9 Bulan Kemudian..
"Jisoo.. Masih sering kontraksi??"
"Terakhir sih tadi pagi, waktu mau masak." jawab Jisoo sambil memakan masakannya.
"Beneran gapapa kalo aku pergi kerja??" tanyanya dengan nada khawatir.
"Iya gapapa kok.. Nanti juga temen-temen aku mau dateng kesini.." jawabnya menenangkan.
"Kamu gak usah khawatir.." lanjutnya.
"Ya gak bisa, mending aku libur dulu aja yaa.." ucapnya, dengan nada lembut nan khawatirnya.
"Gak usah, kan katanya hari ini ada rapat penting. Mending kamu pergi aja.. Percaya sama aku, aku bakalan baik-baik aja kok.." ucapnya, ditambah dengan senyuman.
"Tapi-" ucapnya terpotong, terdengar nada dering ponsel sebagai penyebabnya.
"Halo?" ucap Suga menerima panggilan masuk ponselnya.
"Maaf mengganggu pak, di kantor pusat sedang ada masalah. Rapatnya juga akan dipercepat, 30 menit lagi akan dimulai pak" jawabnya.
"Masalah apa?" tanya Suga dengan ekspresi wajah tak percaya, Jisoo yang tak sengaja mendengarnya ikut memerhatikan Suga dengan ekspresi wajah yang serius.
"Ada kebakaran pak di gudang penyimpanan, sebagian barang baru ikut hangus terbakar, juga kantor pendataan di sebelahnya ikut terbakar, ada beberapa data penting yang juga hangus pak." ucapnya dengan nada sedikit takut.
"Hah!! kok bisa? Saya langsung kesana aja. Rapatnya bisa ditunda kan?" tanya Suga, lalu merapihkan barang-barang kantornya dengan cepat.
"Maaf pak.. Rapatnya tidak bisa ditunda. Menurut saya, lebih baik bapak hadiri dulu rapatnya, karena ini juga sangat penting untuk kantor kita kedepannya. Kalo soal kebakaran, sedang ditangani oleh para karyawan, juga telah memanggil pemadam kebakaran pak. Bapak bisa datang ke kantor pusat setelah rapatnya selesai.."
"Ok, saya akan hadiri rapatnya lebih dulu. Untuk urusan kebakaran, saya akan serahkan ke kamu dulu, nanti setelah selesai rapat, saya akan langsung datang."
"Baik pak, terimakasih"
Panggilan terputus. Kini Suga kembali memerhatikan istrinya.
"Kebakaran apa?" tanya Jisoo khawatir.
"Gapapa, bukan masalah besar. Aku pergi dulu yaa, mau rapat. Kamu beneran gapapa kan, aku tinggal?" ucap Suga berbohong. Seolah baik-baik saja, tidak ingin membuat Jisoo ikut khawatir.
"Iya gapapa kok"
"Aku berangkat dulu yaa, kalo ada apa-apa tinggal telpon aja yaa.." ucap Suga, lalu mencium kening istrinya sebelum akhirnya benar-benar pergi.
"Hati-hati" ucap Jisoo.
Jisoo lalu membereskan alat-alat makan yang baru saja selesai digunakan. Ia juga sedikit curiga dengan Suga. Padahal jelas betul ia mendengar kata kebakaran keluar dari mulut Suga. Tapi Suga bilang tidak apa-apa.
***
"Terimakasih ya pak. Semoga kedepannya kerjasama ini akan berjalan dengan lancar." ucap Suga sambil menjabat tangan lawan bicaranya.
"Baik pak. Kalau begitu saya pamit dulu ya." jawabnya, yang dibalas anggukan oleh Suga tak lupa membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Girl
RomanceJisoo adalah murid baru yang terkenal karena wajahnya yang sangat cantik serta orang yang pandai bergaul. Tapi bagaimana kalo Jisoo memiliki teman sebangku Suga orang yang pendiam dan terkenal sebagai "Ice Prince" karena sifatnya yang sangat dingin.