Part 1

397 38 42
                                    

Happy reading guys...

Vote dulu sebelum baca 🤗🤗🤗



***
"Adek bangunnn!! Hari pertama sekolah, ihh kebo banget sih kamu. Ini tuh uda jam 06:00 loh dek!!" Teriak Devin membangunkan adik tersayangnya.

Devin anak laki-laki paling tampan di kediaman Mahendra. Dan merupakan anak laki-laki satu-satunya yang akan menjadi penerus Mahendra kelak.

"Apaan sih abang, masih pagi juga udah teriak-teriak." sahut Renatha, Ibu dari kedua anak itu. Berjalan menuju tempat kebisingan, yaitu kamar putrinya.

"Ini nih Mom, si adek jam segini belom bangun-bangun juga, dia kan ospek hari ini Mom," adu Devin kepada sang Ibu yang masih bejalan menuju kearah ranjang adeknya.

"Yaudah Abang siap-siap aja sana, biar Mommy aja yang bangunin Adek." balas sang ibu.

"Oke Mom." sahut Devin dan berjalan keluar menuju kamarnya.

"Drey, bangun sayang. Kamu kan mau ospek hari ini." suara Mommy membangunkan Audrey, dengan usapan lembut di kepala putrinya itu. Audrey pun bangkit dari tempat tidur dan menyender ke kepala tempat tidur sambil menguap.

"Buru sana mandi, nanti kamu telat lohh. Langsung turun ke bawah ya sayang, kita sarapan." kata Mommy, mulai beranjak dari kamar itu.

"Iya Mom." sahut Audrey, langsung bergegas ke kamar mandi dan siap-siap.

Hari ini merupakan hari pertama Audrey masuk sekolah sebagai murid SMA. Audrey sangat senang, akhirnya setelah libur sekian lama bisa gibah bareng sahabat-sahabatnya yang sudah berjanji akan berada disekolah yang sama.

Audrey Mahendra begitu orang-orang mengenalnya si bungsu dikeluarga Mahendra. Abangnya bernama Devin Mahendra, dia itu wakil ketua OSIS di sekolah baru Audrey. Daddy Namanya James Mahendra yang merupakan pengusaha sukses, Mommy namanya Renatha Mahendra.

***
"Good morning!!!" sapa Audrey sambil menenteng tasnya, berjalan dari arah tangga menuju ruang makan lalu cium pipi Mom,Dad dan Abang. Kebiasaan Audrey dari kecil yang berlanjut sampai sekarang.

"Morning princess," Sahut 3 orang yang Sudah duduk dimeja makan, menunggu Audrey.

"Kamu  makan yang banyak sayang, hari ini hari pertama kamu sekolah loh. Pasti nanti capek."Kata Mommy sambil menyendok nasi goreng ke piring ku.

"Iya princess, jangan terlalu lelah nanti di sekolah, Abang kamu harus terus awasin princessnya Daddy ya. Jangan sampe princess kenapa-napa," kata Daddy mewanti-wanti anak laki-lakinya itu.

Ya begitulah, si bungsu yang selalu dimanja dan perhatian selalu melimpah kepadanya. Sebenarnya Audrey tidak memiliki penyakit apa-apa hanya saja dia mudah lelah saat beraktivitas terlalu banyak, kata dokter sih imun tubuh audrey lemah. Makanya Mommy, Daddy dan Abangnya selalu was-was dan khawatir kalau si bungsu kesayangan mereka itu beraktivitas berat.

"Beres Dad. Aku jagain princess baik-baik." Sahut Devin. setalah selesai sarapan, Audrey dan Devin pamitan untuk berangkat ke sekolah, mereka berjalan ke arah mommy dan daddy untuk menyalami mereka.

"Audrey berangkat ya Mom, Dad." Sambil mencium pipi mommy dan daddy. Kemudian di ikut abangnya dari belakang.

"Iya sayang, hati-hati ya, semoga ospeknya lancar ya sayang." kata mommy.

"Hati-hati ya princess, kalau kamu nanti lelah langsung istirahat ya. Abang jangan lupa awasin princess daddy ya. Kalau dia lelah langsung kamu bawa ke ruang OSIS buat istirahat." kata daddy lagi.

"Beres Dad, abang jagain dengan sepenuh jiwa raga." kata Devin mendramatisir.

"Sayang, ini botol minum kamu, kebiasaan deh sering lupa," kata sang Mommy, berjalan menghampiri putrinya itu.

"Hehe..  oiya. Makasih Mom" jawab Audrey tertawa sambil mengambil botol minumnya dari Mommy nya. Dan bergegas masuk ke dalam mobil, duduk disebelah abangnya.

"Berangkat ya Mom, Dad." lanjut Devin, dari dalam mobil.

"Iya bang, hati-hati nyetirnya ya." kata Mom, Dad menganguk kepada Devin.

"Jangan ngebut-ngebut bang." Suara Daddy kembali terdengar

"Beres dad." sahut bang Devin.

Mobil yang membawa Audrey dan Devin bergerak menuju sekolah.

"Sana kamu berangkat juga, nanti macet loh." terdengar kembali suara sang Mommy

"Eh.. Iya. Aku berangkat dulu ya sayang, nanti kamu ke kantor kan.?" Balas daddy

"Memang boleh gak ke kantor.?" tanya sang istri sambil tersenyum.

"Gak boleh dong. Nanti makan apa aku kalau kamu gak nganterin makan siang.?" sahut sang Daddy lagi.

"Loh, Memang Daddy udah bangkrut ya.?"

"Kok kamu gitu sih sayang, kamu doain aku bangkrut.?"

"Ya enggak dong Dad, lagian Daddy. Tinggal pesan aja susah amat,"

"Sayang, kamu tau kan masakan kamu itu yang paling enak sesemesata ini." sahut Daddy mulai menggombal.

"Ahh.. Masa sih.?" Sahut Mommy dengan senyum malu-malunya.

"Yes babe. You have my world." sahut sang suami lagi. Sambil mengecup bibir sang istri.

"Aku berangkat ya sayang. Sampai ketemu nanti Siang."

"Hati-hati Dad." balas Mommy, mengecup pipi sang suami.

***
Mobil yang dikendarai Devin dna Audrey telah sampai di parkiran sekolah, Audrey pun membuka seatbelt nya dan turun dari mobil di ikuti Devin.

"Dek nanti jangan terlalu capek ya, kalau kamu udah capek langsung datang aja sama abang. Nanti kita istirahat di ruangan OSIS." Kata Devin, mengingatkan adiknya itu lagi.

"Siap abang, nanti aku samperin abang." balas Audrey. Mulai mengedarkan pandangannya ke penjuru sekolah. 

"Oke, sekarang kita ke lapangan, nanti bakalan di umumin apa aja kegiatan hari ini. Semangat adek," kata bang Devin sambil mengecup pipi kanan gue.

"Abang gak ke ruang OSIS.?" Tanya Audrey kepada abangnya.

"Setelah mengatar kamu ke lapangan dek." sahut Devin.

"Gausah di aterin bang, aku bisa sendiri kok. Lagian teman-teman aku udah pada datang kok." Audrey meyakinkan abangnya lagi.

"Oke deh, langsung ke lapangan ya dek."

"Siap bang." kata Audrey. Mereka pun berpisah diparkiran, karena ruang OSIS dan lapangan berbera arah.

"Eh.. Bang," panggil Audrey lagi.Devin pun menoleh ke arah adiknya itu.

"Kenapa Dek?"

"Mau di salamin sama Ody gak.?" sahut Audrey cengengesan

"Abang pikir mau bilang apa, boleh deh. Bilang Abang rindu sama dia." sahut Devin sambil tertawa.

"Hahaha.. Siap laksanakan bang."

"Udah sana. Nanti telat."

"Bye bang." Audrey berjalan meninggalkan abangnya yang masih berdiri diparkiran sambil melihat kearah adiknya yang sedang menuju lapangan.

Ya begitulah Devin, Abang satu-satunya Audrey. Meskipun tingkahnya kadang kayak kadal dia selalu perhatian kepada adiknya.

TO BE CONTINUED.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITAKU. .

Jangan lupa vote dan komen guys. Bantu up ceritaku..

Unexpected WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang