friends become love (samtir)

63

Seorang pria sedang duduk menikmati senja di tepi pantai. Melihat sang mentari terbenam adalah hobinya saat ini. Ia lebih suka bercerita pada sesuatu yang mustahil untuk mendengarkan curhatannya. Ya, dia sangat sering bercerita pada senja. Karena baginya lebih baik dia meluapkan kesediaannya disini, di tempat yang sangat nyaman baginya, daripada dia harus menceritakan pada orang lain.
"Bener ya kata orang kebahagiaan itu sama kayak senja, pasti akan berlalu" ucapnya tersenyum
"Dan semua kenangan kita akan pergi seiring dengan berjalannya waktu"
"Lupain kamu bukan hal yang mudah Ti.. ikhlasin kamu adalah hak terberat dalam hidup aku" kali ini Ia tidak dapat membendung air matanya

Sudah hampir 2 bulan Samuel berada di Bali. Dia tidak kepikiran sama sekali untuk kembali ke Jakarta
"Sebentar lagi aku akan  kehilangan kamu" Samuel memeluk lututnya
"Cerita kita akan segera berakhir Ti. kebahagiaan kita hanya akan menjadi kenangan.. dan saatnya kita saling melupakan" ucap Samuel dengan air matanya
"Bahagia ya sama dia. Maafin aku yang udah pergi dari kamu. Aku cuman gak siap liat orang yang paling aku sayang jadi milik orang lain"
"Aku pasti bahagia liat kamu bahagia Ti"
"I love you Giya"
"Sampai ketemu di titik sesuai takdir"
Ucap Samuel dengan isakan tangisan

Di seberang sana, seorang gadis juga sedang duduk menikmati senja. Dia memilih tempat ini untuk menenangkan hatinya
"Hai senja;) kenapa kamu harus pergi sih? Kenapa hal yang indah selalu aja sementara?" Ucap Tiara memandang sang Mentari yang sedikit lagi akan hilang
"Sekarang kita  cuman bisa liat senja, yang sama Sam. Kita cuman bisa nunggu bulan yang sama. Gak bisa bareng lagi kayak dulu" Tiara menitikan air matanya
"Harusnya kita gak memulai, kalau kita udah tau akhirnya harus berpisah. Semua yang pernah kita lewatin, cuman jadi memori indah yang harus kita lupain. Aku harap kamu baik-baik aja disana. Kamu akan selalu ada di hati aku Sam. Keadaan yang maksa aku buat lupain kamu Sam, bukan hati aku. Tiara sayang Samuel" Kali ini Tiara benar-benar menangis

"Jangan nangis" ucap Seorang pria yang duduk di sampingnya
"Farel? Ngapain kamu disini?" Tanya Tiara pada orang itu. Ya, dia adalah Farel
"Aku mau nemenin kamu" jawab Farel tersenyum
"Gak perlu. Aku pengen sendiri" ketus Tiara
"Ti.. aku tau ini berat buat kamu, tapi aku mohon izinin aku buat masuk ke hati kamu. Kamu gak akan pernah bisa lupain masa lalu kamu, kalau kamu gak mau memulai yang baru" Farel menatap Tiara senduh
"Aku cuman pengen ada di hati kamu" Sambung Farel
"Aku butuh waktu Rel. Aku yakin kamu ngerti apa yang aku rasain. Ini gak mudah Rel. Jadi aku mohon jangan paksa aku untuk mencintai kamu sekarang" ucap Tiara menatap Farel
"Aku akan nunggu kamu kok. Aku akan berusaha buat yakinin kamu selama 2 Minggu ini. Bentar lagi hari pertunangan kita, dan aku yakin kamu akan mencintai aku Ti" Farel tersenyum

Ya, sudah tinggal 2 Minggu mereka akan bertunangan. Dan sebulan kemarin, Farel berusaha untuk mendekati Tiara, tetapi itu belum membuahkan hasil. Tiara masih cuek terhadapnya.
"Aku gak janji, kalau aku akan cinta kamu" Tiara menunduk
"Semua akan berubah seiring dengan berjalannya waktu Ti." Lagi-lagi Farel tersenyum

"Guys gw kaget banget si Titi mau tunangan sama laki gw" ucap Keisya heboh
Ya, Tiara sudah menceritakan semuanya pada mereka
"Sakit hati gw" timpal Lyodra
"Udah takdir" Sambung Nuca
"Iya Abah iya" ucap Ziva kesal
"Eh tapi kasiang banget si Sam, mana tunangannya pas ulang tahun dia lagi" ucap Lyodra serius
"Bener. Gak tau betapa sedihnya dia" Sambung Ainun
"Sekarang kalian ngerti kan, gimana perasaan Sam?" Tanya Richard pada mereka
"Sam pergi biar gak ganggu tunangan mereka, dia rela ngorbanin perasaannya" sambung Richard
"Jadi Sam udah tau kalau Titi sama Farel mau tunangan?"

Cintai dia yang mencintaimu, hargai dia yang saat ini bersamamu, sebelum semuanya hanya akan menjadi kenangan dalam memorimu

stay tune terus yaa. Akan ada sesuatu pokoknya! Jangan lupa vote, komen dan share. See you🥰