Vic dan Jian melangkah mendekati semak-semak itu, kakinya dibuat sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara.Semakin dekat mereka merasakan keanehan dibalik semak itu karena mereka merasakan adanya kehidupan akan tetapi tidak ada pergerakan yang menandakan kehidupan.
Jian dengan perlahan menyibak semak di depannya.Sreeekk....
Mata Jian melebar sempurna ketika melihat apa yang ada dibalik semak-semak itu. Penasaran, akhirnya Vic ikut menengok ke arah dimana Jian sedang melihat sesuatu itu.Matanya sama lebarnya dengan Jian.
"Mayaaaaaaaattttt" teriak mereka bersamaan.
Hening beberapa detik dengan keterkejutan masing-masing.
"Tunggu, kenapa bisa ada mayat disini? apakah ada orang yang berani menerobos hutan? dan melakukan pembantaian? " ucapan ragu dan penuh tanda tanya keluar dari mulut Victoria setelah mengendalikan keterkejutannya, tangannya tengah mengusap dagu dengan mata mengernyit heran.
Jian juga berusaha mengendalikan keterkejutannya dan menormalkan ekspresinya, ia menjawab pertanyaan Vic,"Tidak, jika dilihat dari lukanya ini seperti terjatuh,lihatlah" tunjuk Jian pada luka-luka mayat itu,"tidak ada goresan benda tajam dan pukulan,itu seperti goresan akar-akar pohon dan semak belukar,sepertinya dia jatuh dari ketinggian jurang" Jian mengemukakan analisisnya seperti seorang polisi yang mengindentifikasi korbannya.
"Jian tangannya bergerak" tunjuk Vic panik.
Dengan keberanian,Jian mendekati mayat yang di ketahui berjenis kelamin pria itu dan menyeretnya keluar dari semak, mengecek nadi dan nafasnya.Matanya menatap Victoria kemudian berkata," Di-dia masih hidup."
"Hah? " mata Vic masih melihat orang yang berada dihadapan Jian.
"Dia masih bernafas, nadinya lemah" Jian menjelaskan.
"Syukurlah,jadi aku tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menguburnya" lugas Victoria.Ia sebenarnya sangat lega jika orang itu belum mati, bukan apa-apa dia tidak mau diintrogasi polisi karena menemukan mayat heh.
"Hahahaha, pelit sekali dirimu" Jian mengatainya pelit? padahal sejak kecil dia sering numpang makan dirumah Vic, ckck.
"Itu namanya irit," sangkalnya.
"Peti mati paling dua rebu" ucap Jian.
"Dua rebu gundulmu!kayu sekarang mahal oy" balas Vic.
"Iya-iya anaknya tukang kayu mah aku percaya aja" Jian terkikik kecil.
"Haishhh..kenapa jadi bahas kayu.Ini gimana sama orangnya? " tanya Vic.
"Hem kita rawat saja" jawab Jian dengan entengnya, "lumayan,ganteng nih" lanjutnya dengan mata berbinar.
Pletak.....
Pukulan kecil mulus mendarat dikening Jian, "Kenapa kau memukulku! " seru Jian.
"Mau nolong orang aja pilah pilih?" Vic menaikan sebelah alisnya.
"Harus dong,kalau yang ditolong ganteng gini kan bonus yang Alhamdulillah banget" Vic mendengus mendengar penuturan Jian.sabar Vic sabar siapa tau nanti dapat pahala aamiin, batin Victoria.Tangannya mengurut pelan dadanya.
" Begini saja,besok kita sudah masuk kuliah lagi kan?sebaiknya kita tolong dia,bawa ke pondok markas kita di samping danau dan kau rawat dia sampai sembuh,setelah itu terserah dia mau kemana setelah sembuh, aku akan berikan surat ke dosen kalau kau ijin beberapa hari agar kau fokus menolongnya, bagaimana? " Ide cemerlang itu hinggap begitu saja di otak cantik Jian yang berkapasitas sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Of Ice (on going,revisi)
FantasíaMenjalani takdir yang tak terduga membuat seorang putri cantik keturunan Dewa ini harus menjalani dua kehidupan dan semua tantangannya, akankan ia mampu menjadi sosok Pemimpin? . . . "Aku bukan istrimu!" "Tapi kamu adalah milikku" "Aku bahkan tidak...