Holaaa...
Vote dan komen guyss..
Jangan lupa follow juga guys,
***
"Kemana sih itu anak, kok gak nongol-nongol sih?" ketiga orang itu celingukan mencari Audrey, mereka sudah mencari ke arah toilet dan sekarang berakhir di kantin. Tetapi mereka tak menemukan Audrey.
"Bodoamat ahh, gue laper. Gue pesen makan dulu, lu pada mau apa?" Risa menawarkan ke Ody dan Lisa.
"Gue bakso aja deh," jawab Lisa.
"Gue nasi goreng deh Ris, tolong ya." sahut Ody lagi.
"Okey, minumnya teh botol kan?" balas Risa. Yang di balas anggukan oleh kedua sahabatnya. Risa pun berlalu.
"Lu telfon cowo lu deh Dy, siapa tau bang Devin tau dimana Audrey," Tawar Lisa.
Ody pun merogoh sakunya, mengambil ponselnya untuk menghubungi Devin.
"Ehh, ehhh, itu bang Devin. Samperin sono," Lisa mendorong pundak Ody.
Devin yang melihat ke arah Ody pun langsung menghampiri mereka,
"Udah makan?" tanya Devin ke Ody.
"Belom, Risa lagi pesen makanannya." sahut Ody.
"Ooh oke, gak pesen yang aneh-anehkan?" tanya Devin lagi, tangannya aktif mengelus kepala Ody.
"Pesen nasi goreng kok,"
"Ehh, Audrey kemana Dy. Kok gak bareng?" tanya Devin keheranan tak menemukan adiknya bersama kesayangannya.
"Nah, itu tuh Bang. Audrey tadi deluan keluar, dia ijin ke toilet. Karna ngantuk, terus tadi dia ngechat Ody bilang kalau dia dikantin lagi makan. Kita udah nyari di toilet dan di kantin ini juga gak ada," jawab Lisa, membantu Ody menjelaskan.
"Lah, jadi adek gue kemana?" tanya Devin keheranan.
Sedangkan teman-teman Devin, yang sudah duduk tak jauh dari mereka mendengar penjelasan Lisa. Mereka saling berpandangan.
Berbeda dengan Sean. Dia sudah bisa menebak kemana Audrey pergi. Tiba-tiba kursi yang di duduki Sean terdorong, Sean meninggalkan teman-temannya yang keheranan.
"Woii, kemane lu. Ini siapa yang bayarin woiii," sahut Axel.
Bryan menggeplak kepala Axel "Aduhhh..."
"Bayar sendiri bego. Elu hobby morotin Sean mulu." sahut Bryan.
Dilain tempat, Sean berjalan ke arah perpustakaan. Mencoba mencari Audrey. Sean masuk langsung ke dalam perpustakaan, tanpa menghiraukan ibu penjaga perpustakaan.
Sean langsung mencari ke arah pojok, dekat jendela. Dan menemukan seonggok manusia sedang tertidur di atas meja.
"Dasar, gak pernah berubah ya." gumam Sean pelan, sambil mengelus kepala Audrey.
Sean duduk di samping Audrey, memperhatikan Audrey yang masih nyenyak. Dia sangat tau kebiasaan gadisnya itu, pasti setelah memakan banyak karbohidrat akan mengantuk.
Sean memutuskan duduk di samping Audrey sampai bel pulang sekolah berbunyi. Tidak mampu meninggalkan gadisnya itu sendirian dalam tidurnya di tempat umum. Sean menopang kepalanya memperhatikan Audrey lebih dalam.
"Gemesin banget sih lu, pengen gue uyel-uyel." gumam Sean sambil mengecup puncak kepala Audrey.
Hingga bel pulang sekolah berbunyi Audrey masih nyenyak, Sean akhirnya membangunkan Audrey karena mereka harus pulang.
"Drey..." panggil Sean sambil menggoyangkan tangan Audrey.
"Drey... Bangun lu kira ini rumah lu, enak banget lu tidur." mendengar omelan yang itu Audrey tiba-tiba tersadar.
Audrey dengan cepat mengangkat kepalanya, terlalu cepat sampai kepalanya pusing karena baru bangun.
"Eehhh... Ada bang Sean, ihh makin ganteng aja deh abang," sahut Audrey,
"Diem lu, ngapain lu kabur tadi pas di kantin, hah?" sahut Sean sambil menjitak kepala Audrey.
"Pake boongin gue segala lagi lu," omel Sean lagi.
"Aduh.. duhh.. Aku ngantuk bang. Makanya langsung kabur," ucap Audrey sambil mengelus kepalanya.
"Lu balik sama gue,"
"Lah, masih jam sekolah ini bang, masa mau langsung balik. Abang sering bolos ya?" balas Audrey menuduh.
"Plak,"
"Aduhhhh..."
"Makanya jangan kebo, ini tuh udah pulang sekolah. Lu tuh yang molor banget, sampe gak denger bunyi bel."
"Hah, beneran udah bel bang?" tanya Audrey. Yang dibalas Sean dengan pelototan, tidak mungkin dong Sean berbohong.
"Mantep juga gue, molor lama banget" batin Audrey.
"Dih... Malah bengong, ayo..." Sean langsung menarik tangan Audrey menuju parkiran.
"Ehh... Bentar-bentar, tas aku bang. Ketinggalan di kelas,"
"Udah di bawain sama Devin, lu masuk aja." Audrey pun masuk ke mobil Sean.
"Asik juga nih mobil abang, boleh gak Audrey yang nyetirin?" yang dibalas Sean dengan pelototan.
"Ehehe.. Bercanda bang, selow aja ahh.." bukan gimana-gimana ya. Sean cuman takut Audrey nubruk, soalnya Audrey tidak mahir membawa mobil. Selalu di supirin.
Terlihat mobil sport itu telah keluar dari gerbang sekolah.
"Ntar sore gue jemput lu, pake baju hangat. Jangan pake pakaian yang terbuka."
"Emang mau kemana bang?"
"Leon ulang tahun,"
"Hah? Seriusan bang? Aku belom ada kado abang,"
"Gausah pake kado-kadoan. Gue udah ada kado,"
"Okedeh bang, tapi abang kan yang ngijinin sama daddy sama mommy?"
"Iyalah, emang gue apaan. Bawa anak gadis orang gak pake ijin," omel Sean.
"Hehe.
Terima kasih telah mampir guys, boleh di follow jugaa.
🤗🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Way
Teen FictionAudrey anak perempuan satu-satunya milik di keluarga Mahendra. Sifat manja sangat melekat dalam dirinya, karena ada Daddy, Mommy dan Abangnya yang akan menuruti semua keinginannya. Bertemu dengan Sean, anak pemilik sekolah tempat Audrey SMA. Sifat...