59

1.4K 133 14
                                    

Tangan mungil itu mengusap perlahan dada bidang yang dibaluti selimut tebal berwarna abu-abu, sesekali Ten tertawa cekikikan melihat Johnny mengerutkan hidungnya karena merasa geli akibat dada nya yang digelitik oleh dirinya.

"Sayang.." suara nya memasuki daun telinga Johnny.

Hanya mendengar deru nafas yang keluar dari hidung mancung Johnny, membuat Ten begitu bahagia. Belakangan ini, Ten terlihat sangat clingy kepada Johnny, bahkan terkadang ia terlihat sangat cemburu ketika Hendery ataupun si kembar sangat manja terhadap daddy nya.

"Hmm.." Johnny semakin mengeratkan pelukannya, tangannya melingkari tubuh Ten yang setengah bugil.

Awalnya Ten yang memulai terlebih dahulu memancing Johnny, ia sengaja menggunakan maid costume pada saat menyambut Johnny pulang kerja. Pria itu tidak tahan melihat gerak-gerik istri nya yang semakin menggoda nya, dan akhirnya Ten digempur habis-habisan oleh Johnny semalaman tanpa ampun sedikitpun.

"Sakit ya?"

"Sakit sih tapi enak kok hehe.." ringisnya sedikit.

Wajah nya memerah saat mengingat kejadian semalam, Ten semakin menenggelamkan wajahnya ke tubuh suaminya.

"Chitt.."

"Ya..?"

"Ayo jalan-jalan, tapi berdua saja.."

Johnny sudah lama merencanakan ini, namun selalu di tolak oleh Ten dengan alasan tidak tega meninggalkan ketiga anak mereka. Kali ini ia harus berhasil membujuk lelaki mungil kesayangannya.

"Aku sudah menghubungi Taeyong untuk mengizinkan Dery, Injun dan Echan menginap di rumah mereka.."

Wajah Ten setengah kaget mendengar rencana yang sudah disusun oleh Johnny.

"Kita sudah sering merepotkan Taeyong, John.. kasihan dia juga lagi hamil" lirih Ten, dia masih setengah hati untuk menerima tawaran Johnny.

"Jaehyun juga mau kok, dia juga sudah mengosongkan jadwal hari ini hingga besok. Mau ya sayang? Please, aku mohon.."

Johnny menangkupkan kedua tangan nya ke pipi Ten yang mengembang, Ten menghela nafas nya pelan ia mengangguk "Ya sudah, aku mau. Tapi jangan lama-lama.."

"Jangan cemberut seperti itu kan dititip ke teman kita, bukan dititip ke panti.." Johnny tahu betul isi hati Ten walaupun istrinya tidak menunjukan rajut wajah cemberut kepada nya.

"Tidak kok, siapa bilang aku cemberut!" Ten mencebikan bibirnya, ia merasa terintimidasi oleh Johnny.

"Iya iya yang tidak cemberut, ayo cepat beres-beres. Semakin cepat mengantar anak-anak, semakin banyak waktu kita untuk berdua hehe.."  Johnny bergegas dari ranjang tidur nya, ia begitu semangat untuk "Qtime bersama Ten"

"Mandi sama-sama.." ucap Ten manja, ia menahan tangan Johnny.

"Chitt, aku curiga disini ada orang lagi, makanya kamu belakangan ini sangat manja sama aku.." tutur Johnny menatap mata Ten yang berbinar-binar saat menahan tangannya, ia memindahkan tangannya ke perut rata milik Ten.

Ten memutar bola matanya malas "Memang nya aku harus hamil dulu ya baru boleh manja sama kamu?"

"Aku hanya bercanda Chitt hehe.  Ya tapi kalau misalkan nambah lagi juga tidak apa-apa. Banyak anak kan banyak rejeki.."

"Makin ngelantur kamu ngomong dad, sudah sana bangunin anak anak dulu. Aku mau siapin baju mereka.."

Johnny tidak menampik bahwa ia ingin mempunyai anak lagi, apalagi setelah dirinya melihat anak perempuan dari sekretaris nya yang baru beberapa hari yang lalu telah lahir.

Polaris [Part Of My Life] | Johnten (End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang