergeletak apik di meja.
"Ekhem" Ember berdehem untuk mencairkan suasana. Meskipun ia sudah beberapa kali bersama Fardan dalam berbagai kesempatan,masih saja ia merasa takut saat mengobrol bersama Fardan.
Fardan masih fokus dengan buku di tangannya. Ia sama sekali tidak menggubris deheman Ember.
"Ekhemm" Lagi dan lagi.
Fardan lalu mengalihkan pandangannya menuju Ember.
"Sakit tenggorokan? Atau dehidrasi?"
Tanya Fardan.Ember melotot lalu memikirkan darimana ia harus memulai percakapan.
"Eum,begini. Tadi Kak Agra ngabarin kalau Sir nunggu di Perpustakaan."
Fardan masih diam.
"Kok masih di sini?"
"Lo ngusir gue?"
"Bu_bukan gitu. Gue__aku...oh nanti Sir nunggu lama" ucap Ember dengan gugup.
"Pake Lo-gue aja biar nggak formal amat"
Ember mendongak lalu mengangguk mengiyakan.
"Via gue dengar Lo kemaren di perpustakaan. Lo udah cari buku teori yang gue suruh kan?" Tanya Fardan ke Via yang daritadi cuman membalik-balik halaman buku.
Mampus
Kemaren dia cuman asal-asalan baca buku. Ya you know kan,kemaren ada problem sedikit.
"Eum,maaf kemaren aku lupa" Via menunduk.
"Terus Lo berduaan sama Aghasa gitu?" Ucap Fardan tak lupa dengan smirk khas nya.
Via membolakan matanya. Bagaimana Fardan bisa tau? Bukannya kemaren dia lagi sama Ember?
"Gue tau semuanya. Meskipun gue nggak di sini,gue bakal pantau gerak-gerik kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory is True Light : Eternal Story'✓
Fantasía[COMPLETED] Sebuah ketidaksengajaan yang berujung kemalangan membawa mereka ke dimensi lain. Mereka harus menuntaskan sebuah misi agar bisa kembali ke dunia asal. Namun, dalam perjalanan menuntaskan misi, mereka harus terjebak dalam pilihan sulit y...