Bab 12

30 2 0
                                    

Langit hitam perlahan mulai memudar,matahari muncul malu-malu menggantikan pesona bulan.Burung pagi berkicau merdu di atas rimbunnya pohon sakura,membangunkan gadis cantik yang sedang bergelung nyaman di dalam selimut bermotif sakura. 

"Hoaammm"gadis itu perlahan mengucek matanya,"Eh?kenapa pagi cepat sekali?" gerutu gadis beriris hazel itu, mata indahnya terbuka dengan malas, beranjak dari kasur dengan lesu menuju kamar mandi untuk  membersihkan diri.

Sepuluh menit berlalu dengan tenang,hingga.....

Tiba-tiba terdengar suara pintu di gedor dari luar dengan tergesa namun gedoran ini bukan gedoran biasa, ini adalah gedoran luar biasa yang mampu menggetarkan gendang telinga.Bersamaan dengan itu,suara teriakan yang familiar memenuhi ruangan yang tadinya hening.

Gdor...gdor...gdor.. .dubrak...dubrak...

"Victoria baguuuuuunnnn ayooo baguunnnn" Xin Jian menjadikan pintu kamar gadis itu menjadi drum dengan tangannya sebagai stick, berisik sekali.

Victoria yang baru saja selesai mandi dan akan menyisir rambutnya mendengus kesal dengan kelakuan menyebalkan sahabatnya,apa dia berniat membangunkan orang satu kota?berisik sekali! batinnya kesal.

Untungnya hari ini kedua orang tuanya berangkat kerja pagi-pagi sekali jadi mereka tidak perlu melihat aksi menyebalkan Jian yang sudah pasti Victoria yang akan terkena imbasnya.

Dengan malas dia berjalan untuk membuka pintu, jika terlalu lama dia merasa kasihan iya kasihan, kasihan dengan pintunya jika rusak,itulah yang ada difikiran gadis itu, jadi dia tidaklah kasihan pada Jian yang sudah menunggunya tapi pada pintunya.Jika Jian mendengar ini dia pasti akan menangis sambil tertawa.

Ceklek...

Dengan wajah datar Victoria membuka pintu,"Brisik!!!"matanya menatap tajam Jian yang memasang ekspresi polos.

"Haish tumben sudah bangun" Jian menggaruk pelipisnya yang tidak gatal itu sambil cengengesan.

"Brisik!" ketusnya.

"Huft ayo berangkat"ajak Jian sambil menarik tangan Victoria.

Victoria mengangkat sebelah alisnya melihat tangannya ditarik,"Apa aku harus ke kampus menggunakan jubah mandi?" Victoria kesal karena paginya yang indah dan tenang menjadi buruk oleh aksi Jian.Dia bahkan tidak melihat bahwa gadis itu masih memakai jubah mandi tapi langsung mengajaknya pergi? hei otaknya masih waras ya.

Jian tersadar jika Vic masih mengenakan jubah mandi, dia kemudian memperhatikan tampilan gadis di depannya dari atas ke bawah,Jian terkikik,"Boleh juga."

Ctakk...

Victoria menoyor pelan kening gadis itu,"Hush mulutmu itu."

Jian mengulum bibirnya menahan tawa,sebelum kemudian Vic berkata,"Tunggu lima menit aku akan turun,apa kau sudah sarapan?" tanya Victoria.

"En.Nah itu,aku belum sarapan,jadi aku akan sarapan bersamamu saja" Jian menunjukan deretan gigi putihnya yang rapi.

"Ck dasar doyan gratisan" Jian tergelak mendengar kata-kata Victoria.Ya memang itu tujuannya,lagi pula pagi ini kedua orang tuanya sedang pergi ke kejaksaan dan dia kesepian jika harus sarapan sendiri,jadi sekalian saja Jian sarapan bersama di rumah Vic.

"Baiklah aku turun dulu,cepat lho!" Vic mengangguk. Setelah Jian keluar dari kamarnya dia bergegas memakai pakaian dan turun ke bawah untuk sarapan bersama.

The Queen Of Ice (on going,revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang