Prologue

637 109 138
                                    

"Yak! Jung Jaehyun! Sadarlah!" ujar perempuan yang mengenakan dress berwarna merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yak! Jung Jaehyun! Sadarlah!" ujar perempuan yang mengenakan dress berwarna merah.

"Diamlah! Aku sedang menikmatinya," ujar Jaehyun yang sudah setengah mabuk.

"Lihat ponselmu cepat! Yumi menelponku karena kau tidak membalas pesannya!" Jihyo mulai geram dengan tingkah Jaehyun.

"Ah, baiklah." Jaehyun langsung membuka ponselnya lalu membaca pesan dari adik.

Jung Yumi

Oppa!

Oppa!

Oppa di mana?!

Oppa!

Eomma dan appa kecelakaan! Pesawat yang mereka tumpangi untuk pulang ke Korea jatuh di laut!

Cepatlah pulang! Sungchan menangis hingga pingsan!

Jaehyun memaksakan kesadarannya setelah membaca pesan dari sang adik. Ia langsung berlari keluar menuju mobilnya.

Sesampainya di rumah ia langsung menghampiri Sungchan yang duduk di ruang keluarga dengan Yumi di sebelahnya. Kedua adiknya nampak sangat kacau saat menyaksikan berita di televisi.

"Yumi! Sungchan!" Jaehyun langsung memeluk Sungchan dan Yumi bersamaan.

"Hyung, eomma, appa, mereka tidak ditemukan," ujar Sungchan. Jaehyun langsung menghapus air mata si bungsu yang masih berusia 10 tahun.

"Tatap mata hyung. Semuanya akan baik-baik saja. Hyung berjanji," ucap Jaehyun lalu memeluk Sungchan erat. Adiknya itu menangis hingga tertidur dalam pelukannya.

Jaehyun langsung membawa Sungchan ke kamarnya dan meletakkannya di kasur miliknya.

"Yumi, aku a--"

"Cukup! Aku ingin sendiri! Mandilah! Badanmu sangat bau!" Yumi langsung meninggalkan Jaehyun dalam keheningan. Ia tau adiknya itu sangat kecewa.

Jaehyun memilih mandi dan membersihkan bau alkohol yang melekat di badan kekarnya.

Setelah mandi Jaehyun keluar dari kamarnya dan melihat Yumi yang menangis sambil memegang telepon rumah.

"Eomma, appa ditemukan tapi mereka tidak selamat," lirih Yumi lalu memeluk Jaehyun erat. Sakit, hati Jaehyun sangat sakit. Saking sakitnya ia sampai tak bisa menangis.

"Tenanglah, kita bisa melewati ini bersama-sama," ucap Jaehyun.

"Eomma appa mereka selamat kan? Jangan bercanda nunna! Sungchan tidak suka!" Sungchan ternyata sudah ada di sana sejak tadi. Anak berusia 10 tahun itu menangis di tempatnya. Tubuhnya meluruh di lantai dingin.

"Sungchan!" Jaehyun dan Yumi langsung menghampiri adik bungsunya itu. Mereka berdua langsung memeluk erat Sungchan dan menenangkannya.

"Hyung janji akan ada untuk kalian, selamanya."

Last DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang