Freeclass

605 48 2
                                    

"Suga??!" ucap Jisoo kaget, ternyata dari tadi Suga mendengar percakapan antara Jisoo dan Chanyeol, karena ia tepat berada di belakang mereka.

Suga tetap melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Yang disusul oleh Chanyeol dan Jisoo.

"yes... Masih ada kesempatan" batin Chanyeol.

Apa maksud Chanyeol???

Bel masuk pun berbunyi...

"PENGUMUMAN" ucap seseorang yang membuat semua orang beralih menatapnya.

"Hari ini free class, semua guru pada rapat sampe ntar pulang sekolah." lanjut RM selaku ketua kelas.

"Lah napa kagak pulang aja?" ucap Rose.

"Iya kagok.." lanjut Jimin.

"Kompak bener ya lu berdua" seru Taehyung yang dibalas tatapan tajam oleh Jimin dan Rose. Namun, Taehyung hanya terkekeh melihat sikap mereka berdua.

"Kalo mau komen atau protes langsung aja ke gurunya, saya disini hanya sebatas menyampaikan info!!! oh ya.. Kalian bebas mau ngapain aja.. Terus katanya, nanti pulang sekolah disuruh kumpul dulu di aula. Bye.." jelas RM dengan nada yang agak kesal, lalu kembali ke tempat duduknya.

Jisoo, yang sedari tadi diam, tiba-tiba mengingat sesuatu.

"Oh iya... Suga.. Bagaimana kalo kita latihan saja??" tanya Jisoo sambil menunggu jawaban Suga.

Suga tak menjawab apa pun. Tapi ia langsung berdiri. Jisoo yang mengerti maksud Suga langsung mengikutinya.

"mereka mau kemana??" batin seseorang, yang memperhatikan mereka.

Jisoo dan Suga menuju ke ruang kesenian. Kenapa?? Karena gitarnya hanya tersedia disana.

Suga mulai memainkan gitar yang merupakan intro dari penampilan mereka berdua nantinya.

Jisoo hanya memperhatikan Suga, dan tak terasa bahwa bagiannya sudah dimulai.

"Jisoo"

"Jisoo.." panggil Suga berkali-kali menyadarkan Jisoo.

"Ya! Jisoo" ucap Suga dengan nada yang agak keras sehingga mampu menyadarkan Jisoo.

"Ya... Kenapa??" ucap Jisoo kebingungan.

"Apa kau tidak akan ikut berlatih?? Dan terus menatapku?" tanya Suga dengan nada yang agak datar.

"Mianhe..." ucap Jisoo yang diangguki oleh Suga.

"Kenapa kau melihatku seperti itu??" tanya Suga melihat Jisoo yang tadi terus menatapnya tanpa henti.

"Ah... Tidak.. Hanya saja kau sangat hebat dalam bermain gitar" ucap Jisoo sambil mengacungkan kedua jempolnya kearah Suga.

Suga tersenyum kecil.

"Apa aku tidak salah lihat??" tanya Jisoo yang masih tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Lihat apa??" tanya Suga bingung.

"Tadi kau tersenyum" jelas Jisoo.

"Apa aku jarang tersenyum??" tanya Suga yang tak percaya.

"Iya..." ucap Jisoo sambil mengangguk.

"Apa kau tau?? Kau itu dijuluki oleh teman-temanmu ice prince, katanya karena kau tampan tapi sikapmu dingin seperti es." jelas Jisoo.

"Iya kah?? Apa kau juga menjuluki aku dengan julukan itu??" tanya Suga penasaran.

"Awalnya sih iya... Karena memang sikapmu yang seperti itu... Tapi aku yakin, bahwa sebenarnya kau orang yang ceria, lembut dan juga baik hati" ucap Jisoo.

"Jisoo... Apa kau ingin bermain gitar??" tawar Suga mengganti topik pembicaraan.

"Hmm... Sebenarnya aku ingin sekali. Tapi aku tidak bisa memainkannya" jelas Jisoo dengan wajah yang agak sedih.

"Mau ku ajari??" tawar Suga karena ia tak tega melihat raut wajah Jisoo yang agak sedih.

"Mau..." jawab Jisoo dan mengangguk sangat cepat.

"Nih.." ucap Suga sambil memberikan gitar pada Jisoo.

Jisoo hanya memetik-metik senar tanpa nada, Suga yang melihatnya agak risih dengan nada-nada yang keluar dari gitar itu.

Ia langsung berdiri menghampiri Jisoo, ia mengajari Jisoo dari belakang, agar lebih mudah dan membenarkan posisi tangan dan jari Jisoo.

Jisoo hanya bisa diam, ia terpesona melihat ketampanan sang Ice prince. Jantungnya berdetak sangat cepat tak beraturan.

Ia takut kalau Suga sampai mendengarnya. Ada apa dengan Jisoo??

Setelah dibantu oleh Suga, Jisoo kembali melanjutkan latihannya sampai tak terasa bel pulang berbunyi.

Mereka berdua bergegas menuju ke kelas.

"Jisoo, ini tas mu!" ucap Lisa sambil memberikan tasnya pada Jisoo.

"Gomawo" ucap Jisoo sambil tersenyum.

"Mereka dari mana??" batin seseorang.

Mereka semua menuju ke aula.


(Di aula)

Semua siswa sudah berkumpul di aula. Lalu, seorang guru datang dan memberikan pengumuman.

"Saya disini hanya ingin mengingatkan. Kalo besok jangan sampai terlambat. Kita akan berangkat pukul 5 pagi. Tolong persiapkan diri! Terimakasih. Mungkin hanya itu yang akan saya sampaikan. Sekali lagi terimakasih atas waktu dan perhatiannya." jelas guru tersebut, para siswa pun langsung meninggalkan aula dan bergegas untuk pulang.

Saat menuju ke gerbang sekolah.

"Jisoo... Mau pulang bareng gak??" tanya Chanyeol.

"Gak usah Chanyeol.. Makasih.." ucap Jisoo menolaknya secara sopan.

"Ayolah Jisoo.. Sekali saja" ucap Chanyeol sambil memegang tangan Jisoo.

"Nggak Chanyeol!! Aku gamau!!" ucap Jisoo menolak agak kasar.

"Ih.. Lu kenapa sih.. Dianterin pulang doang gamau?!" ucap Chanyeol agak kesal sambil memegang tangan Jisoo yang semakin kuat.

"Aw.. Gamau Chanyeol!! Lepasin.. Sakit.." ucap Jisoo berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Chanyeol.

Tapi Chanyeol terus memaksa, hingga membuat tangan Jisoo semakin memerah.

"Lepasin gak?!!"

"Suga?!?"


























Gomawo... Buat kalian yang masih mau baca cerita ini..
Walaupun tambah gak jelas..
Maaf banget ya kalo ada kesalahan-kesalahan dalam cerita ini.
Bantu vote dan comment yaa biar aku tambah semangat nulisnya..
Gomawo..

The Perfect GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang