[6] || BENCI VANO

538 10 8
                                    


"Hayyy, sudah lahh wajah cantik kamu ini lebih cocok dirias oleh make up mahal dibanding air mata" ucap Kevano sambil menghapus air mata Keisya menggunakan ibu jarinya dengan lembut.

.......

Kini Keisya pun memberanikan diri untuk menatap mata indah milik Kevano, "Maaf Van, hiksss" ucap Keisya yang kembali menangis. Kevano pun beruha untuk tetap tenang mendengar isakan tangis perempuan yang dia cinta.

"Hey...sudah lah, disini kamu gak salah tapi aku yang salah" ucap Kevano yang bersaha untuk mengalah.

Mendengar kalimat yang Kevano ucapka, memori Keisya seakan berputar kembali, dimana Kevano menerima perjodohan mereka dan Keisya itu.

Mata Keisya pun sekakan berubah menjadi tatapan kemarahan, "Yaa memang benar, ini memang salah lo. Andai aja lu gak nerima perjodohan konyol ini pasti nanti gua nikahnya sama RAFKA bukan sama cowok cupu kayak lo!" ucap Keisya dengan lantang, sambil menghapus kasar air matanya dengan kasar dan langsung berdiri pergi meninggalkan Kevano sendiri.

Deg!

Tubuh Kevano mematung seraya mencerna ucapan Keisya yang baru saja keluar dari bibir manisnya itu, sungguh hati Kevano sangat perih mendengar ucapan Keisya, niat hati Kevano ingin mengalah namun ternyata dia salah, dia hanya selalu menjadi pihak yang salah.

Seketika air mata Kevano turun mmembasahi pipinya, kini Kevano menangis bukan lantaran ia cengeng, tapi baru kali ini ia merasakan begitu perih didalam harinya, ia tidak menyaka kalo wanita yang selama ini dia suka dan ia kagum kagumkan mempunyai mulut yang amat sangat tajam.

Sedangkan dilain tempat, tepatnya ditaman belakang rumah Keisya sedang duduk dibangku taman yang disitu tidak ada orang sama sekali kecuali hanya ada pohon besar dan ditambah suara indah kicauwan burung-burung dipagi hari seakan akan ikut serta atas kesedihan yang Keisya alami.

Isakan tangisan Keisya terdengar sangat sendu, dengan pundaknya yang sudah bergetar Keisya meluapkan semua kesedihannya taman ini sendiri, mungkin pohon besar ini bisa menjadi saksi bisu atas kesedihan yang sekarang Keisya rasakan.

"GUA BENCI SAMA LO VANO!!!" teriak Keisya.

....

Sedangkan Fina dan Fiko yang masih duduk santai dengan sarapannya itu pun seketika sudah mulai kuatir dengan keadaan anaknya sekarang.

"Emmm, kayaknya kita terlalu maksa Keisya deh Pah" ucap Fina yang sudah mulai gelisah.

"Iya juga sih mah, kayaknya sikap kita ini memang sudah keterlaluan. Seharusnya kita mengerti dengan keadaan Keisya, mungkin dia belum siap batinnya lagi pula Keisya kan masih sekolah apa lagi kan Keisya itu belum sayang dengan Vano, bagai mana bisa melakukan hal percintaan tanpa didasari oleh rasa cinta" ucap Fiko dengan gelisah, bahkan sekarang Fiko sudah melepaskan sendok dari tangannya seakan nafsu makan Fiko kini menghilang, dan yang sekarang mereka fikirkan itu adalah bagai mana sekarang keadaan batinnya Keisya.

.....

Keisya pov

Sumpah sekarang gua gak betah banget ada dirumah, apa lagi kalo ngeliat dirumah ada sicupu itu rasanya gua mau teriak sekenceng kencengnya.

Sekarang gua lagi berjalan dipinggir kota dengan piama yang masih melekat ditubuh gua, ketauan banget gua belum mandinya jirr hahah. Tapi gak apa-apa lah orang cantik mah mau pake baju apa aja keliatan udah kayak belasteran syurga hahah, sekarang anggap aja gua lagi kabur sebentar.

Karna pasti Mamah, Papah dan Vano tidak tau keberadaan gua sekarang, ditambah lagi pas Keisya pergi meninggalkan Vano ke taman belakang rumah gua melewati pintu belakang jadi tidak ketahuan dengan siapa-siapa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUAMIKU CUPUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang