[5] || PERMINTAAN YANG ANEH

595 13 23
                                    


Pagi

Pagi ini Keisya bangun lebih awal dari biasanya, Keisya pun langsung membalikkan tubuhnya tanpa membuka matanya terlebih dahulu, karna berniat untuk meregangkan otot-ototnya terlebih dahulu, namun baru saja Keisya berancang-ancang untuk meregangkak otot-ototnya Keisya seperti merasa wajahnya seperti terkena hangatnya hembusan  nafas seseorang.

Berlahan Keisya pun membuka matanya, dan benar saja ternyata hangatnya hembusan nafas itu dari cowok cupu yang baru saja menjabat jadi suaminya Keisya.

Jarak wajah mereka kini sangat dekat sekali, bahkan hangatnya hembusan nafas sicupu itu pun masih sangat terasa jelas diwajah cantiknya Keisya, namun entah mengapa mata Keisya sampai lupa untuk berkedip melihat polosnya wajah sicupu itu jika dari jarak yang sangat dekat seperti ini.

Hanya satu kata yang ingin Keisya ucapkan, yaitu "Tampan," gumamnya.

Dengan nakalnya mata Keisya terus-menerus menjelajahi disetiap inci wajahnya sicupu itu, wajahnya yang nyaris sempurna itu berhasil menghipnotis Keisya yang selama ini membencinya.

Rahangnya yang tegas, alisnya yang tebal hitam kerang, kelopak mata yang indah, dan bibir tebalnya yang sensual itu sangat menaikan hasrat Keisya untuk memilikinya.

Namun seketika Keisya teringat satu nama, yaitu kak Rafka. Seketika Keisya pun langsung bangkit dari tidur menjadi duduk, Keisya pun langsung memukul-mukul kepalanya sendir dengan kedua tanganya dengan prustasi.

"Bogo! Bego! Lu itu masih punya kak Rafka Keii, inget itu Keiii! Ingettt!" maki dirinya sendiri sambil terus menerus memukul kepalanya. Baru saja Keisya ingin memukul kepalanya lagi namun sudah ada lengan kekar yang mendekap lengan beserta tubuh mungilnya itu.

"Heyy, kenapa kamu mukulin kepala kamu sendiri. Nanti kepala kamu pusing loh," bisik Kevano tepat dibelakang telinga Keisya, karna Kevano yang sekarang sedang memeluk Keisya dari belakang diatas ranjang.

Mendengar suara serak khas bangun tidur seorang Kevano itu pun berhasil membuat tubuh Keisya menegang dan pelukan dipagi hari yang dibuat oleh Kevano sungguh menghangatkan.

Namun sama saja, ketegangan dan kehangat itu tidak bisa mengubah rasa benci Keisya ke Kevano itu menjadi cinta, dengan sekuat tenaganya Keisya pun langsung mendorong tubuh Kevano sampai Kevano terhempas ke belakang.

Dan Keisya pun langsung pergi keluar kamar meninggalkan Kevano sendiri didalam kamar, sedangkan Kevano hanya melihat Keisya yang keluar kamar dengan tatapan sendu "Mungkin hari ini kamu belum bisa menerima aku sebagai suamimu, tapi coba lihat saja dihari-hari berikutnya. Aku akan membuat kamu mencintaiku dengan caraku, dengan begitu pasti kamu akan menerima aku sebagai suamimu"  gumam Kevano sambil menatap pintu kamar yang baru saja dilewati oleh Keisya.

....

Keisya kini turun ke ruang makan untuk ikut sarapan pagi bersama orang tuanya, hanya ada orang Keisya disana entah kemana orang tuanya Kevano mungkin mereka masih didalam kamar atau sudah pulang. Entah lah Keisya pun tidak tau itu, karna Keisya pun baru saja turun dari kamar.

"Pagi Mahh, Pahhh" sapa Keisya sambil menarik kursi yang ada dimeja makan untuk ia duduk.

"Suamimu mana Kei?" tanya Papah Keisya.

"Masih diatas Pah" jawab Keisya dengan santai sambil mengambil roti tawar yang akan ia lumuri selai kacang diatasnya.

"Kok gak bareng turunnya?" tanya Mamah Keisya.

"Gak ahh Mah, males" ucap Keisya acuh sambil melahap rotinya.

"Kok kamu gitu sihhh, kamu gak boleh gitu nak" ucap Papah Keisya menasihati.

SUAMIKU CUPUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang