Bab 15

43 4 1
                                    

Angin berhembus menerbangkan helaian rambut gadis cantik yang tengah duduk di teras rumah megah itu,mata hazelnya memandang pohon yang bergerak tertiup angin dengan begitu lekat.

"Apa yang aku fikirkan? aku merasa ada yang selalu memperhatikanku" gadis itu membatin.

Sementara di atas pohon yang sama dengan menyamarkan aura, Zhao Yi tengah menatap lekat ke arah gadis berparas cantik itu,dengan bibirnya yang tak henti2nya mengulas senyum manis.

"Yang Mulia, apakah dewi Aelin mengetahui keberadaan kita? sepertinya dia terus menatap ke arah pohon ini? " tanya Wen Ji penasaran,ia menatap Zhao Yi dan menunggu respon dari pria itu.

"Tidak" hanya jawaban singkat itu yang dia dapat.Wen Ji mengangguk saja, toh jika dia bicara pun tidak ada gunanya, batin pria itu.

"Aku harus menemui istriku,rindu ini bagai badai yang menyerbu" hebat! satu kalimat panjang nan bernuansa bucin itu keluar dari mulut sang dewa es yang terkenal irit bicara dan tirani,seketika membuat bulu kuduk Wen Ji berdiri,'oh Tuhan apakah ini tuanku?dia menjadi sedikit errr...jika bersama dewi, tapi akan sangat kejam dan datar kepada semua orang kecuali istrinya' pria itu membatin dengan ngeri.

"Apa yang sedang asik menari di otakmu?" sarkas Zhao Yi.

Tersadar dari lamunannya Wen Ji menggaruk rambutnya sambil meringis "ti-dak Yang Mulia"

Tanpa kata Zhao Yi meninggalkan Wen Ji dan langsung menuju tempat istrinya berada namun saat Wen Ji menyusulnya dia langsung mengusir bawahannya untuk tidak mengganggu, menyakitkan bukan?

Mata hazel itu seketika memasang tatapan waspada,dia memicing mengamati sekitarnya, merasa ada aura asing yang mendekat.

Sreeek, jtakk

Seketika tangannya refleks mengambil batu dan melemparnya kearah suara itu berasal, seperti suara ranting yang patah.

"Awwss... " ringis pria itu mengusap jidatnya yang polos dan tak berdosa yang telah menjadi sasaran kejam gadis cantik bermarga Griz itu.

"Siapa kau! apa yang kau lakukan disini? dasar penguntit! menganggu saja!" Victoria telah memasang ancang2 untuk menyerang bahkan matanya telah memicing tajam melihat pria tinggi yang tengah membelakangi nya.

"oh aku sepertinya mengenal aura pria ini tapi aku tak bisa melihat wajahnya, darimana dia datang bagaimana aku bisa tidak mengetahuinya, sial aku kecolongan," batin gadis itu.

Saat Victoria akan melemparkan batu yang lebih besar,pria itu tiba-tiba berbalik dan menghentikan aksinya, membuat Victoria mendengus kesal ketika ia melihat dengan sempurna wajah sang penguntit,pria gila itu lagi, batinnya.

Zhao Yi tersenyum bodoh, lalu ekspresinya berubah manja ketika melihat gadis tercintanya itu yang tengah memasang ekspresi garang saat melihatnya,"Istri kenapa kau melemparku dengan batu itu, istri ini sangat sakit" rengeknya manja.

Bibir Victoria berkedut mendengar kalimat menggelikan itu,ia memasang ekspresi datar tanpa menjawab perkataan pria di depannya.Siapa yang bisa menolak pesona tampan Zhao Yi apalagi dengan ekspresi nya yang menggemaskan saat merengek seperti itu? mungkin hanya Victoria, dan itu memang benar.

Sementara di kejauhan Wen Ji hampir saja menjatuhkan rahang sempurnanya ketika melihat tingkah luar biasa tuannya yang sangat limited edition itu,sungguh diluar nalar Wen Ji.

"Istri kenapa kau diam saja? " Zhao Yi beraksi lagi.

"..... "

"Istri ak..." ucapannya terpotong ucapan Victoria.

"Ssstttt bisakah kau menutup mulut buayamu itu" ketusnya.

"Tapi istri aku merindukanmu" katanya polos,ekspresinya seperti seorang yang teraniaya.

"Mungkin orang lain akan melihatmu menggemaskan tapi bagiku ini sangat menggelikan" ucapnya kejam.

"Ucapanmu sangat tajam istri, tapi tak apa karena aku mencintaimu" senyumnya semakin lebar.

"Dasar pria sinting" tak mau pusing, Victoria melangkah pergi meninggalkan Zhao Yi seorang diri.

"Istri kau mau kemana? aku masih merindukanmu" teriaknya ketika melihat sosok gadis tercintanya itu mulai menghilang dari pandangannya.

"Pergilah! cuci kaki, cuci tangan lalu minta ibumu membacakan dongeng siapa tahu bisa mengurangi tingkat kesetressanmu" teriaknya lantang, setelah berkata demikian raganya lenyap dibalik pintu megah keluarga Griz itu.

Zhao Yi tersenyum mendengar ucapan itu, baginya itu adalah salam perpisahan yang lucu dan romatis, ah ku rasa siapa yang sebenarnya menjadi gila disini?

Saat masuk ke dalam rumah, gadis itu mendapati semua tatapan heran tertuju padanya termasuk Hang Tuo dan Luna yang masih di kediaman Griz, dengan senyum canggung ia mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya,ada apa? kenapa menatapku?.

"Vic, siapa di luar? " Ka Suo memulai berbicara.

"Hah? tidak ada dad"

"Ah yang benar? tapi tadi aku seperti mendengar suara perdebatan kau dan....lelaki? " Jian memicingkan matanya menelisik ke arah Victoria,sepertinya dia belum percaya dengan jawaban sahabatnya ini.

Dan tatapan penuh rasa penasaran kini kembali semua tunjukan ke arah gadis cantik itu, menunggu apa yang akan gadis itu katakan selanjutnya.

"Apa itu kekasihmu? " sekarang Hang Shen pun memberanikan diri bertanya.

"Tidak ada,kalian ini kenapa?tadi aku hanya berbicara dengan tetangga saja, apa itu salah? " tanyanya selembut mungkin.

Semua orang mempercayai apa yang dikatakan Victoria namun tidak untuk Jian, gadis itu masih saja memasang raut anehnya pada Victoria.Yah mana mungkin dewi mimpi dapat dibohongi dengan mudah, lagi pula ia sangat mengenal sahabatnya itu, gelagatnya yang aneh sudah terbukti jika kata2nya hanya kilahan saja.

'Lalu siapa pria itu? tidak mungkin dia berdebat dengan tetangganya kan? 'batin Jian.

"Baiklah ayo kita makan siang, Luna kami sudah menyiapkan hidangan spesial untuk kalian, ayo kita makan bersama" ajak Li Luo, dan mereka semua pun berdiri menuju meja makan, sementara itu Victoria menghembuskan nafas lega,'hampir saja,semua ini gara2 lelaki gila itu' dan itu tak luput dari pandangan Jian.

Di tempat lain Zhao Yi tertawa tak henti²nya, bahkan Wen Ji yang dibelakangnya sampai merinding melihat junjungannya tertawa sendirian.

"Ma...aaf yang mulia,apa yang membuat Anda sebahagia itu? " Wen Ji memberanikan bertanya.

Zhao Yi menghentikan tawanya dan menoleh le arah Wen Ji,"Istriku, kau tahu? Istriku sangat menggemaskan" ucapnya sambil tersenyum.

Apa hubungannya menggemaskan dengan tertawa?, batin Wen Ji.





Maaf part ini pendek, besok dilanjut ya guys

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Queen Of Ice (on going,revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang