02

12 1 0
                                    

"Siapa yang kamu sebut 'bos kutub'?"

Deg..

"Mampus gue!" batin Felly.

Pria jangkung yang berwajah dingin namun tetap terlihat tampan itu melangkah mendekati Felly dan Echa. Yang didekati seketika kicep. Tegang, takut, gugup, dan rasa lain campur aduk jadi satu.

"Pagi, Pak Raka," sapa Echa berusaha menahan gugupnya.

"Kalian baru datang?" balas Raka tanpa membalas sapaan Echa.

"Pak Raka juga baru datang."

"Saya nanya kamu!"

Echa menepuk jidatnya saat mendengar kicauan Felly. Bagaimana bisa dia bicara begitu pada bosnya. Cari mati itu namanya.

"Ih, Bapak perhatian banget sih sampai nanyain kita loh."

Echa membulatkan mata. Felly benar-benar sudah tidak waras. Itu bos kutub yang super dingin loh malah diajak bercanda.

Raka yang menghadapi karyawan seperti Felly hanya mampu membuang napas panjang. Ia sudah hafal bagaimana kelakuan dua orang di depannya itu. Karena mereka termasuk karyawan lama yang berada di perusahaan Raka. Selain mereka masih ada beberapa orang yang hampir mirip juga dengan mereka, dan lebih parahnya mereka bersatu di satu Divisi. Hebat.

"Masuk dan kerjakan pekerjaan kalian!"

"Baik, Pak."

Echa mengangguk sopan saat Raka berjalan lebih dulu melewati mereka.

"Sarapan dulu boleh enggak, Pak?" celetuk Felly yang membuat Raka seketika menghentikan langkahnya.

Echa yang berada di samping Felly hanya bisa pasrah. Ia tidak menyangka Felly akan kumat saat berhadapan dengan bosnya. Entah mungkin karena lupa minum obat, atau mungkin virusnya terlalu kejam.

"Kalian belum sarapan?" tanya Raka saat tubuhnya sudah berputar dan menghadap ke mereka sepenuhnya.

Felly menggeleng dan Echa berusaha menutup wajahnya berharap apapun hukuman Felly nanti tak berimbas padanya.

"Silakan ke kantin!"

"Yes, sarapan. Makasih, Pak Raka."

Felly sudah loncat kegirangan di sebelah Echa yang melongo menatap atasannya. Echa seakan tidak percaya jika orang di depannya adalah bos kutub yang biasa ia kenal. Karena tidak mungkin Raka memberi kesempatan karyawannya hanya untuk sarapan. Iya sarapan loh!

"Setelah itu silakan cari pekerjaan lain!"

Dan benar. Raka tetaplah Raka. Bos kutub yang kejam.

Felly mendelik tak percaya. Baru satu detik ia merasa diterbangkan ke atas awan, sekarang ia sudah terjatuh di jurang yang dalam. Dengan wajah emosi, Felly berjalan mendekati atasannya.

"Kalo mau melarang bilang langsung aja, Pak. Gak usah sok terbangin lalu jatuhin kayak gitu. Sakit tak berdarah, Pak. Bukan hanya itu, Anda pun sudah memperlihatkan langsung seberapa tidak berperikemanusiaan Anda. Dasar bos kutub kang PHP! Nanti jauh jodoh tau rasa loh."

Usai mengeluarkan segala uneg-unegnya, Felly melanjutkan langkah memasuki kantor dan langsung menuju tempatnya bekerja.

Echa yang masih syok melihat sahabatnya dengan enteng marah di depan atasan perlahan mulai bisa menguasai diri. Ia pun berjalan menyusul Felly melewati Raka.

Sedangkan Raka, dia hanya diam dengan ekspresi datarnya. Ia pun melanjutkan langkah memasuki area kantor menuju ruangannya.

"Ada kamu yang selalu deket kalo memang mereka jauh."

RAFELWhere stories live. Discover now