Part 11

28 14 8
                                    

Vote dulu sebelum baca 😘😘

Jangan lupa tinggalkan komen kalian juga guys,

Happy reading. 🤗🤗

***
Waktu berlalu dengan cepat, tidak terasa sudah sebulan Audrey SMA, tidak banyak perbedaan dari sekolahnya dulu. Audrey sangat menikmatinya, kecuali dibagian hukuman yang diberikan sang ketua OSIS padanya. Yepp.. Hari ini terakhir dia membawakan bekal untuk Sean. Akhirnya dia akan terbebas dari hukuman sinting ini.

Audrey sedang membuka seatbeltnya ketika Devin berbicara "Dek abang ntar mau jalan sama Ody abis sekolah, mau ikut gak?"

"Hah.. Mau kencan bang? Trus aku jaga nyamuk gitu? Bigggg nooooo.. Aku pulang sendiri aja." balas Audrey sambil membuka pintu mobil untuk keluar.

Devin masih ragu jika adiknya pulang sendiri "Beneran? Gak mau bareng aja pulangnya ntar dek?"

"Atau abang antar dulu kamu ke rumah baru jalan sama Ody?" sahut Devin sambil berjalan beriringan dengan Audrey menuju kelas.

"Elah, santai aja kali bang, kayak gak pernah aja aku pulang sendiri. Aku gak bakalan kenapa-kenapa deh. Pokoknya nanti aku sendiri aja." Audrey berjalan ke kelasnya meninggalkan Devin.

***
"Good pagi everybodyyyyy..." sahutan memekakkan telinga itu terdengar disertai gebrakan di meja Ody. Terlihat Risa Lisa dan Ody sedang asik bermain Hpnya masing-masing.

"Dasar kambing!" sahut Lisa sambil mengeluh dadanya.

"Ihh.. Jangan dielus-elus bego, entar kempes," sahut Risa

Lisa menggetok kepala Risa "Lu kira dada gue hasil permak gitu, enak aja itu mulut ngomong."

"Lah, emang bukan ya?" sahut Risa cengo

Lisa menjadi emosi, enak saja dadanya yang masih perawan dikatain hasil permak "Kurang asam lu ya Ris, gue hajar lu baru tau rasa."

"Elah.. Gue bercanda ihh. Lu sensitif banget sih, kayak pantat bayi aja lu " sahut Risa menyudahi perdebatan ini.

"Hahahah.. sakit banget perut gue ihh ketawa mulu," kata Audrey sambil menahan diri untuk tidak tertawa lagi. Audrey meletakkan tasnya di bangkunya. Lalu teringat bekal sijerapah yang belum diberikannya.

"Gue ke ke OSIS dulu ya." Audrey mengeluarkan bekal yang dibawanya.

"Ahh.. Lu mah Drey, udah kayak istri beneran lu. Bawa bekal suami tiap pagi." sahut Risa

"Jangan banyak bacot lu ya, tunggu aja lu ya. Gue salamin ntar lu sama bang Axel." sahut Audrey tertawa puas.

"Ihh.. Jangan dong Drey!! Gue takut tau sama bang Axel." sahut Risa dengan cemberut.

"Dih, baik gitu. Masa lu takut." sahut Lisa

"Diem ku cacing!" balas Risa.

"Kok jadi pada berantem lu berdua kambengg, udah ahh. Byeee!!" Audrey meninggalkan perdebatan sahabatnya itu menuju ke ruang OSIS.

***
"Permisi..." sahut Audrey mengetok pintu ruang OSIS, menunggu dibukakan. Bukan gimana-gimana kemarin dia kena omel lagi oleh perempuan yang sama saat pertama kali dia ke ruang OSIS ini, ketika Audrey hendak menemui Sean.

Audret merasa itu bukan salahnya, karena dia sudah mengetuk pintu itu beberapa kali, tetapi tidak ada yang membukakan. Akhirnya Audrey masuk dan kakak kelasnya yang kemarin baru dia tau namanya Karina itu mengomelinya sampai beberapa orang menoleh kepadanya. Sialan emang, blagu banget. Cuman OSIS doang gayanya kebangetan.

"Permisiiiii..." sahut Audrey, sambil mengetuk pintu itu lagi.

"Ihh.. Buang-buang waktu banget sih di sini. Mana lagi nih manusia-manusia, kok gak ada yang nyaut sih ihh."gerutuan itu terdengar dari mulut Audrey.

Unexpected WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang