18

937 137 4
                                    

"Kira-kira kabar eomma dan appa bagimana ya?" monolog Sunoo sambil melihat-lihat foto kedua orangtuanya.

Ada rasa tidak tenang dihatinya tentang kedua orangtuanya dan entah kenapa Sunoo sangat-sangat ingin bertemu dengan mereka sekarang juga.

Sunoo punya firasat tidak enak, tapi Sunoo tidak terlalu yakin dengan firasatnya karena jarang sekali firasat Sunoo itu benar jadi Sunoo berfikir mungkin itu hanya firasat yang tidak benar.

"Kenapa?" tanya seseorang berhasil membuat Sunoo kaget.

"Aish hobi sekali membuat seseorang terkejut," sewot Sunoo setelah mengetahui pelakunya.

"Ya maaf, lagipula kau sedang apa disini?" tanya orang itu.

"Aku rindu eomma appa kak, mereka apa kabar?" nada bicara Sunoo terdengar menjadi sendu.

"Mereka baik-baik saja, tidak usah khawatir oke?"

Sunoo mengangguk, "Kapan kakak akan mengaku pada semua orang? Sunoo capek tahu kak."

Orang itu menghela napasnya, "Nanti setelah kakak rasa sudah aman baru kita lepas itu semua."

"Tapi sampai sekarang tidak ada yang mengincar atau membayakanku. Aku rasa sekarang sudah aman."

"Tidak Sunoo-ya kau boleh melepas itu kalau kakak sudah menyelesaikan semuanya dan setelah kakak membasmi hama sialan yang menganggu keluarga kita."

"Kakak yakin?" tanya Sunoo.

"Tentu yakin. Kau tahu kan tidak pernah ada seseorang yang selamat dari kakak setelah berurusan dengan salah satu anggota keluarga kakak? Mereka sudah bermain-main denganmu Sunoo-ya artinya mereka memang mengibarkan bendera peperangan, dan kamu tahu konsekuensi nya kan?"

"Tahu, bahkan Sunoo sudah hafal."

"Bagus."

"It seems like this matter is not that complicated but it is very complicated in big brother's mind,"

"Tidak rumit? Iya memang tidak terlalu rumit tetapi ini mengancam nyawamu Sunoo. Apa kau tidak puas sudah masuk rumah sakit beberapa kali hanya karena mereka mau mencelakaimu?"

"Tapi kan itu gagal jadi mungkin mereka menyerah."

Orang itu menggeleng, "Mereka tidak akan pernah menyerah sebelum kau mati Noo."

"Kenapa jadi ke Sunoo ya? Even though Sunoo never dealt with them all,"

"Ya karena kau pewaris dari perusahaan Cㅡah Kim Crops dan kakak pewaris dari Black Diamonds. Mereka ingin kita mati jadi mereka bisa berada di nomor satu seperti keluarga kita." jelasnya.

"Jika aku mundur dari pewaris otomatis mereka akan berhenti mengincarku?"

"Kau mau mundur? Yakin? Keluarga kita tidak ada yang pernah mundur, jika kau takut dengan ancaman mereka, terpaksa kau menhgunakan kemampuanmu yang sudah kakak ajarkan."

"Tidak memangnya Sunoo penakut? Tidak ada yang namanya penakut dikamus seorang Kim Sunoo kak," ucap Sunoo bangga dan dengan senyuman miringnya.

"Ini baru adiknya..."

"Haha tentu"

"Memmangnya kau berani untuk melakukan itu ke orang lain?" tanya orang itu.

"Tidak tahu, secara aku memang belum pernah melakukan itu ke orang lain, mungkin jika ada waktu aku akan mencobanya." jawab Sunoo.

"Kalau tidak berani jangan dulu, lebih baik latihan dulu supaya nanti badanmu tidak gugup,"

"Aku coba ke kakak saja bagaimana?" tanya Sunoo dengan smirk nya.

"Hm boleh," ucap orang itu.

"Tidak tidak aku hanya becanda, mana mungkin aku melakukan itu ke kakak, I don't want my brother to get hurt just because of me,"

"Oh?"

"Kakak tidak mau pulang? Takutnya nanti ketahuan oleh kak Jake,"

"Ah kakak sampai lupa pulang gara-garamu, ya sudah kakak pulang dulu ya kau baik-baik disini. Kalau bosan kau boleh main ke mansion kakak,"

Sunoo mengangguk, "Lain kali Sunoo main ke mansion kakak, oh ya kakak suka bawa teman kakak ke mansion?"

Orang itu menggeleng, "Kakak bawa mereka ke mansion kedua bukan ke mansion utama, karena mansion utama yang boleh datang hanya kau sama eomma appa."

Sunoo mengangguk paham, "Ya sudah besok Sunoo main ke mansion."

"Inget Sunoo-ya kau hanya boleh sendiri, tidak boleh diantar siapapun paham?"

"paham, Sunoo bawa mobil sendiri."

"Ingin sendiri atau kakak jemput?" tawar orang itu.

"Tidak usah dijemput, Sunoo bisa sendiri, lagipula Sunoo bukan anak kecil lagi yang harus diantar jemput kakak," ucap Sunoo.

Orang itu mencubit gemas pipi Sunoo, "Tapi bagi kakak kau masih anak kecil."

"Aishhs sudah sana pulang nanti ketahuan" usir Sunoo.

"Mengusir?"

"Iya!"

"Aku pulang ya, kalau ada apa-apa bilang padaku." ucap orang itu lalu mengusak rambut Sunoo dan bergegas keluar dari mansion utama keluarga Kim.































































































































"Haruto sedang apa?"

badboy || JakenooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang