8

159 73 28
                                    

Bel istirahat berbunyi.

Brian, Zenna, Davira,dan Fany keluar dari kelas menuju ke lapangan menghampiri kelas XII IPA yang baru saja selesai olahraga. Terlihat disana Nevan dan Cris duduk di pinggir lapangan dengan wajah merah dan keringat yang menambah ketampanan keduanya.

"Uh, serasa pengen ngusap tuh keringat."

"Astaga, lagi keringatan aja cakep anjir"

"Damage nya gak ada obat anjir"

Begitulah suara riuh yang terdengar dipinggir lapangan sekarang.

"Eh, kegatelan banget sih," ucap Fany yang risih mendengar adek kelasnya itu.

"Yeeee, iri lu dugong," sahut Davira yang dibalas pukulan dari Fany dan terjadilah aksi kejar-kejaran. Brian dan Zenna hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah temannya yang hampir sama dengan anak TK.

"Woiii, berhenti lu!!" teriak Davira.

"Kejar kalau bisa hahaha," teriak Fany tak mau kalah.

"Eh-eh anak TK ngapain main disini," ucap Cris.

"ngapain sih kejar-kejaran," sambungnya.

"Jatuh mampus lu," ujar Nevan.

"Udah ah gue nyerah Ra," ucap Fany ngos-ngosan.

"Yah gak asik lu Fan"

"Bagi minum dong!" kata Fany sambil menatap air mineral ditangan Cris.

"Beli sono"

"Pelit lu," ucap Fany merebut air mineral itu.

"Lu, kenapa berdua aja kemana yang lain?"tanya Brian.

"Entahlah," jawab Nevan dan Cris kompak

"Gue laper nih ke kantin aja yuk!" ajak Zenna bangkit dari duduknya diikuti mereka semua.

"Kok gue ngerasa ada yang kurang apaan ya?" kata Cris.

"Oh, iya gue tau kemana Stela mana?" sambungnya.

"Gak tau dia bolos dari jam pertama,"jawab Davira.

"Biasalah,"sahut Zenna.

Kantin yang sejak tadi ramai menjadi hening karena kedatangan dua geng terkenal di sekolah mereka, siapa lagi kalau bukan Brian dan kawan-kawannya serta Davira dan yang lain.

Mereka ber enam menjadi pusat perhatian se isi kantin, hal itu sudah biasa bagi mereka. Dengan aura dingin mereka berjalan menuju meja tempat anggota inti 'Disastro'

"Kok mereka cuman ber enam"

"Kak Ragas mana ya?"

"Queen mereka mana"

Bisikan-bisikan terdengar dikantin tapi tidak ada satu pun dari ke enam remaja itu yang peduli.

"Gue mau pesen makanan kalian mau pesen apa?" tanya Zenna sesampai di meja.

"Samain aja" jawab Nevan.

"Okey"

"Gue ikut, bantuin bawa makanannya,"sahut Brian bangkit dari duduknya menyusul Zenna.

"Cieee, pepet terus" goda Cris.

"Auh, PDKT nih ceritanya," sahut Davira.

"Jomblo diem" ucap Fany.

"Ngaca lu anjir,"  jawab Davira.

"Berisik lu semua liat noh" ucap Nevan dan pandangnya fokus ke dua remaja yang sekarang menjadi pusat perhatian seisi kantin.

"Eh-eh liat deh tuh Kak Stela sama Kak Marva"

"Lah mereka pacaran?"

"Wah bukannya Kak Ragas ya?"

"Cocok juga mereka"

Dua remaja itu tidak peduli dengan pandangan penuh tanya siswa yang ada di kantin. Marva yang berjalan santai disamping Stela melangkah menuju meja tempat teman-temannya duduk.

"Lu berdua kemana aja?" tanya Cris.

"Lah kok berdua terus Ragas kemana?"

"Anjir, baru juga datang belum duduk udah ditanyain," ucap Stela.

"Satu-satu kali," sahut Marva.

"Jadi gue sama Marva dari taman belakang, kalau soal Ragas kemana gue gak tau,"jawab Stela.

"Owhh gitu," ujar Cris,Davira,dan Fany kompak.Tak lama setelah itu Brian dan Zenna datang membawa pesanan mereka.

"Eh ada lu berdua"

"Mau gue pesenin lagi?"tanya Zenna.

"Gak usah Zen gue bisa sendiri," jawab Stela.

"Lu pesen apa Va?"

"Samain aja deh Stel"

"Oghey," jawab Stela meninggalkan meja.

"Van emang Ragas kemana?" tanya Marva.

"Gak tau, tadi lu pergi terus dia pergi juga" jawab Nevan.

"Aneh lu berdua pergi gitu aja" sahut Cris

"Emang ada apa sih gue gak tau anjir?" ucap Brian yang tidak tau apa apa

"Salah siapa beda kelas"

"Salah gurunya lah Cris gue juga gak minta beda kelas bego," kata Brian kesal dengan teman nya ini.

"Va pesenan lu," ucap Stela

"Thanks"

"Iyaa"

"Lu semua gak pengen liburan gitu?" tanya Fany ditengah keheningan.

"Gak"

"Ogah"

"Gak minat"

"Males"

"Gue sih pengen liburan ke Italia," ucap Cris santai.

"Lu sok-sok an mau ke Italia bahasa Itali aja gak bisa!"sindir Brian.

"Tau tuh!"sahut Fany.

"Eh, kata siapa?"jawab Cris.

"Chocolatos Mamma Mia Lezatos," sambungnya dengan bangga membuat mereka semua tertawa.

"Astaga hahahha"

"Anjir, malah iklan,"ujar Stela

"Hahahha"

"Ahahahah"

"Bukan temen gue sumpah," sahut Zenna.

"Ngapain lu ketawa? iri lu gue bisa bahasa Itali?" ucap Cris.

"Najis"

"Ngapain iri sama lu Anjir"

Kring

"Noh udah bel, bubar lu semua jangan ada yang bolos!"ucap Nevan.

"Siap!" jawab mereka semua.

"Babay semua," pamit Davira.

"Alay lu jijik anjir," pekik Cris.

"Sadar diri," ucap Marva dibalas pukulan kecil dari Cris dan mengundang gelak tawa mereka semua.

  Hmm gimana part ini?
kemana Ragas?
.
.
.
.
.
.
jangan lupa tinggalkan jejak
dengan vote dan komen😍

RAGASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang