Jawaban

552 32 4
                                    


"Will you marry me?" ucap Suga sambil menunjukkan dua buah cincin berpasangan yang terletak di dalam kotak berwarna putih transparan dengan bentuknya yang mirip seperi diamond.

Jisoo POV

Apa??
Apa yang baru saja ia katakan??
Aku tidak salah dengar??
Dia melamarku?

Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku masih tidak percaya, bahwa hal ini adalah nyata!!
Aku mencoba mencubit tanganku tanpa sepengetahuan Suga.
Aww.. Sakit..
Benar.. Ini bukan mimpi!
Suga melamarku, dan ini nyata.

Tanpa kusadari air mataku keluar. Sambil menatap Suga tak percaya. Aku tak tahu harus menjawab apa. Aku sungguh kehilangan kata-kata.
Speechless..

Aku benar-bebar tidak bisa mengatakan apapun, mulutku seakan terkunci dan tidak bisa mengatakan apapun.

Aku hanya bisa mengangguk sebagai jawabanku menerimanya.

Bukankah ini harapanku??
Suga benar-benar mewujudkan harapanku.

Jisoo POV END

"Apa artinya kau menerimanya??" tanya Suga yang belum puas akan jawaban Jisoo yang hanya berupa anggukan.

"Iya.. Suga.. Aku menerimanya.."  jawab Jisoo yang diiringi tangis, yang pasti tangis bahagia.

Suga segera berdiri, beranjak menuju kearah kursi yang Jisoo tempati. Ia duduk disebelah Jisoo. Menarik Jisoo untuk berada dalam pelukannya.

Setelah lama berpelukan, Suga melepasnya duluan. Memandang wajah cantik milik Jisoo sambil memegang pipinya.

"Kau sangat sempurna. You're really the perfect girl" ucap Suga sambil menampilkan senyum tipis yang sangat tulus, jujur Jisoo senang mendengar perkataan Suga, bahkan ia terpesona oleh senyum tipis Suga yang menurutnya sangat manis.

Cahaya malam, suasana yang indah juga perasaan mereka sangat mendukung pada saat itu.

Saat dimana Suga menyatakan cintanya pada Jisoo sekaligus melamarnya hanya dengan satu kalimat.

Mereka tidak akan melupakan malam itu. Malam dimana menjadi awal kisah cinta mereka yang sesungguhnya.

"Aku mencintaimu Suga" ucap Jisoo.

"Aku juga Jisoo. Aku akan selalu mencintaimu" balas Suga.

***

"Selamat pagi pak direktur.." ucap Jisoo menyapa direktur barunya itu sambil tersenyum memasuki ruangannya, tak lupa membawa segelas kopi untuk direkturnya itu.

"Hah?? Apa? Direktur?" tanya Suga tak percaya.

"Iya.. Pak direktur" ucap Jisoo sambil menekan pengucapannya.

"Kau akan terus memanggilku direktur??" tanya Suga.

"Tentu. Kau kan akan selalu jadi direkturku" ucap Jisoo percaya diri.

"Sampai kau jadi istriku, kau akan tetap memanggilku direktur??" tanya Suga.

Wajah Jisoo memerah, setelah mendengar kata 'istri'. Ini memang bukan mimpi. Tapi Jisoo masih tidak bisa percaya.

Tanpa menjawab pertanyaan Suga, Jisoo langsung menghampiri meja kerjanya yang juga berada di ruangan Suga. Ralat, Direktur Suga.

"Hei, kenapa diam saja??" tanya Suga lagi, karena tidak mendengar jawaban apapun dari Jisoo.

The Perfect GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang