41

2.3K 185 66
                                    

Sinar matahari berusaha untuk menembus di langit kota yang dijuluki "the windy city" ini
Cuaca di Chicago begitu dingin membuat sebagian orang enggan untuk keluar dari rumah mereka

Termasuk Ten yang baru sehari yang lalu menginjakkan kaki nya di tanah kelahiran ayah dari ketiga anaknya ini

Ia membuka perlahan mata dan seperti biasa laki-laki bertubuh besar ini menyambut setiap bangun tidurnya, Ten tersenyum melihat Johnny yang masih tertidur pulas lalu ia merapatkan tubuhnya lalu memeluk Johnny seperti boneka beruang. Sesekali ia memainkan surai rambut suaminya kemudian mengecup bibir ini dengan lembut

Lalu ia beranjak dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya ke tirai jendela bewarna abu-abu, Ten mengintip kecil kearah keluar kota Chicago yang merupakan kota terbesar di negara bagian Illinois

Kota ini didominasi gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi, hingga danau-danau yang indah menghiasi

Orang-orang hilir mudik menggunakan pakaian tebal agar dinginnya udara tidak menembus kulit, bunyi dari hentakan kaki saling beradu satu sama lain, bahu bertemu bahu saling bersenggolan, begitu juga suara mobil dan klakson yang saling bersahutan

Di lehernya saling tergantung syal yang berbalut tebal, uap dingin mengembul dari mulut maupun hidung setiap kali mereka bernapas atau berbicara

"Morning..."

suara berat Johnny mengalun di telinga Ten dan tangan besar nya melingkar di pinggang lelaki mungil ini

"Huh?" Ten mendongak lalu tersenyum

"Morning..." jawabnya

"Kenapa sudah bangun?"

tanya Ten membalikkan badannya lalu mengalungkan tangan ke leher jenjang Johnny

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu.."

jawab Johnny melihat mata istrinya yang masih mengantuk

Semalaman ia dan Johnny menjaga Hendery yang mengalami jet lag selama perjalan menuju Chicago. Bocah kecil ini menangis terus menerus dan tidak mau lepas dari gendongan ibu nya

Hingga pada sampai di rumah Johnny, mereka tidak sempat melakukan apa-apa, bahkan koper masih tergeletak di ruang tamu

Untung saja Renjun dan Haechan tidak mengalami jet lag, sesampai di Chicago mereka berdua langsung beradaptasi dengan cepat

*Cup!

"Ini bukti kalau ngantuk ku sudah hilang.." Ten mengecup bibir Johnny

"Kurang lama.."

Johnny menangkup pipi Ten lalu mendekatkan wajahnya hingga sangat dekat, hingga Ten bisa mendengar deru nafas pelan Johnny

Si jangkung menyentuh tengkuk si mungil lalu semakin mendekatkan wajahnya dan wajah Ten sampai tak ada jarak sedikitpun, bibir itu mulai menyentuh, Ten hanya diam karena ia juga menginginkan morning kiss from Chicago

*Tok tok

"Johnny....."

"Ten....." nyonya Seo memanggil mereka dari luar

"Mommy, John..."

Ten menjauhkan wajah Johnny, ia berbalik badan melangkahkan kaki nya menuju pintu namun ditahan oleh Johnny

"Sudah.. biarkan saja..." Johnny mulai hendak menciumi Ten lagi

"Ten....." nyonya Seo masih memanggil sambil mengetuk pintu

"Skincare mu dibongkar sama si kembar..."

"Astaga..."

Ia menolak badan Johnny hingga terbaring ke bed

Polaris [Part Of My Life] | Johnten (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang