part 9

77 37 24
                                    

"Gue harus cabut duluan." Ujar Putri bangkit dari tempat duduknya.

"Sekarang banget Put?" Tanya Aldo.

"Iya lagian mau kemana buru-buru banget?" Tanya Ica.

"Gue ada janji, lagian besok kan libur sekolah kita bisa kumpul lagi." Ucap Putri tersenyum.

"Sekalian gue juga pamit." Ujar Raja.

"Lah gak asik banget pada cabut." ucap Kelvin.

"Yamaaf." Ucap Putri.

Dengan berat hati Putri meninggalkan teman-teman nya yang masih duduk di bangku kantin.

Putri takut membuat Dokter Agnes menunggu nya lama.

"Woy! ngapain ngikutin gue ?" Tanya Putri ngegas.

"Pede amat nih bocah. Lagian arah  parkiran sekolah ke sini kan? " Sahut Raja dengan senyuman meledek.

"Iya sih." Ujar Putri tersenyum malu.

Setibanya di depan pintu ruangan Dokter Agnes hati Putri merasa tidak karuan.

Hufft..

Putri menarik nafas panjang  mencoba menenangkan dirinya dan meyakinkan untuk masuk ke dalam.

"Kak Raja..." Teriak seorang anak kecil yang terdengar jelas memanggil Raja, membuat Putri melihat ke arah nya.

"Ngapain disini?Bunda mana?" Tanya Raja kepada anak itu.

Dia Kiki adik Raja yang super duper bawel dan tidak mau kalah.

"Bunda ada itu." Ucap Kiki seraya menunjukkan ke arah wanita yang sedang berjalan menghampiri nya.

"Ja, Gio kecelakaan. Sekarang dia di Rumah Sakit kondisinya kritis, Bunda harus pulang mengambil baju-baju Gio. Kamu pergi ke sana dan temani dia dulu." Ujar seorang wanita yaitu Bunda Astrid.

"Hah? Kenapa bisa?" Tanya Raja yang kaget dan tidak percaya.

"Nanti Bunda jelasin di Rumah Sakit."

Mata Putri membulat seakan tak percaya dengan yang di bicarakan wanita itu.

Raja secepatnya pergi ke parkiran sekolah di ikuti Putri yang mengikuti nya dari belakang.

Tujuan Putri yang akan menemui Dokter Agnes kini memilih ikut pergi dengan Raja untuk melihat kondisi Gio.

"Raja gue ikut!" Teriak Putri.

"Peduli apa lo terhadap Gio?" Ucap Raja tidak mengenakkan.

"Ja" menatap mata Raja yang penuh arti.

"Masuk!"

Di Cuaca yang cerah , Jakarta yang begitu padat, Mobil Raja melaju dengan kecepatan normal.

Mereka duduk dengan pikiran nya Masing-masing.

"Ternyata Lo masih peduli ya sama Gio sepupu gue?" Tanya Raja sinis.

"Gio emang mantan gue, tapi salah ya kalau gue khawatir dan pengen tau keadaannya?"

"Gak salah, tapi kehadiran Lo bakal bikin Gio berharap."

Ternyata Gio sudah banyak menceritakan tentang hubungan nya dulu dengan Putri, sehingga Raja tau tentang semua yang pernah terjadi di masa lalu.

Satu tahun yang lalu mereka menjalani hubungan dengan baik, namun seketika hubungan mereka  hancur seperti kaca yang terjatuh.

Gio melakukan hal yang patal bagi Putri, namun entah bagi wanita di luar sana yang bangga jika menjadi bahan taruhan.

Memang Putri wanita yang banyak di sukai pria, bahkan musuh sekolah nya Pun banyak memuji Putri. Bukan menjadi bahan taruhan yang Putri harapkan dari semua itu.

BERDIRI SENDIRI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang