2

290 91 83
                                    

Aku tak akan berhenti mengejarmu,jika bukan kau sendiri yang menyuruhku berhenti~Stela

"Eh, Stela lo gak nyamperin si Ragas?" tanya Zenna.

"Enggak deh, lagian tadi juga udah ketemu," kata Stela dengan kekehan kecil mengingat ekspresi Ragas tadi pagi.

sampai detik ini pun Stela masih mengejar cinta Ragas The King Of SMA LASKAR. Udah tau di abaikan tetep aja ngejar hehehe

"Stel, emang lo gak capek ngejar Ragas?" kata fany setelah hening beberapa saat.

"Capek lah bego"

Teman temannya hanya mengerutkan kening mendengar jawaban Stela. Mereka saling pandang seakan sedang membicarakan sesuatu.

"Kalau lo capek, kenapa gak nyerah aja sih," sembur Davira.

"Inget, ya! gue gak akan berhenti ngejar dia, kalau bukan dia sendiri yang nyuruh gue berhenti"

Davira yang mendengar itu hanya menghembuskan nafas kasar. Kadang Davira bingung sendiri kenapa temanya yang satu ini terus terusan ngejar Raga, emang gak capek apa berjuang sendirian?.

Kantin tiba tiba hening saat Ragas dan teman temannya berjalan memasuki area kantin. Para siswi memekik kagum bahkan ada yang berteriak menggoda ke lima pemuda itu.

"Anjir, gila Kak Ragas cakep banget"

"Kak Ragas,kapan gitu kita jalan bareng"

"Aduh! Kak Marva cool anjir"

"Makin sayang deh"

Kelima pemuda tadi tak menanggapi hanya memasang wajah datar, menuju meja pojok tempat mereka duduk.

Dan disisi lain Stela dan teman-temannya yang mendengarkan nama Ragas disebut, menoleh dan mencari keberadaan inti Disastro

"Stela, tuh Ragas," goda Fany.

"Samperin Stel, lihat tuh mereka pada kegatelan gitu"

"Alay banget sih mereka," kata Davira ketus melihat para siswi yang menggoda kelima pemuda itu.

BRUKK

"Bisa diem gak sih kalian!!" bentak stela.

Di meja nya yang membuat semua orang dikantin diam. Fany , Davira, Zenna hanya mengelus dada mereka kaget karena gebrakan meja tadi.

Ragas dan keempat temannya menoleh kaget ke meja Stela. Dan membuat Stela menggaruk rambutnya bingung karna menjadi pusat perhatian mereka semua.

"Uh pawangnya Ragas cemburu nihh," goda Cris.

"Cieeee"

"Eh-eh, enggak gitu," salting Stela.

Ragas hanya diam dan melanjutkan melangkah menuju meja mereka.

"Abang Ragas, neng stelanya dicuekin nih," Teriak Marva.

"Buat gue aja deh ya Stelanya"

"Idih, dasar kadal darat!" umpat fany pelan dan tanpa sadar mereka semua masih bisa mendengarnya.

"Huaaa ada yang cemburu nih Cris," pekik Davira.

"Ututut canda sayang," goda Cris.

"SAYANG SAYANG MATAMU!!"

"BHAHAHA"

Begitulah suasana kantin sekarang, penuh dengan candaan dari inti Disastro dan Geng nya Stela. Bahkan kadang beberapa dari mereka merasa iri dengan pertemanan ke lima cowo dan ke empat cewe itu.

"Berisik!!" kata stela lalu pergi menyusul Ragas ke meja nya dan disusul teman temannya.

"Ragas jadian yok!" teriak Stela membuat Ragas yang baru saja duduk kaget dan untung saja dia pintar menyembunyikan ekspresinya jadi tetap datar.
Sekarang semua orang fokus memperhatikan meja mereka.

"CIHH!!" umpat Ragas.

"Lo gak kasihan apa sama gue, berjuang sendirian?" celetuk Stela dengan nada sedikit direndahkan.

"Gk"

Stela yang mendengar kan jawaban Ragas hanya menghembuskan nafas karena dia tau sampai kapan pun Ragas akan tetap dingin dan tak peduli.

****

"Eh, tadi Alex chat gue katanya Darel nantangin kita pulang sekolah," celetus Brian.

"Njir"

"Bangsat"

"Tuh anak udah bosen hidup?"

"Bilang pulang sekolah kumpul," sahut Ragas dingin dan dibalas anggukan keempatnya.

"Tunggu... kalian mau tawuran lagi?" tanya Stela yang dari tadi hanya mendengar kan.

"Iya, neng geulis," kata Cris dan langsung menerima pukulan dari Marva.

"Lagi serius bego!"pekik Marva.

"Gak waras lo Va, Kita sama-sama cowo anjir masa lo minta diseriusin," jawab Cris.

"Gak gitu juga konsepnya anjimm!"

"Cakep doang ,tapi bego!" sahut Zanna yang sontak membuat semua dimeja itu ketawa kecuali Ragas.

"Hati-hati, ya Gas," celetuk Stela.

"Hmm"

"Ragas aja nih?" kata Nevan sambil menyenggol lengan gadis itu.

"xixixi, kalian juga," ujar Stela dan dibalas anggukan oleh keempatnya.

kringggg

"Udah bel bubar"

akhirnya mereka meninggalkan meja mereka dan berjalan ke kelas mereka.Di korindor mereka berpisah karena tidak sekelas Ragas, Marva, Cris,Nevan berjalan menuju kelas XII IPA dan Brian, Stela, Fany, Zenna, Davira menuju kelas XII IPS.

RAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang